akan membuat persediaan perusahaan semakin meningkat, apabila terjadi penurunan penjualan.
Tabel 20. Standar Deviasi Penjualan Adenium grade A Tahun 2009 Keterangan
Jumlah
Januari 785
Februari 569
Maret 599
April 752
Mei 355
Juni 215
Juli 195
Agustus 915
September 730
Oktober 520
November 614
Desember 703
Standar Deviasi 225
2. Asumsi pemenuhan kembali persediaan seketika itu juga instan pada EOQ juga menjadi penyebab
mengapa model EOQ tidak cocok digunakan pada usaha tanaman hias.
Hal tersebut dikarenakan, pada usaha tanaman hias adenium terdapat waktu produksi yang lama. Waktu produksi dari benih adenium menjadi adenium kelas
A membutuhkan waktu sekitar delapan bulan. Kemudian, waktu yang dibutuhkan dari adenium yang telah selesai disambung hingga siap jual juga lama sekitar
empat bulan . Berdasarkan Tabel 19 menurut hasil perhitungan model EOQ klasik, pesanan bonggol dilakukan setiap 13 hari sekali dengan jumlah pesanan
sebanyak 240 pot adenium grade A. Pesanan sejumlah itu relatif sulit diperoleh dalam waktu yang relatif singkat tersebut. Hal tersebut dikarenakan pada usaha
tanaman hias adenium membutuhkan waktu produksi yang lama.
7.2 Model EOQ dengan Kendala Investasi
84
Kendala investasi yang dihitung adalah biaya pembelian bonggol adenium. Metode EOQ dengan kendala investasi menggabungkan nilai pembelian bonggol
adenium yang dilakukan oleh GIA dihitung menurut perhitungan EOQ Klasik.
Tabel 21. Biaya Unit Model EOQ Klasik dan Metode Perusahaan Keterangan
Unit Pembelian Harga Unit
Biaya Unit
EOQ Klasik 240
7.500 1.800.000
Perusahaan 340
7.500 2.550.000
Berdasarkan Tabel 21, biaya unit menurut metode perusahaan lebih besar dibandingkan dengan biaya unit menurut EOQ klasik. Model EOQ dengan
kendala investasi, akan menghitung biaya persediaan bila menggunakan jumlah pesanan menurut metode perusahaan.
Tabel 22. Hasil Perhitungan Total Biaya Persediaan Bonggol Adenium grade A
dengan Model EOQ dengan Kendala Investasi pada PT.Godongijo Asri Tahun 2009
Variabel Notasi
Nilai
Waktu Pemesanan Hari 18
Frekuensi Kali 1
20 Jumlah Pesanan PotPesanan
2 340
Biaya Pesanan RpPesanan 3
31.200 Biaya Penyimpanan RpPotTahun
4 7.536
Biaya Total Pesanan 5 = 1 x 3
624.000 Biaya Total Penyimpanan
6 = 2x4x0,5 1.281.120
Biaya Total Persediaan 7 = 5 + 6
1.905.120
. Biaya total persediaan menurut metode EOQ dengan kendala investasi,
berdasarkan Tabel 22 yaitu sebesar Rp 1.905.120,-. Nilai tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan model EOQ klasik. Hal tersebut berarti penambahan jumlah
pesanan tidak mengakibatkan biaya total persediaan semakin mengecil. Hal ini dikarenakan semakin banyak jumlah pesanan, biaya penyimpanan semakin
meningkat. Biaya total persediaan menurut model EOQ dengan kendala investasi
bernilai lebih tinggi dibandingkan dengan biaya total persediaan menurut merode perusahaan Lihat Tabel 17. Hal tersebut dikarenakan perusahaan menggunakan
85
metode pengendalian two bin system, yang jumlah pesanannya tidak didasarkan oleh pesanan kuantitas ekonomis, namun berdasarkan target penjualan dikurangi
jumlah persediaan yang ada. Model EOQ dengan kendala investasi relatif memiliki kesulitan dalam hal
penetapan jumlah investasi maksimal dalam persediaan. Selain itu pula model EOQ dengan kendala investasi persediaan tidak dapat dilakukan karena pada
model EOQ dengan kendala investasi persediaan terdapat asumsi bahwa permintaan konstan, dan pemenuhan kembali persediaan secara instan dapat
dilakukan, yang tidak dapat dipenuhi pada industri tanaman hias.
7.3 Model EOQ dengan metode Two Bin System Tanpa Kendala