Larangan dalam Berkurban BUKU PAI SMP DAN SMA SEDERAJAT PAI 9 Husni Thoyar

Pendidikan Agama Islam Kelas IX 64 1. Penyembelihan hewan dilakukan dengan cara memotong hewan pada bagian leher dengan pisau atau benda tajam lainnya. 2. Penyembelihan hewan dapat dilakukan secara tradisional maupun mekanik. 3. Menyembelih hewan harus didahului dengan menyebut nama Allah Swt. 4. Akikah secara syar’i berarti penyembelihan hewan sebagai wujud rasa syukur atas bayi yang baru lahir. 5. Penyembelihan akikah disunahkan pada hari ketujuh, keempat belas, kedua puluh satu, dari hari kelahiran anak. 6. Kurban dapat diartikan dengan berusaha menyingkirkan hal-hal yang dapat membatasi dari usaha mendekatkan diri kepada Allah Swt. 7. Sebagian ulama berpendapat bahwa hukum kurban adalah wajib dan ada yang berpendapat hukumnya sunah. 8. Hewan yang dapat dijadikan kurban adalah domba, kambing, sapi atau kerbau, dan unta. Islam mengajarkan pemeluknya agar menyembelih hewan yang halal dikonsumsi dengan benda yang tajam. Perintah tersebut mengandung hikmah agar hewan tidak tersiksa atau merasakan sakit. Penyembelihan hewan juga dilakukan pada saat kelahiran bayi yang biasa disebut akikah. Selain itu, penyembelihan hewan juga dilakukan pada Idul Adha atau hari Tasyrik yang disebut kurban. Penyembelihan hewan akikah atau kurban harus sesuai dengan syariat Islam. Penyembelihan hewan sesuai dengan syariat Islam menghasilkan daging yang sehat dan bersih. Jawablah dengan tepat 1 . Bagaimanakah cara penyembelihan hewan yang dibenarkan menurut syar‘i? 2 . Jelaskan pengertian penyembelihan secara sederhana atau nonmekanik 3 . Sebutkan syarat-syarat alat penyembelihan yang boleh digunakan untuk menyembelih 4 . Apa hikmah di balik penyembelihan hewan? Sebutkan 5 . Jelaskan pengertian akikah 6 . Jelaskan tentang ketentuan jenis dan jumlah hewan yang digunakan untuk akikah 7 . Apa hikmah penyembelihan akikah? 8 . Apa pengertian kurban? 9 . Jelaskan perbedaan antara akikah dan kurban 10. Sebutkan hikmah kurban Pendidikan Agama Islam Kelas IX 65 • haji • umrah • syarat • rukun • sunah • larangan • dam • ikhlas Ibadah haji dan umrah. Ketentuan ibadah haji dan umrah. Pengertian haji dan umrah. Rukun haji. Syarat haji. Wajib haji. Sunah haji. Larangan haji. Praktik haji dan umrah. Pelaksanaan ibadah haji dan umrah. Praktik manasik haji dan umrah. yang akan dipelajari me lip u ti me lip u ti ▼ ▼ ▼ ▼ ▼ ▼ ▼ ▼ ▼ ▼ Pendidikan Agama Islam Kelas IX 66 Sebagai seorang yang paling kaya di desanya, Pak Badu merasa malu belum naik haji. Padahal, Bu Fatimah yang PNS sudah naik haji dua tahun lalu. Oleh karena itulah Pak Badu memutuskan naik haji tahun ini. Segala persiapan dilaksanakan. Seluruh warga diundangnya datang dalam acara pamitan haji. Sikapnya pun berangsur berubah. Meski baru akan berangkat haji, ia tidak mau menoleh jika tidak dipanggil Pak Haji. Anehnya, saat membaca doa talbiyah, ia membaca artinya saja. Benarkah sikap seperti itu? Bagaimanakah cara melaksanakan manasik haji? Inilah yang akan kita pelajari dalam bab ini. W Gambar 6.1 Jamaah haji sedang menunaikan manasik sai. Pendidikan Agama Islam Kelas IX 67 A. Ketentuan Ibadah Haji dan Umrah 1. Pengertian Ibadah Haji dan Umrah

a. Haji

Haji secara bahasa berarti bersungguh-sungguh atau menyengaja. Haji menurut istilah berarti menyengaja menuju Baitullah atau Kakbah untuk melaksanakan ibadah kepada Allah Swt. pada waktu tertentu dan dilaksanakan secara tertib. Sulaiman Rasyid. 1995: halaman 247 Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ibadah haji dilaksanakan dalam waktu tertentu. Kapan waktu pe- laksanaan ibadah haji? Para ulama menyepakati waktu pelaksanaan ibadah haji jatuh selama bulan Syawal, Zulkaidah, dan berpuncak pada bulan Zulhijah. Dengan demikian, ibadah haji tidak dapat di- laksanakan pada sembarang waktu. Ibadah haji memiliki waktu khusus. Selain itu, ibadah haji juga dilaksanakan di tempat khusus, yaitu Mekah.

b. Umrah

Umrah secara bahasa berarti berziarah atau berkunjung. Ber- kunjung atau berziarah yang dimaksud di sini adalah berkunjung ke Kakbah. Umrah disebut juga haji kecil. Disebut demikian karena ibadah umrah lebih ringan dari ibadah haji dengan tidak adanya rukun wukuf dalam umrah. Manasik umrah juga mirip dengan ibadah haji. Selain itu, umrah juga dapat dilaksanakan selain pada bulan-bulan haji. Seseorang yang melaksanakan ibadah haji harus melaksanakan umrah sementara orang yang melaksanakan umrah tidak harus melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam, yaitu rukun Islam ke-5. Ibadah haji hukumnya wajib bagi yang mampu. Ibadah haji wajib dilaksanakan sekali seumur hidup. Bagaimana jika haji dilaksanakan berulang kali? Jika seseorang melaksanakan haji lebih dari satu kali, haji yang kedua dan seterusnya dianggap sebagai ibadah sunah. Sumber: www.iatt.depperin.go ▼ Gambar 6.2 Jamaah haji sedang melaksanakan salah satu manasik haji. Pendidikan Agama Islam Kelas IX 68 Perintah untuk melaksanakan ibadah haji dapat ditemukan dalam Al-Qur’an. Allah Swt. berfirman seperti berikut. Wa lilla-hi ’alan-na-si h.ijjul-baiti manistat.a -’a ilaihi sabi-lan, wa man kafara fa innalla-ha ganiyyun ‘a-nil-‘a-lami - na Artinya: Dan di antara kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari kewajiban haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam. Q.S. A - li ‘Imra-n [3]: 97 Dalam ayat yang lain Allah Swt. berfirman seperti berikut. Wa atimmul-h.ajja wal-‘umrata lilla -hi Artinya: Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Q.S. al-Baqarah [2]: 196 Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan bagi mereka yang mampu. Ibadah haji memiliki syarat- syarat, rukun, dan hal-hal yang termasuk sunah. Agar lebih jelas, perhatikan uraian berikut. 2. Syarat Haji dan Umrah Haji dan umrah merupakan suatu ibadah wajib bagi yang mampu. Dengan demikian, orang yang telah memenuhi syarat tersebut wajib me- nunaikannya. Sebaliknya, orang yang belum memenuhi syarat tersebut belum wajib melaksanakannya. Hal ini tidak berarti ia tidak boleh me- laksanakannya, hanya saja jika suatu saat ia memenuhi syarat tersebut ia wajib melaksanakannya lagi. Adapun beberapa syarat haji dan umrah sebagai berikut. a. Beragama Islam. b. Berakal sehat. c. Balig. d. Mampu. e. Merdeka. Sulaiman Rasyid. 1995: halaman 248–249 Pendidikan Agama Islam Kelas IX 69 Perhatikan kembali syarat ibadah haji dan umrah di depan. Salah satu syarat ibadah haji adalah balig. Barangkali kalian sering mengetahui seorang anak yang belum balig melaksanakan ibadah haji. Bagaimana dengan hajinya? Seorang anak yang belum balig dan melaksanakan ibadah haji, ibadahnya itu dianggap sebagai amalan sunah. Oleh karena itu, kelak setelah balig anak tersebut masih menanggung kewajiban melaksanakan ibadah haji. Selain memiliki syarat, ibadah haji juga memiliki rukun, sunah, dan wajib haji. 3. Rukun Haji