Pendidikan Agama Islam Kelas IX
162
Hukum salat tahajud adalah sunah muakkad, yaitu sunah yang sangat penting untuk dikerjakan oleh umat muslim. Dalil yang
menjelaskan tentang perintah salat tahajud sebagaimana disebutkan pada ayat dan hadis yang berbunyi sebagai berikut:
Wa minal-laili fatahajjad bihi -
na-filatal-laka ‘asa- ay yab‘as .
aka rabbuka maqa-mam mah.mu
-da-n.
Artinya: Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud sebagai
suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji. Q.S. al-Isra-’ [17]: 79
Artinya: Dari Bilal, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: ”Biasakanlah
sembahyang malam sebab ia kebiasaan orang-orang s.a-lihi -
n yang sebelummu, dan sesungguhnya sembahyang malam itu mendekat-
kan kamu kepada Allah, mencegah kamu dari dosa, menebus dosa-dosa, dan mengusir penyakit dari badan. H.R. Tirmiz
. i
- Salat tahajud lebih utama jika dikerjakan pada sepertiga malam
terakhir. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis dari Abu Hurairah yang artinya: ”Allah pada setiap malam turun ke langit dunia,
ketika sampai pada sepertiga akhir malam Allah berfirman, ’Barang siapa berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya, barang siapa yang
meminta kepada-Ku niscaya akan Aku berikan, dan barang siapa memohon ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni.” H.R. Jamaah
Sumber: www.3-bp.blogspot.com
▼
Gambar 12.6
Salat tahajud sangat penting untuk dikerjakan oleh setiap muslim.
Pendidikan Agama Islam Kelas IX
163
Oleh karena pentingnya salat ini, Rasulullah selalu membiasakan diri mengerjakan salat tahajud setiap malam. Bahkan, Rasulullah
mengerjakannya sangat lama sampai-sampai kakinya bengkak karena lamanya berdiri.
b. Ketentuan Salat Tahajud
Untuk jumlah rakaat salat tahajud, tidak ada batasannya. Ada yang berpendapat tiga belas rakaat, dengan tiga rakaat di antaranya
adalah salat witir. Ada pula yang mengatakan sebelas rakaat, tiga rakaat di antaranya witir. Jumlah rakaat salat tahajud boleh berapa
saja banyaknya. Bahkan, dibolehkan juga dengan mengerjakan hanya dua rakaat dan satu witir.
Untuk tempat mengerjakannya, disunahkan dilakukan di rumah. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah saw. yang artinya: ”Seyogya-
nya kamu melakukan salat sunah di rumahmu. Sesungguhnya sebaik- baik salat seseorang adalah di rumahnya, kecuali salat fardu.”H.R.
Muslim
Tata cara pelaksanaan salat tahajud sebagai berikut. 1 Membersihkan diri sehabis tidur dan berwudu.
2 Berniat salat tahajud. Jika niatnya dilafalkan, misalnya berbunyi sebagai berikut.
Artinya: Sengaja aku salat tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala.
3 Bacaan salat tahajud boleh nyaring dan boleh perlahan. 4 Salat tahajud dengan dua rakaat sekali salam.
5 Apabila sudah merasa cukup rakaatnya 8 atau 10 rakaat, kemudian diakhiri dengan salat witir tiga rakaat.
6 Diakhiri dengan berzikir dan berdoa.
c. Penyempurnaan Salat Tahajud
Agar ibadah salat tahajud lebih sempurna, kita perlu melakukan beberapa hal berikut ini.
1 Mulai berniat untuk salat tahajud semenjak sebelum tidur. Dengan cara ini, jika kita ternyata tidak terjaga hingga memasuki waktu
subuh, niat tersebut sudah dicatat Allah Swt. sebagai sebuah kebaikan.
2 Membersihkan muka dan bersiwak menggosok gigi serta berwudu.
3 Berzikir dan membaca Al-Qur’an. 4 Memulai salat tahajud dengan salat dua rakaat yang ringan salat
iftita-h.. 5 Memperpanjang bacaan salat termasuk rukuk dan sujudnya.
6 Tidur sebelum salat dan jika masih mengantuk, dibolehkan menunda salat hingga hilang kantuknya.
Pendidikan Agama Islam Kelas IX
164
7 Mengajak keluarga untuk bersama-sama salat tahajud. 8 Melakukan salat tahajud setiap hari.
2. Salat Istikha-rah
a. Pengertian Salat Istikharah
Secara bahasa, kata istikha- rah berasal dari bahasa Arab
yang bermakna meminta atau memohon sesuatu yang lebih
baik. Dengan demikian, secara istilah dapat diartikan dengan
salat sunah dua rakaat yang diiringi dengan doa tertentu,
untuk memohon petunjuk yang baik kepada Allah terhadap
rencana yang masih ragu untuk diputuskan.
Setelah melakukan salat istikha-rah dan berdoa, petunjuk
Allah Swt. biasanya diperoleh melalui mimpi tentang pilihan
melakukan pekerjaan atau ke- pentingan yang terbaik. Pekerja-
an atau kepentingan tersebut bisa bersifat pribadi maupun
umum.
Hukum melakukan salat istikharah adalah sunah. Hal ini ber- dasarkan hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan dari Jabir bin
Abdullah berbunyi:
Artinya:
Dari Jabir bin Abdullah r.a. berkata: Rasulullah saw. mengajarkan kepada kami cara salat istikharah dalam beberapa urusan,
seluruhnya sebagaimana kami ingin mengetahui surah Al- Qur’an, beliau bersabda: ”Apabila di antara kamu sekalian
mempunyai maksud dalam suatu urusan, maka hendaklah ia salat dua rakaat selain salat fardu . . . .” H.R. Bukha-ri
- .
Sumber: www.wordpress.com
▼
Gambar 12.7
Memohonlah petunjuk kepada Allah dengan mengerjakan salat istikharah.
Pendidikan Agama Islam Kelas IX
165
Dalam hadis riwayat lain, pada akhir hadisnya menggunakan redaksi yang berbeda, yaitu, ”Maka hendaklah dia melakukan salat dua
rakaat, selain salat fardu.”
b. Ketentuan Salat Istikharah
Tata cara pelaksanaan salat istikharah sama dengan salat-salat yang lain. Jumhur ulama berpendapat bahwa jumlah rakaat salat
istikharah ada dua, tetapi menurut Ibnu Hajar al-Asqalani dibolehkan lebih dari dua rakaat dengan salam setiap dua rakaat. Untuk bacaan
surah yang dipilih, dianjurkan pada rakaat pertama setelah membaca Surah al-Fa-tih.ah [1] diteruskan membaca Surah al-Ka
- firu-n [109]. Sedangkan untuk rakaat kedua membaca Surah al-Ikhla-s. [112]. Ibnu
Hajar al-Asqalani berpendapat lain, yaitu setelah membaca Surah al-Ka-firu-n [109] pada rakaat pertama dilanjutkan dengan Surah
al-Qas.as. [28] ayat 68 dan setelah membaca Surah al-Ikhla -s. [112] pada
rakaat kedua dilanjutkan dengan membaca Surah al-Ah.za -b [33] ayat
36. Tata cara melakukan salat istikharah secara ringkas sebagai
berikut. 1 Bersuci atau berwudu.
2 Berniat salat istikharah dua rakaat. Niat salat istikharah jika
dilafalkan sebagai berikut.
Artinya:
Sengaja aku salat istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala. 3 Setelah membaca Surah al-Fa-tih.ah [1] pada rakaat pertama,
dilanjutkan dengan membaca Surah al-Ka-firu-n [109]. Setelah membaca Surah al-Fa-tih.ah [1] pada rakaat kedua, dilanjutkan
membaca Surah al-Ikhla-s. [112]. 4 Setelah selesai salat kemudian membaca doa istikharah.
Bacaan doa istikharah sangat khusus dan berpadu dengan salatnya, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. Bacaan
doanya berbunyi sebagai berikut.