Penyimpanan Persediaan Input Adenium Pengendalian Persediaan Input Adenium

bekerja berdasarkan keterampilan khusus yang dimilikinya, seperti grafting dan maintenence. Karyawan bagian produksi, biasanya didapatkan dengan word to mouth dengan memanfaatkan kekeluargaan. Pengadaan peralatan sebagian besar diperoleh dari PT. Ace Hardware, dan Toko Bangunan Wijaya Kusuma. PT. Ace Hardware menyediakan peralatan pertanian, sedangkan Toko Bangunan Wijaya Kusuma menyediakan bahan-bahan untuk membangun fasilitas perusahaan seperti greenhouse.

6.6 Penyimpanan Persediaan Input Adenium

Setelah kegiatan perencanaan input, pengadaan input, kegiatan selanjutnya dalam manajemen persediaan adalah pemeliharaan persediaan input dan persediaan output siap jual. Penyimpanan persediaan input dalam tanaman adenium, yaitu berupa bonggol siap grafting yang terdapat dalam suatu lahan dalam kebun produksi, entres dalam kebun indukan yang terdapat dalam kebun produksi, media tanam, pupuk, obat-obatan, dan peralatan yang tersimpan dalam gudang produksi. Bonggol ketika masuk ke kebun produksi, akan disimpan di dalam ruangan terbuka, yang ditudungi oleh paranet. Selanjutnya akan diperiksa oleh bagian produksi, untuk melihat penampilan masing-masing bonggol yang masuk. Kemudian selanjutnya adenium yang masuk, akan dipotong bagian atasnya, untuk kegiatan produksi yaitu penyambungan. Entres yang sudah masuk ke kebun produksi, selanjutnya akan disambungkan ke tanaman indukan. Lamanya entres jenis baru yang berada di indukan sekitar 6-8 bulan, baru kemudian, entres jenis baru tersebut, siap untuk dipasarkan. Setelah disimpan, bonggol dan entres selanjutnya dilakukan kegiatan penyambungan atau grafting.

6.7 Pengendalian Persediaan Input Adenium

Pengendalian input adenium dibagi menjadi dua yaitu pengendalian persediaan bonggol, dan entres. Pengendalian persediaan bonggol dilakukan dengan dua cara, yaitu membatasi pengeluaran terkait dengan pembelian bonggol 74 adenium membatasi investasi persediaan, dan juga dilakukan dengan model two bin system. Input adenium berupa entres relatif tidak membutuhkan perhatian yang besar. Hal tersebut dikarenakan semakin banyak persediaan entres baik dalam segi jumlah kuantitas maupun jumlah jenis, maka akan semakin baik bagi perusahaan dalam mengembangkan inovasi. Pengendalian berupa pembatasan pengeluaran terkait dengan pembelian input berupa bonggol adenium dapat dilakukan oleh manajer keuangan dengan persetujuan dari direktur. Manajer keuangan berhak untuk mengurangi permintaan input yang diajukan oleh supervisor produksi. Manajer keuangan mengurangi permintaan input karena penjualan yang terjadi tidak sesuai dengan target penjualan. Selain itu pula, orientasi pembelian tanaman hias yang sedang tren , sehingga perusahaan juga harus mengikuti tren , untuk memenuhi permintaan konsumen. Pengendalian persediaan bonggol dengan model two bin system, yang dimana tingkat persediaan dijaga pada tingkat maksimal tertentu, yang dilihat dalam kurun waktu yang sama, dengan bin yang pertama dapat dikatakan terdapat pada show room. Show room selalu diisi penuh sesuai kapasitas showroom. Kemudian bin ke dua adalah kebun produksi. Stok kebun produksi akan selalu memenuhi show room. Oleh karena itu, apabila stok produksi mulai berkurang dari batas maksimal persediaan yang ditetapkan, pesanan akan dilakukan. Batas maksimal persediaan yang ditetapkan oleh GIA, tidak dapat diketahui, karena keterbatasan informasi yang diperoleh.

6.8 Identifikasi Biaya Persediaan Bonggol Adenium Grade A pada PT.Godongijo Asri