Pentingnya Perilaku Qanaah dalam Kehidupan

Pendidikan Agama Islam Kelas IX 42 Ketentuan yang digariskan Allah Swt. pasti terjadi dan tidak ada yang dapat menolaknya. Segala sesuatu yang terjadi atau menimpa seorang hamba merupakan ketentuan Allah Swt., baik itu berupa kenikmatan atau sesuatu yang tidak diinginkan. Nikmat maupun sesuatu yang tidak sesuai harapan harus disyukuri dan diterima dengan ikhlas serta lapang dada. Senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. merupakan salah satu cara menerapkan qanaah dalam kehidupan.

b. Tidak Mudah Putus Asa

Putus asa merupakan sifat yang sangat dibenci oleh Allah Swt. dan rasul-Nya. Umat Islam dilarang berputus asa dalam menghadapi segala masalah. Meskipun berat ujian yang menimpa seseorang dilarang berputus asa. Di balik kesulitan yang menimpa terdapat ke- mudahan. Allah Swt. berfirman seperti berikut. Fa’inna ma‘al-‘usri yusr a-n . Inna ma‘al-‘usri yusr a-n Artinya: Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Q.S. asy- Syarh. [94]: 5–6 Putus asa tidak akan dapat menyelesaikan suatu persoalan. Putus asa akan mendatangkan masalah baru dan menambah beban serta menambah rumit persoalan yang ada. Oleh karena itu, jangan pernah berputus asa. Jadilah seorang hamba yang pantang menyerah dalam menghadapi setiap masalah.

c. Menjaga Keimanan dan Ketakwaan

Menjaga keimanan dan ketakwaan harus senantiasa dilakukan oleh seseorang yang beriman. Ketika mendapat nikmat yang melimpah, keimanan dan ketakwaan harus tetap dijaga. Begitu pula ketika musibah menimpa, keimanan dan ketakwaan harus tetap dijaga. Jangan sampai keimanan dan ketakwaan tergadaikan atau goyah karena musibah yang menimpa. Keimanan dan ketakwaan yang teguh akan menyelamatkan seseorang dari murka Allah Swt. Pendidikan Agama Islam Kelas IX 43

B. Tasamuh

1. Pengertian dan contoh Perilaku Tasamuh

Perhatikan teman-teman sekelas kalian. Apakah dari kalian dan teman-teman kalian sama persis? Tentu tidak. Meskipun sama-sama duduk di bangku kelas IX, kalian dan teman-teman memiliki perbedaan, misalnya jenis rambut. Ada yang berambut keriting dan ada teman kalian yang berambut lurus. Ada yang berkulit putih dan ada yang berkulit sawo matang. Ada yang bermata sipit dan ada yang bermata belo. Allah Swt. menciptakan manusia berbangsa-bangsa, bersuku-suku, menggunakan bahasa yang berbeda, dan beberapa perbedaan lainnya. Bagaimana kita bersikap terhadap perbedaan yang ada? Allah Swt. memerintahkan agar kita memiliki perilaku tasamuh. Tasamuh disebut juga toleransi. Toleransi yaitu sikap tenggang rasa, menghormati, dan menghargai orang lain dalam kehidupan bermasyarakat. Perbedaan warna kulit, suku, bahasa, jenis rambut, dan berbagai perbedaan lainnya tidak menjadi penghambat untuk saling tolong- menolong. Jangan hanya karena perbedaan yang ada, kalian tidak mau mengulurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan serta merasa tidak membutuhkan orang lain. Manusia tidak akan mampu hidup sendiri. Saling menolong dalam kebaikan harus tetap dijalankan meskipun berbeda suku, bahasa, warna kulit, dan berbagai perbedaan lainnya. Saling menolong dilakukan dalam hal kebaikan. Menyangkut hal-hal yang tidak sejalan dengan syariat kita tidak diperintahkan untuk saling menolong. Perhatikan firman Allah Swt. berikut ini. Amatilah kehidupan seseorang yang memiliki sifat qanaah. Pilihlah salah satu dari mereka kemudian mintalah waktu untuk wawancara. Tanyakan kepadanya tentang hal- hal berikut. 1. Apa yang mereka lakukan jika nikmat datang menyapa? 2. Bagaimana pula sikap yang ditunjukkan ketika sesuatu yang menimpa tidak sesuai keinginan? Perbincangkan hasil pengamatan dan wawancara kalian dengan ayah, ibu, atau saudara. Tulis hasil perbincangan kalian dalam buku tugas kalian masing-masing. Serahkan kepada guru untuk dinilai.