Anggota Tubuh yang Disembelih

Pendidikan Agama Islam Kelas IX 56 Menyembelih hewan dengan pisau yang tajam menurut orang-orang Barat merupakan tindakan yang tidak manusiawi terhadap binatang. Ketika akan menyembelih hewan mereka memingsankan hewan terlebih dahulu baru kemudian menyembelihnya. Cara ini mereka anggap lebih manusiawi. Akan tetapi, Islam tidak mengajarkan teknik pemingsanan sebelum penyembelihan. Dr. Hazim dan Prof. Dr. Schultz, staf ahli peternakan di Hannover University melakukan sebuah penelitian tentang cara penyembelihan hewan menurut syariat Islam dan cara orang Barat. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa pe- nyembelihan menurut syariat Islam lebih baik dan meringankan bagi hewan yang disembelih. Hasil penelitian mereka menunjukkan hal-hal sebagai berikut. 1. Pada tiga detik pertama setelah penyembelihan tidak ada indikasi rasa sakit yang ditunjukkan oleh hewan yang disembelih menurut syariat Islam. 2. Pada tiga detik berikutnya tercatat adanya penurunan grafik secara bertahap sehingga hewan tersebut kehilangan kesadaran. 3. Setelah enam detik pertama terlihat aktivitas jantung untuk menarik darah dari seluruh anggota tubuh dan memompanya keluar. Oleh karena darah terpompa keluar tubuh secara maksimal, dihasilkan daging yang sehat tidak tercemar oleh darah. 4. Hewan yang meronta-ronta ketika disembelih bukan ekspresi rasa sakit melainkan ekspresi keterkejutan otot dan saraf. Dari hasil penelitian tersebut penyembelihan dengan cara pemingsanan menunjukkan hal-hal berikut. 1. Hewan yang disembelih dengan pemingsanan terlebih dahulu tidak mengeluarkan darah secara maksimal. 2. Setelah proses pemingsanan tercatat adanya rasa sakit pada hewan karena pemukulan pada saat pemingsanan. 3. Adanya peningkatan rasa sakit sehingga jantung berhenti berdetak lebih awal. 4. Darah tidak keluar secara maksimal pada proses penyembelihan dengan pemingsanan sehingga darah membeku di dalam tubuh hewan. Diringkas dan disadur: Oleh Usman Effendi AS., dalam Agul net. dari makalah Nanung Danar Dono, Dosen Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada. Diunduh pada tanggal 1 Maret 2010. Selain penyembelihan terhadap hewan, kita juga mengenal istilah berburu. Kebiasaan berburu hewan ini masih berlangsung hingga saat ini. Ada yang berburu burung dengan panah dan alat lainnya. Ada juga yang berburu hewan dengan binatang yang telah terlatih seperti anjing. Hewan hasil buruan tidak selamanya sampai kepada pemburu dalam keadaan hidup. Kadang hewan buruan telah mati sebelum disembelih atau sampai ke tangan pemburu. Bagaimana hasil buruan menurut Islam? Halal atau haram untuk dikonsumsi? Diskusikan topik ini bersama teman sebangku kalian. Catat hasil diskusi kalian, kemudian catat hasilnya dan serahkan kepada guru untuk dinilai. Pendidikan Agama Islam Kelas IX 57 B. Penyembelihan Akikah 1. Pengertian Akikah Akikah berasal dari kata iqqah yang berarti bulu atau rambut anak yang baru lahir. Ada juga yang mengatakan bahwa akikah merupakan nama bagi hewan yang disembelih. Akikah secara syar’i berarti penyembelihan hewan sebagai kurban atas bayi yang baru lahir. Penyembelihan hewan ini sebagai wujud rasa syukur atas kelahiran karena telah diberi amanah berupa anak. Di kalangan ulama terdapat perbedaan pendapat mengenai hukum pelaksanaan akikah. Jumhur ulama berpendapat bahwa hukum akikah adalah sunah bagi orang yang menanggung nafkah anak. Hal ini dapat ditemukan penjelasannya dalam hadis Rasulullah saw. yang berbunyi seperti berikut. Sulaiman Rasyid. 1995: halaman 479 Artinya: Dari Aisyah r.a., ia berkata, ”Bahwasannya Rasulullah saw. memerintah para sahabat agar anak-anak laki-laki diberikan akikah dua kambing yang sudah cukup umur, dan bagi seorang anak wanita satu kambing”. H.R. Tirmiz . i - Beberapa ulama lain berpendapat bahwa hukum akikah adalah wajib dengan alasan merujuk pada hadis Rasulullah yang mengibaratkan anak yang baru lahir seperti rungguhangadai. Rungguhan dalam transaksi ekonomi berarti jaminan yang baru dapat diambil jika utang telah dibayarkan. Berkaitan dengan pengibaratan anak yang baru lahir seperti rungguhan, simaklah hadis berikut ini. Sumber: Dokumen Penulis ▼ Gambar 5.3 Untuk menyambut lahirnya sang bayi, disunahkan melakukan akikah. Pendidikan Agama Islam Kelas IX 58 Artinya: Dari Samurah r.a., ia berkata Bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, ”Setiap anak laki-laki rungguhantergadai dengan akikahnya, yang disembelih setelah mencapai usia tujuh hari, dan dicukur rambutnya serta diberi nama.” H.R. Ah.mad dan Imam empat disahihkan oleh Tirmiz . i - Berdasarkan hadis di atas diketahui bahwa setiap anak yang baru lahir adalah rungguhantergadai dengan akikahnya. Sebelum diakikahi setiap anak masih merupakan rungguhan. Setelah diakikahi bayi atau tersebut telah terbebas dari rungguhan atau gadaiannya. 2. Ketentuan Akikah Penyembelihan hewan untuk akikah dilakukan dengan cara-cara dan ketentuan sesuai syariat Islam. Misalnya berkaitan dengan waktu penyembelihan, hewan yang disembelih, dan tata cara pembagiannya.

a. Waktu

Waktu penyembelian akikah disunahkan pada hari ketujuh dari hari kelahiran anak. Meskipun demikian jika belum bisa, boleh juga lebih dari itu asal anak belum sampai dewasa. Contohnya dilaksana- kan pada hari ke-14 atau ke-21 dari kelahiran anak. Sebagian ulama melarang melakukan akikah ketika anak berusia dewasa dengan berbagai pertimbangan sebagai berikut. 1 Ketika anak sudah balig, ia telah memiliki tanggung jawab kepada dirinya sendiri, tidak lagi tergantung secara keseluruhan kepada orang tua. 2 Pelaksanaan acara akikah dalam Islam sebaiknya dirangkaikan dengan pemberian nama dan mencukur rambut. Anak yang sudah balig tentu akan merasa malu, jika dia baru diberi nama dan dicukur rambutnya dengan disaksikan banyak orang.

b. Jenis Hewan dan Jumlahnya

Hewan akikah adalah berupa kambing atau domba yang sehat, gemuk, dan tidak cacat. Jumlah hewan akikah adalah seekor kambing untuk bayi perempuan dan dua ekor kambing untuk bayi laki-laki.

c. Sunah-Sunah Akikah

Ada beberapa amalan sunah dalam melakukan akikah, yaitu ketika menyembelih hewan disunahkan untuk membaca doa terlebih dahulu. Disunahkan juga agar daging akikah dimasak terlebih dahulu sebelum disedekahkan. Selain ketentuan di atas, bagi yang menyelenggarakan akikah boleh mengonsumsi sebagian dari daging akikahnya dan maksimal sepertiga- nya. Pendidikan Agama Islam Kelas IX 59 3. Hikmah Akikah Anjuran untuk melakukan akikah mengandung beberapa hikmah yang sangat penting. Hikmah-hikmah tersebut antara lain sebagai berikut. 1 Perwujudan rasa syukur kepada Allah karena dikaruniai nikmat yang sangat besar berupa anak sebagai generasi penerus hidupnya. 2 Upaya mengajak anak untuk bertaqarub kepada Allah sejak masa- masa awal kehidupan di dunia ini. 3 Sebagai tebusan bagi anak sehingga syafaat kepada kedua orang tuanya pada hari akhir kelak diterima oleh Allah Swt. 4 Memperkenalkan kepada masyarakat atas kelahiran anak sebagai usaha mengukuhkan tali persaudaraan di antara sesama. 5 Sarana yang potensial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan membagikan sebagian rezeki kita berupa sajian daging akikah. Untuk meningkatkan pemahaman tentang materi dan tata cara akikah, diskusikan beberapa persoalan berikut ini. 1. Bolehkah kita memajukan atau memundurkan waktu akikah agar bertepatan dengan hari baik, misalnya pada hari ketiga atau kedelapan dari kelahiran bayi? Jelaskan alasannya 2. Bagaimanakah pendapat kalian tentang tradisi akikah yang sangat meriah sehingga terkesan memboroskan? 3. Bagaimanakah ketentuan tentang pemberian nama bagi bayi menurut syariat Islam? Diskusikan ketiga pokok masalah di atas dan rangkumlah hasil diskusinya dalam buku catatan untuk kemudian dikumpulkan pada guru. C. Penyembelihan Kurban 1. Pengertian Kurban Secara bahasa, kata kurban berasal dari bahasa Arab dari kata dasar qarraba-yuqarribu-qurba-nan, yang artinya mendekat. Dengan demikian, makna kurban dalam Islam berarti mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan berusaha menyingkirkan hal-hal yang dapat membatasi kedekatan kita kepada Allah Swt. Ibadah kurban dalam ilmu fikih berarti penyembelihan hewan tertentu dengan niat mendekatkan diri kepada Allah Swt. pada Idul Adha atau hari Tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah. Ibadah kurban telah diperintahkan oleh Rasulullah untuk dilaksanakan oleh kaumnya dan mulai disyariatkan pada tahun kedua hijriah bersamaan dengan disyariatkannya zakat, salat Idul Fitri, dan Idul Adha. Pendidikan Agama Islam Kelas IX 60 Ibadah kurban merupakan ajaran untuk meneruskan syariat yang dibawa oleh Nabi Ibrahim. Pada waktu itu Nabi Ibrahim diperintah oleh Allah untuk menyembelih Ismail, putranya. Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah tersebut. Ia rela mengurbankan putra tercintanya demi melaksanakan perintah Allah. Selanjutnya, Allah mengganti Ismail dengan seekor domba sehingga selamatlah Ismail. 2. Hukum Kurban Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan hukum mengerja- kannya, ada yang berpendapat wajib, ada pula yang berpendapat sunah. Untuk mengetahui ketentuan hukumnya, simaklah beberapa dalil berikut ini. fas.alli lirabbika wanh.ar Artinya: Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Q.S. al-Kaus . ar [108]: 2 Rasulullah juga menjelaskan ketentuan hukum kurban dalam hadis- hadis sebagai berikut. Artinya: Dari Abu Hurairah telah bersabda Rasulullah saw.: Siapa saja yang mempunyai kemampuan, tetapi tidak berkurban maka janganlah ia mendekati tempat salatku. H.R. Ah.mad dan Ibnu Ma -jah Alasan-alasan yang menyebutkan bahwa hukum kurban adalah sunah berdasarkan hadis yang artinya, ”Rasulullah saw. bersabda, ’Saya disuruh menyembelih kurban dan kurban itu sunah bagi kamu’.” H.R. Tirmiz . i - Dalam hadis yang lain Rasulullah saw. bersabda yang artinya, ”Diwajibkan kepadaku berkurban, dan tidak wajib atas kamu.” H.R. Daruqutni 3. Ketentuan Kurban

a. Jenis dan Syarat Hewan Kurban

Hewan untuk dijadikan kurban adalah hewan yang tidak cacat seperti pincang, buta, terpotong telinga, dan telah memenuhi syarat. Hal ini berdasarkan hadis Nabi saw. dari Barra’ bin Azib berikut ini: