27 Sedangkan data kuantitatif dari perusahaan berupa :
1. Data bulanan penjualan adenium selama empat tahun terakhir. 2. Data produksi bulanan adenium selama setahun terakhir.
3. Data persediaan awal dan akhir adenium selama enam bulan terakhir. 4. Biaya pemesanan bahan baku yang terdiri dari biaya-biaya yang berkaitan
dengan pemesanan bahan baku dalam sekali pesan. Biaya tersebut terdiri dari biaya telepon, dan biaya administrasi
5. Biaya penyimpanan tanaman akibat adanya persediaan. Biaya tersebut terdiri dari biaya pemeliharaan adenium selama satu tahun.
4.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data dan informasi yang diperoleh diolah dan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Pengolahan data secara kuantitatif diperlukan untuk menganalisis
bagaimana manajemen persediaan tanaman hias selama ini dilakukan. Data kuantitatif tersebut diolah dengan menggunakan kalkulator dan perangkat lunak
komputer yaitu program Microsoft Excell 2007 dan Minitab 15. Model persediaan perusahaan akan dibandingkan dengan model persediaan ideal. Model persediaan
ideal yang akan digunakan yaitu 1 Economic Order Quantity EOQ klasik; 2 EOQ dengan kendala investasi; 3 EOQ dengan two bin system tanpa kendala
investasi; 4 EOQ dengan two bin system dengan kendala investasi; 5 Probabilistik dengan service level model, karena produksi adenium merupakan
suatu hal yang tetap, tidak musiman; 6 model peramalan permintaan dengan menggunakan metode dekomposisi, 7 Model Material Requirement Planning,
dan 8 Just In Time. Model Material Requirement Planning MRP, dan Just In Time
JIT, tidak dianalisis kuantitasnya, karena berdasarkan asumsi pada MRP dan JIT, karakteristik produk adenium, sulit untuk dilakukan. Hasil dari
pengolahan data tersebut diintrepretasikan dan dideskripsikan ke dalam bentuk uraian deskriptif.
4.3.1 Identifikasi Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku Perusahaan
Identifikasi awal ini meliputi identifikasi proses produksi dalam perusahaan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam proses produksi. Selain itu
28 juga identifikasi manajemen persediaan bahan baku yang ada di perusahaan,
meliputi jenis-jenis persediaan bahan baku yang dimiliki perusahaan, kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam pengendalian persediaan bahan baku, cara
perusahaan mengatur persediaan, cara pembelian bahan baku ke pemasok, harga bahan baku, fasilitas penyimpanan bahan baku yang tersedia, dan cara
pemeliharaan persediaan bahan baku.
4.3.2 Penentuan Biaya Persediaan
Biaya persediaan yang dianalisis adalah biaya pemesanan kembali ditambah biaya penyimpanan bonggol adenium grade A. Biaya pemesanan
kembali RC adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan berkenaan dengan pemesanan dan penerimaan bahan baku dari pemasok. Biaya ini
berhubungan dengan pesanan, tetapi tidak bergantung dari besarnya pesanan. Biaya-biaya yang diperkirakan termasuk dalam biaya pemesanan adalah biaya
telepon, biaya administrasi, dan biaya transportasi. Biaya pemesanan RC selama satu tahun dapat dihitung dengan cara mengalikan frekuensi pemesanan selama
setahun dengan biaya pemesanan dalam satu kali pemesanan. Biaya penyimpanan bonggol adenium yang diperkirakan yaitu biaya opportunity , yang dihitung
berdasarkan pada tingkat suku bunga bulanan Bank Indonesia Lampiran 2. Biaya unit akan dihitung ketika akan mengetahui batas investasi
persediaan yang dilakukan oleh perusahaan. Batas investasi persediaan yang dilakukan oleh perusahaan akan menjadi kendala investasi pada model EOQ
dengan kendala investasi, dan EOQ dengan two bin system dengan kendala investasi.
4.3.3 Sistem Persediaan Permintaan Bebas
1. Model EOQ Klasik
Dalam mengembangkan kebijakan persediaan, terdapat dua pertanyaan pokok yang harus diperhatikan yaitu 1 Berapa banyak yang harus dipesan atau
diproduksi?, dan 2 Kapan seharusnya pemesanan dilakukan atau kapan perencanaan persediaan dilakukan?. Model EOQ klasik merupakan landasan bagi
ilmu pengetahuan mengenai pengendalian persediaan. Hal ini berarti analisis ini
29 merupakan yang pertama mendemonstrasikan bahwa suatu ukuran pemesanan
yang optimal dapat dikalkulasikan untuk meminimalkan biaya yang terkait dengan persediaan. EOQ membangun sebuah model dari sistem persediaan dan
mengkalkulasikan kuantitas pemesanan yang meminimalkan biaya total. Dengan demikian ini dapat menjawab pertanyaan ”berapa banyak yang harus dipesan?”
Perhitungan EOQ adalah yang paling penting dari pengendalian persediaan, dan tentu saja menjadi salah satu hasil yang paling penting yang
mempengaruhi manajemen operasi. EOQ menghubungkan hubungan antara ukuran pemesanan, permintaan untuk jenis barang, dan biaya yang berhubungan.
Kemudian melalui meminimalkan total biaya, sebuah ekspresi ditemukan untuk kuantitas pemesanan yang optimal.
Model EOQ diperoleh dari menemukan titik temu antara garis biaya penyimpanan holding cost barang dengan garis biaya pemesanan order cost
barang. Titik temu antara kedua garis tersebut akan menghasilkan suatu nilai kuantitas pesanan optimum, atau yang selanjutnya disebut EOQ. Seperti pada
Gambar 6.
Biaya Total
Biaya Biaya Penyimpanan
Biaya Pemesanan EOQ
Kuantitas Pemesanan
Gambar 6. Model EOQ
Sumber : Nasution 2008
Berdasarkan Gambar 6, biaya pemeliharaan barang semakin meningkat sesuai dengan meningkatnya jumlah unit persediaan. Di sisi lain, biaya pemesanan
barang per unit barang akan semakin menurun jika jumlah unit persediaan yang dipesan semakin meningkat. EOQ menganalisis jumlah pemesanan optimal, agar
30 biaya pemeliharaan menjadi tidak begitu besar, dan juga dapat memanfaatkan
keutungan dari pemesanan yang ekonomis. Tujuan utama adalah membangun sebuah model dan menganalisis
polanya. Sayangnya, pola yang terjadi seringlah komplikasi, jadi kita memulai dengan sebuah analisis dasar yang membuat sejumlah asumsi yang simpel. Hal
terpenting dalam EOQ adalah permintaan diasumsikan diketahui secara pasti, kontinu, dan konstan sepanjang waktu, seperti pada Gambar 7.
Gambar 7.
Asumsi Permintaan pada Model EOQ
Sumber : Waters 1992
Model EOQ ini membuat sejumlah asumsi lainnya, diantaranya 1 Permintaan diketahui secara pasti, kontinu dan konstan sepanjang waktu; 2 Satu
jenis barang tunggal yang dihitung nilai pesanan optimal; 3 Semua biaya diketahui dengan pasti dan tidak berubah-ubah; 4 Tidak boleh ada kekurangan
persediaan; 5 Waktu tunggu nol pengantaran barang dari supplier cepat; 6 Biaya pembelian purchase price dan biaya pemesanan kembali reorder cost
tidak berubah-ubah dengan kuantitas yang dipesan ; 7 Pemenuhan kembali persediaan seketika itu juga instan, sehingga semua barang yang dipesan tiba
dan menjadi stok di waktu bersamaan dan dapat digunakan segera immediately; 8 Masing-masing jenis barang persediaan adalah bebas independent.
Permintaan
Waktu
31 Asumsi EOQ seperti tidak realistis dan dapat membuat ragu akan validitas
model. Semua model merupakan penyederhanaan dari realita. Tujuan utama adalah untuk memberikan hasil yang berguna daripada menggunakan representasi
yang sebenarnya atau situasi aktual. Hasil dari suatu model mungkin belumlah optimal, tapi model merupakan pendekatan yang baik, tapi setidaknya
memberikan pedoman yang berguna; Selanjutnya, EOQ adalah model dasar yang dapat diturunkan. Dalam perkembangan selanjutnya, yaitu Pengendalian
persediaan model EOQ dengan kendala investasi, EOQ dengan two bin system, baik dengan kendala investasi maupun tanpa kendala investasi, pengendalian
persediaan model probabilistik, maupun model peramalan akan menghapus beberapa asumsi dan membangun model yang lebih komplek.
Sejauh ini, asumsi yang dipakai adalah waktu tunggu adalah nol. Dalam arti bahwa begitu jenis barang dipesan, barang pun dapat dengan cepat tiba, dan
tersedia. Dalam praktiknya, hal ini sebagian besar tidak pernah terjadi, dan sering ada penundaan atau tenggang waktu antara pemesanan dengan barang dapat tiba
dan diterima menjadi persediaan. Waktu tunggu dari suatu jenis barang dapat bermacam-macam, dari beberapa menit, hingga beberapa tahun, dan pada
umumnya waktu tunggu berkisar antara beberapa hari hingga beberapa minggu. Kuantitas pesanan optimal tetap tidak dirubah, tetapi waktu pada saat pesanan
menjadi dibuat maju karena adanya waktu tunggu LT. Meskipun, mudah untuk mengatakan ”pesan barang ketika waktu LT sebelum barang tersebut digunakan”,
model tersebut mungkin dapat menjadi tidak jelas. Jalan termudah adalah menjabarkan tingkat pemesanan kembali ke dalam bentuk ”reorder level”.
Kemudian ketika persediaan menurun hingga titik reorder level ROL, itulah waktu yang tepat untuk memesan. Dengan demikian, rumusan asumsi dari model
EOQ klasik seperti yang tertera pada Tabel 3.
32
Tabel 3. Rumusan Asumsi Model EOQ Klasik
Asumsi EOQ
Permintaan diketahui secara pasti, kontinu dan konstan sepanjang waktu V
Satu jenis barang tunggal yang dihitung nilai pesanan optimal V
Semua biaya diketahui dengan pasti dan tidak berubah-ubah V
Tidak boleh ada kekurangan persediaan V
Waktu tunggu nol, dan dapat pula menjadi ada pengantaran barang dari supplier cepat
V Pemenuhan kembali persediaan seketika itu juga instan
V Masing-masing jenis barang persediaan adalah bebas independent
V Keterangan
: V : Iya, X : Tidak Sumber
: Waters 1992, diolah
Bila D adalah permintaan per tahun, RC adalah biaya pemesanan kembali per pesanan, HC adalah biaya penyimpanan per unit per tahun,
Qo adalah kuantitas pesanan ekonomis, dan To adalah waktu pesanan ekonomis maka rumus
perhitungan Qo dan To : Qo =
HC xRCxD
2 , dan To = Qo D
Biaya-biaya yang siginfikan dalam penentuan kuantitas pemesanan ekonomis dengan model EOQ klasik adalah biaya pesanan selama setahun dan
biaya penyimpanan selama setahun. Biaya pesanan selama setahun dihitung dan biaya penyimpanan selama setahun dihitung dengan rumus :
Biaya pemesanan selama setahun = RC x D Qo Biaya penyimpanan selama setahun = HC x Qo 2
Biaya persediaan selama setahun yaitu biaya pesanan selama setahun ditambah biaya penyimpanan selama setahun. Frekuensi pesanan bahan baku
dalam satu periode adalah = F = D Qo. 2. Model EOQ dengan Kendala Investasi
EOQ klasik berasumsi bahwa semua permintaan diketahui secara pasti, kontinu, dan konstan sepanjang waktu. Namun, pada kenyatannya, perusahaan
memiliki keinginan juga untuk membatasi biaya pembelian persediaan yang dikeluarkan. EOQ dengan kendala investasi akan memberikan suatu solusi
mengenai berapa pesanan kuantitas pesanan optimal menurut EOQ, dengan membatasi biaya persediaan sesuai dengan yang diinginkan. Rumusan asumsi
model EOQ dengan kendala investasi dapat dilihat pada Tabel 4.
33
Tabel 4. Rumusan Asumsi Model EOQ dengan Kendala Investasi
Asumsi Iya Tidak
Permintaan diketahui secara pasti, kontinu dan konstan sepanjang waktu V
Banyak jenis barang tunggal yang dihitung nilai pesanan optimal V
Semua biaya diketahui dengan pasti dan tidak berubah-ubah V
Tidak boleh ada kekurangan persediaan V
Waktu tunggu nol, dan dapat pula menjadi ada pengantaran barang dari supplier cepat V
Pemenuhan kembali persediaan seketika itu juga instan V
Masing-masing jenis barang persediaan adalah bebas independent V
Keterangan : V : Iya, X : Tidak
Sumber : Waters 1992, diolah
Bila Qi adalah jumlah pesanan ekonomis menurut model EOQ dengan kendala investasi, Qo adalah jumlah pesanan ekonomis menurut model EOQ
klasik, UL adalah batas investasi persediaan, UC adalah biaya unit, HC adalah biaya penyimpanan, dan TCo adalah biaya persediaan menurut model EOQ
klasik, maka kuantitas pesanan ekonomis menurut model EOQ dengan kendala investasi dapat ditemukan seperti pada berikut :
Q
i
= Qo x 2 x UL x HC UC x TCo
Batas investasi persediaan yang akan dihitung adalah batas pembelian persediaan maksimal yang ditetapkan oleh perusahaan, terkait dengan anggaran
belanja perusahaan. Penelitian ini menghitung nilai batas investasi persediaan dengan menghitung biaya pembelian grade A yang dilakukan oleh perusahaan
selama tahun 2009. Biaya pembelian dihitung dengan mengalikan biaya unit persediaan dengan jumlah unit persediaan yang dibeli oleh perusahaan. Waktu
pemesanan optimal menurut EOQ dengan kendala investasi = Ti = Qi D. Biaya-biaya yang siginfikan dalam penentuan kuantitas pemesanan
optimal dengan model EOQ klasik adalah biaya pesanan selama setahun dan biaya penyimpanan selama setahun. Biaya pesanan selama setahun dihitung dan biaya
penyimpanan selama setahun dihitung dengan rumus : Biaya pemesanan per tahun = RC x D Qi
Biaya penyimpanan per tahun = HC x Qi 2 Biaya persediaan selama setahun yaitu biaya pesanan selama setahun
ditambah biaya penyimpanan selama setahun. Frekuensi pesanan bahan baku dalam satu periode adalah = F = D Qi.
34 3. Model EOQ dengan model Two Bin System Tanpa Kendala Investasi
Model EOQ dengan model two bin system digunakan untuk memenuhi persediaan yang dimana waktu pemenuhan persediaan terbatas. Asumsi yang
digunakan oleh model EOQ dengan model two bin system, pada dasarnya sama dengan asumsi pada model EOQ klasik, hanya saja yang berbeda adalah pada
model two bin system, pemenuhan persediaan relatif tidak instan. Dalam arti, bahwa pemenuhan persediaan tidak dapat cepat dilakukan.
Teknis dalam model two bin system ini adalah persediaan suatu jenis barang dimasukkan ke dalam dua tempat bin, Bin A dan Bin B. Bin B terdiri dari
sejumlah barang yang sesuai dengan reorder level. Bin A dipergunakan terlebih dahulu, untuk mengisi permintaan konsumen. Kemudian Bin B digunakan ketika
Bin A kosong persediaan. Pesanan persediaan dilakukan ketika Bin B mulai
digunakan. Jumlah pesanan ekonomis Qo pada model EOQ dengan model two bin
system tanpa kendala investasi dihitung dengan menggunakan rumus yang sama
dengan model EOQ klasik.. Perbedaan antara model EOQ klasik dengan model EOQ dengan model Two Bin System Tanpa kendala investasi, yaitu pada model
EOQ dengan model two bin system tanpa kendala perlu dicari reorder level untuk menentukan batasan persediaan minimum, sehingga pesanan dilakukan. Rumus
untuk menentukan reorder level ROL, yaitu : ROL = LT x D
Dimana : LT = Waktu Tunggu D
= Permintaan per waktu Dengan asumsi bahwa waktu tunggu yang terjadi di perusahaan lebih singkat
daripada waktu pesanan ekonomis To menurut EOQ klasik. Biaya persediaan selama setahun menurut model EOQ dengan model two
bin system tanpa kendala investasi dapat dihitung dengan menjumlahkan biaya
pesanan setahun dengan biaya penyimpanan persediaan selama setahun. Biaya pesanan dihitung dengan mengalikan frekuensi pesanan dengan biaya pesanan per
pesanan. Biaya penyimpanan dihitung dengan mengalikan reorder level dengan biaya penyimpanan per unit per tahun.
35 4. Model EOQ dengan two bin system dengan kendala investasi
EOQ dengan two bin system dengan kendala investasi, merupakan suatu model yang memiliki konsep yang sama dengan EOQ dengan two bin system
tanpa kendala investasi. Perbedaan antara model EOQ dengan two bin system dengan kendala investasi dengan model EOQ dengan two bin system tanpa
kendala investasi, yaitu pada model EOQ dengan two bin system dengan kendala investasi memasukkan kendala investasi dalam pembelian persediaan sesuai
dengan yang dilakukan oleh perusahaan, sehingga kuantitas pesanan ekonomis model EOQ dengan two bin system dengan kendala investasi memiliki nilai yang
sama dengan nilai kuantitas pesanan ekonomis model EOQ dengan kendala investasi. Nilai ROL pada model EOQ dengan two bin system dengan kendala
investasi akan sama dengan nilai ROL pada model EOQ dengan two bin system tanpa kendala investasi.
Biaya persediaan selama setahun menurut model EOQ dengan model two bin system
tanpa kendala investasi dapat dihitung dengan menjumlahkan biaya pesanan setahun dengan biaya penyimpanan persediaan selama setahun. Biaya
pesanan dihitung dengan mengalikan frekuensi pesanan dengan biaya pesanan per pesanan. Biaya penyimpanan dihitung dengan mengalikan reorder level dengan
biaya penyimpanan per unit per tahun. 5. Model Probabilistik
Model dari EOQ klasik sampai EOQ dengan two bin system dengan kendala investasi, didasarkan pada kepastian, dimana semua variabel persediaan
memperoleh nilai yang tetap dan diketahui pasti perkembangannya. Pada model pengendalian
persediaan model
probabilistik ini
akan diperkenalkan
ketidakpastian dan membangun model dimana variabel tidak diketahui secara pasti tetapi mengikuti sejumlah distribusi kemungkinan probability distribution.
Menurut Waters 1992, ketidakpastian dalam persediaan, yaitu : 1. Permintaan. Permintaan keseluruhan agregat demand untuk suatu jenis
barang sering datang dari sejumlah besar konsumen individu. Fluktuasi acak dalam angka dan ukuran dari pesanan-pesanan tersebut diterjemahkan kepada
kedalam suatu variabel dan ketidakpastian keseluruhan permintaan.
36 2. Biaya. Pada umumnya biaya meningkat secara kontinu dalam beberapa tahun.
Ukuran dan waktu dari peningkatan tidak dapat diprediksi, sehingga biaya persediaan dimasa yang akan datang menjadi tidak pasti.
3. Waktu tunggu. Waktu tunggu terdiri dari beberapa bagian, termasuk masa persiapan, lokasi atau produksi jenis barang tersebut dari pemasok,
pengemasan, dokumentasi, pengapalan, transportasi, pengecekan pada saat kedatangan, dan sebagainya. Begitu banyak aktivitas dalam rantai ini yang
beberapa bervariasi pasti terjadi. Bila jenis barang tersebut harus dibuat dan dikapalkan secara internasional, ketidakpastian menjadi tinggi, tetapi bila
dipasok dari pemasok lokal, ketidakpastian menjadi rendah. 4. Kuantitas pasokan. Meskipun pesanan dikirimkan sesuai dengan jumlah unit
yang dipesan, namun ada kala jumlah yang dikirimkan berbeda dengan yang dipesan. Alasan jelas untuk ini adalah pengecekan kualitas dengan
membatalkan beberapa unit yang telah dikirimkan, kehilangan atau kerusakan selama pengapalan, dan kesalahan-kesalahan lainnya. Sebaliknya, pemasok
mungkin mengizinkan beberapa surplus atau ekses dan mengirimkan beberapa unit dari yang dipesan.
Oleh karena adanya ketidakpastian, maka pada model probabilistik terdapat dua sistem yaitu pada sistem persediaan bebas terdapat dua sistem yaitu
periodic review system dan kuantitas pesanan tetap. Baik sistem periodic review
system dan kuantitas pesanan tetap sama-sama memiliki keunggulan masing-
masing. Keuntungan utama dari periodic review system adalah hal ini sederhana
dan mudah dikelola. Terdapat kegiatan ruitin untuk mengecek persediaan di waktu yang ditentukan, pemesanan dilakukan, pengiriman dilakukan, barang tiba dan
diperiksa, dan sebagainya. Periodic review system khususnya bermanfaat untuk jenis persediaan yang murah dengan permintaan tinggi. Kegiatan rutin juga berarti
tingkat persediaan diperiksa pada interval yang spesifik dan tidak harus dimonitor secara kontinu. Sistem kuantitas pesanan tetap membutuhkan persediaan dicek
secara kontinu ketika persediaan telah mencapai reorder level. Keuntungan lainnya adalah kemudahan pemesanan untuk beberapa jenis persediaan dalam satu
37 kali pemesanan. Hal ini memberikan pemesanan yang lebih banyak dan
memungkinkan perusahaan mendapatkan diskon dari pemasok. Sebaliknya, keuntungan utama dari sistem kuantitas pesanan tetap adalah
memesan sejumlah persediaan dalam jumlah yang konstan. Pemasok juga dapat mengetahui berapa banyak yang akan dikirim dan administrasi dan transportasi
dapat lebih diatur dalam kebutuhan yang spesifik misalnya dapat mengatur jadwal keberangkatan truk. Keuntungan lainnya adalah bahwa sistem dapat
menyelenggarakan pesanan secara optimal untuk beberapa jenis persediaan yang memiliki karakter masing-masing. Dengan demikian, jenis persediaan dengan
permintaan yang sedikit akan dipesan sesering dengan jenis persediaan dengan permintaan yang banyak. Sistem kuantitas pesanan tetap lebih fleksibel
menyesuaikan frekuensi pemesanan terhadap permintaan. Keuntungan lainnya pada sistem kuantitas pesanan tetap yaitu sistem ini dapat memberikan persediaan
yang lebih sedikit, karena pada kuantitas pesanan tetap terdapat pula persediaan pengaman yang dapat membantu mengatasi ketidakpastian dalam waktu tunggu.
Hirarki model probabilistik, dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Hirarki Model Probabilistik
Sistem Persediaan Permintaan Bebas Independent Demand Systems
Periodic Review Systems
Contohnya Metode EOQ, dan Probabilistik
Kuantitas Pesanan Tetap Fixed Order Quantity Systems
Salah satu contohnya Model Probabilistik
Model for Discrete Demand
Service Level Model
Contoh lainnya EOQ, Model
38 Seperti yang terlihat pada Gambar 8, model dalam model probabilistik
dengan sistem kuantitas pesanan tetap, secara garis besar terdiri dari dua model yaitu model untuk permintaan yang terpisah biasanya untuk produk yang
musiman, misalnya kue-kue yang identik dengan hari raya, dan model untuk permintaan yang kontinu untuk produk yang diproduksi secara kontinu. Model
untuk permintaan yang terpisah untuk selanjutnya disebut model for discrete demand,
dan model untuk permintaan yang kontinu untuk selanjutnya disebut service level models.
Model for discrete demand terdapat juga asumsi diijinkannya kekurangan
persediaan, namun pada model for discrete demand, asumsi ketidakpastian terhadap permintaanlah yang menjadi sangat penting, waktu tunggu dianggap
pasti. Namun pada service level models, kekurangan persediaan tidak diijinkan, karena pemintaan yang kontinu, namun ketidakpastian terhadap permintaan dan
waktu tunggu menjadi asumsi lainnya yang membedakan dengan model for discrete demand.
Ketidakpastian terhadap permintaan dan waktu tunggu, dapat digunakan bersama-sama pada service level model, dapat pula asumsi
ketidakpastian permintaan digunakan, sedangkan waktu tunggu pasti, dan demikian pula sebaliknya, ketidakpastian waktu tunggu digunakan, sedangkan
permintaan relatif pasti. Asumsi umum model probabilitik dapat dilihat pada Tabel 5.
39
Tabel 5. Rumusan Asumsi Model Probabilistik
Asumsi Ya Tidak
Permintaan diketahui secara pasti, kontinu dan konstan sepanjang waktu
X
Permintaan diketahui tetapi tidak pasti
Satu jenis barang tunggal yang dihitung nilai pesanan optimal V
Semua biaya diketahui dengan pasti dan tidak berubah-ubah V
Tidak boleh ada kekurangan persediaan V
kecuali discrete
demand model with shortages
Waktu tunggu nol, dan dapat pula menjadi ada pengantaran barang dari supplier cepat
X
Waktu tunggu
diketahui, tetapi tidak pasti
Pemenuhan kembali persediaan seketika itu juga instan X
Masing-masing jenis barang persediaan adalah bebas independent
V
Keterangan : V : Iya, X : Tidak
Sumber : Waters 1992, diolah
Oleh karena permintaan pada tanaman hias relatif tidak pasti permintannya, maka model probabilistik yang kemungkinan sesuai untuk industri
tanaman hias adalah dengan service level models dengan asumsi permintaan tidak pasti, dan skala kepercayaan 95 persen. Rumus yang digunakan dalam model
probabilistik dengan asumsi permintaan yang tidak pasti, yaitu : ROL = Waktu tunggu x demand + Safety Stock
Safety Stock = Z x ơ x LT
½
Biaya persediaan yang dihitung adalah biaya persediaan dari safety stock yaitu dengan mengalikan jumlah safety stock dengan biaya penyimpanan per unit
per tahun. 6.
Model Peramalan Permintaan Permintaan pada masa yang akan datang merupakan masukan yang sangat
penting bagi suatu model pengendalian persediaan. Faktor inilah yang akan membawa dampak yang sangat besar pula terhadap penanganan persediaan.
Perusahaan akan membuat perencanaan yang menjadi efektif pada suatu saat di masa depan. Dengan demikian, management level membutuhkan informasi
mengenai kecenderungan yang terjadi pada permintaan. Informasi mengenai permintaan harus diramalkan. Sayangnya, peramalan akan dapat menjadi hal yang
sulit, dan meskipun di sisi lain menjadi hal yang penting, hasil dari peramalan
40 juga tidak selalu tepat atau terbatas. Terdapat sejumlah model peramalan, akan
tetapi tidak ada satu pun yang terbaik diantara yang lainnya. Salah satu klasifikasi dari model peramalan yaitu judgemental. Model
judgemental bertumpu pada pandangan subyektif, hal ini diilusitrasikan oleh
wawasan personal, kesepakatan bersama, Sebagian besar peramalan kuantitatif disangkutkan pada time series data
berdasarkan urutan waktu, dimana permintaan diukur pada interval waktu yang regular. Kemudian permintaan akan dideskripsikan melalui sebuah pola dasar.
Pola dasar tersebut dapat diproyeksikan terhadap masa depan, akan tetapi beberapa kesalahan atau error tetap tidak akan terhindarkan. Asumsi umum pada
model peramalan dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Rumusan Asumsi Model Peramalan Permintaan
Asumsi Iya Tidak
Permintaan diketahui secara pasti, kontinu dan konstan sepanjang waktu X Permintaan diperoleh dari peramalan
sehinga sifatnya tidak pasti, namun pada simple avarage
diasumsikan permintaan konstan
Satu jenis barang tunggal yang dihitung nilai pesanan optimal V
Semua biaya diketahui dengan pasti dan tidak berubah-ubah V
Tidak boleh ada kekurangan persediaan V
Waktu tunggu nol, dan dapat pula menjadi ada pengantaran barang dari supplier
cepat V
Pemenuhan kembali persediaan seketika itu juga instan V
Masing-masing jenis barang persediaan adalah bebas independent V
Ket : v ya, x, tidak
Sumber : Waters 1992, diolah
Peramalan permintaan digunakan untuk memproyeksikan permintaan yang diperkirakan akan terjadi di tahun 2009. Model peramalan yang digunakan adalah
dekomposisi. Model tersebut digunakan karena adanya kecenderungan pola yang sama pada setiap tahunnya. Model dekomposisi mengidentifikasi tiga komponen
pola dasar yang terdapat dalam suatu serial data, yaitu tren, musiman, dan siklus, dan menggunakannya untuk peramalan.
Faktor tren yang mewakili perilaku dalam jangka panjang, dapat berupa garis lurus yang menaik, menurun, atau mendatar, atau dalam beberapa situasi
tertentu dapat berupa garis eksponensial atau bentuk lain. Faktor musiman berkaitan dengan fluktuasi berkala dengan panjang yang konstan, yang dapat
disebabkan oleh faktor cuaca, musim liburan, dan lain-lain. Faktor siklus
41 mewakili kemajuan atau kemunduran yang disebabkan oleh kondisi
perekonomian atau kondisi industri tertentu, misalnya resesi, normal, atau booming
. Dekomposisi akan mempermudah peramalan dan membantu dalam memahami perilaku serial data yang digunakan.
Model dekomposisi mengasumsikan bahwa suatu data terdiri atas pola dasar dan kesalahan, atau dalam bentuk matematikanya. Sebagai berikut :
X
t
= f S
t,
T
t,
C
t
, R
t
Di mana : S
t
= Komponen Musiman pada periode t T
t
= Komponen Tren pada periode t C
t
= Komponen Siklus pada periode t R
t
= Komponen Siklus pada periode t Hubungan fungsionalnya dapat berupa penjumlahan atau perkalian.
Bentuk fungsional yang paling umum dipakai ialah bentuk perkalian, yaitu : X
t
= S
t
x T
t
x C
t
x R
t
Data permintaan yang digunakan adalah data permintaan dari tahun 2006 hingga 2008. Penjualan tahunan dibagi menjadi tiga periode. Periode I merupakan
periode penjualan dari Januari hingga April. Periode II merupakan periode penjualan dari Mei hingga Agustus. Periode III merupakan periode penjualan dari
September hingga Desember. Langkah-langkah dalam dekomposisi diuraikan sebagai berikut :
1. Tetapkan faktor musiman S
Hitung rata-rata bergerak terpusat centered moving avarage atau CMA dari N periode. Secara matematis CMA dituliskan sebagai berikut :
F
t+1
= X
t
+ X
t-1
+... +X
t+N+1
N Di mana :
X
t
= Data observasi periode t N
= Panjang serial waktu yang digunakan F
t+1
= Nilai prakiraan periode t+1 Pada penelitian ini, N = 3, karena masing-masing tahun dibagi ke dalam tiga
periode. Maka CMA yang digunakan menjadi :
42 F
t
= X
t
+ X
t-1
+X
t+1
3 Nilai CMA yang diperoleh, menghilangkan faktor musiman dan sekaligus
kerandoman, sehingga nilai CMA hanya terdiri dari tren dan siklus. Dengan menghitung rasio antara X
t
terhadap CMA
t
kolom 4, pada Tabel 7, dapat diperoleh faktor musiman dan faktor kerandoman. Faktor musiman dapat
diperoleh dengan menghilangkan unsur random, yaitu dengan merata-ratakan semua nilai pada setiap musim yang sama kolom 5, pada Tabel 7. Perata-rataan
ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain rata-rata sederhana Tabel 8.
Tabel 7. Peramalan dengan Metode Dekomposisi
t X
=SxTxCxR CMA
= TxC SxRx100
Sx100 T
= a + bt C x 100
F = SxTxC
1 2
3 4
5 6
7 8
1 2
... Sumber : Herjanto 2007
Rasio antara data observasi X dengan CMA menghasilkan nilai fator musiman dan kerandoman kolom 4, Tabel 9. Faktor musiman selanjutnya dapat
dicari dengan memisahkannya dari faktor random dengan merata-ratakan semua nilai pada musim yang sama pada kolom 4 pada Tabel 9, seperti terlihat pada
Tabel 10.
Tabel 8. Pemisahan Indeks Musiman dari Faktor Random
Tahun Periode
1 2
3 ....
.... Rata-Rata Penyesuaian
Σ X n Σ X n
Σ X n Sumber : Herjanto 2007
43 2.
Tetapkan faktor tren Faktor tren dalam penelitian ini diasumsikan berbentuk linear, sehingga
faktor tren untuk setiap periode bisa dicari dengan menggunakan persamaan T = a+bt. Koefisien a dan b dapat diperoleh dengan serial data dengan
menggunakan regresi linear sederhana. Regresi linear sederhana dirumuskan secara matematis sebagai berikut :
a = Y-bX b=
Dimana: N
= J umlah observasi dalam sampel X
= Variabel Bebas Y
= Variabel Tidak Bebas a
= Intercept fungsi pada aksis Y, bila X=0 b
= Kemiringan garis fungsi 3.
Tetapkan faktor siklus CMA menghapus pola musiman dan random, sehingga yang tersisa tren
dan siklus. Faktor siklus dapat diperoleh dengan membagi nilai CMA dengan nilai tren untuk setiap data pengamatan, seperti pada kolom 7 pada Tabel 9.
4. Lakukan peramalan untuk periode waktu yang diinginkan
Nilai peramalan F dapat dicari dengan mengalikan komponen-komponen S, T, dan C pada periode yang sama. Komponen R dalam hal ini diabaikan karena
menurut definisi kesalahan atau kerandoman R tidak dapat diprediksi, faktor ini memberi manfaat langsung untuk prakiraan, sehingga hubungan untuk peramalan
dilakukan sebagai F = S x T x C
Setelah dilakukan peramalan permintaan, maka persediaan dihitung menurut model EOQ, sehingga pesanan kuantitas ekonomi dan waktu pemesanan
optimum, serta biaya persediaan dihitung menurut model EOQ.
44
4.3.4 Sistem Persediaan Permintaan Tidak Bebas