Kebersihan Lingkungan Berperilaku Bersih dalam Hidup Sehari-hari

Pendidikan Agama Islam Kelas IX 124 Menjaga kebersihan merupakan perintah agama. Rasulullah pun memberi contoh cara menjaga kebersihan, misalnya kebersihan tubuh dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Sebagaimana diperintahkan agama, menjaga kebersihan dapat dilakukan dengan selalu bersuci setiap kali menjalankan ibadah, misalnya dengan berwudu. Dapat juga dengan cara mandi, baik mandi wajib atau mandi sunah yang seluruhnya menunjukkan bukti perhatian Islam terhadap masalah kebersihan ini. 1. Allah itu indah dan sangat mencintai orang yang senang menjaga keindahan dan kebersihan. 2. Kebersihan merupakan sebagian dari iman. Hal ini menunjukkan bahwa menjaga kebersihan sangat penting dalam Islam. 3. Tujuan seseorang dalam menjaga kebersihan adalah untuk memelihara diri dan lingkungannya dari segala yang kotor supaya dapat melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. 4. Islam merupakan agama yang memperhatikan kebersihan, baik secara fisik maupun batin. Jawablah dengan tepat e 1 . Tulislah hadis yang menjelaskan bahwa kebersihan adalah setengah dari iman 2 . Jelaskan kandungan hadis di atas 3 . Jelaskan kandungan Surah al-Baqarah [2] ayat 222 4 . Sebutkan tiga tingkatan kebersihan menurut Imam al-Gazali 5 . Jelaskan maksud potongan hadis di atas 6 . Jelaskan konsep Islam tentang kebersihan harta 7 . Bagaimana cara menjaga kebersihan batin? 8 . Bagaimana kebersihan makanan menurut Islam? 9 . Jelaskan aspek kebersihan menurut Islam 10. Buktikan bahwa Islam memperhatikan kebersihan Pendidikan Agama Islam Kelas IX 125 Pengertian iman kepada qada dan qadar Allah Swt. Ciri-ciri iman kepada qada dan qadar Allah Swt. • qada • qadar • takdir • iman • sunnatullah • mubram • mu‘allaq Iman kepada qada dan qadar. Macam-macam takdir dan contohnya. Qada dan qadar Allah Swt. Dalil naqli dan hubungan qada serta qadar. Macam-macam takdir. Contoh takdir Allah. meliputi antara lain antara lain ▼ ▼ ▼ ▲▲ ▲ ▲ Pendidikan Agama Islam Kelas IX 126 Inna lilla-hi wa inna ilaihi ra-ji’u-n, demikianlah bunyi kalimat tarji‘ yang diajarkan oleh Islam. Ajal memang tidak dapat ditebak kapan waktu datangnya. Kematian merupakan bagian dari qada dan qadar-Nya. Selain kematian, sesungguhnya masih ada qada dan qadar lain yang melekat pada manusia dan makhluk-makluk lain. Kalian pasti tertarik untuk mengetahuinya, bukan? Mari kita simak uraiannya dalam bab ini. W Gambar 10.1 Mengantar jenazah ke kubur. Pendidikan Agama Islam Kelas IX 127

A. Qada dan Qadar Allah Swt.

1. Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar Allah Swt.

Untuk memahami pengertian iman kepada qada dan qadar, kita perlu memahami pengertian iman terlebih dahulu. Iman berarti membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan anggota badan. Qada dan qadar secara sederhana diartikan dengan keputusan atau ketetapan dari Allah. Dengan demikian, beriman kepada qada dan qadar berarti membenarkan dengan hati tentang keputusan atau ketetapan Allah Swt. yang diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan. Iman kepada qada dan qadar merupakan bagian rukun iman. Ada beberapa dalil yang menjelaskan tentang iman kepada qada dan qadar. Salah satunya dalam hadis sebagaimana dijelaskan Rasulullah yang diceritakan oleh Umar r.a., ”Suatu kali kami Umar r.a. dan para sahabat tengah berada dalam sebuah majelis bersama Rasulullah saw. Tiba-tiba tampak di tengah kami seorang laki-laki yang berpakaian serba putih, berambut sangat hitam, tidak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan dan tidak ada seorang pun di antara kami yang mengenal- nya. Selanjutnya, ia duduk di hadapan Rasulullah serta menyandarkan lututnya pada lutut Nabi Muhammad dan meletakkan tangannya di atas paha Nabi Muhammad. Selanjutnya ia berkata, ”Hai Muhammad, beri tahukan ke- padaku tentang Islam” Rasulullah saw. menjawab, ”Islam itu, engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah, engkau mendirikan salat, mengeluarkan zakat, ber- puasa pada bulan Ramadan, dan mengerjakan haji ke Baitullah jika engkau mampu melakukannya.” Orang itu berkata, ”Engkau benar.” Kami pun heran, ia bertanya kemudian membenarkan. Orang itu berkata lagi, ”Beri tahukan kepadaku tentang iman” Nabi saw. menjawab, ”Engkau beriman kepada Allah, kepada malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-Nya, kepada utusan-utusan-Nya, kepada hari kiamat, dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk.” Berkatalah orang tadi, ”Engkau benar.”. . . . H.R. Muslim Sumber: where.are.you.fce.blog.friendster.com ▼ Gambar 10.2 Alam semesta ini berjalan sesuai dengan takdir Allah. Pendidikan Agama Islam Kelas IX 128 Hadis yang diceritakan di depan dengan jelas menempatkan takdir atau qada dan qadar sebagai salah satu rukun iman. Dengan demikian, seseorang yang beriman kepada Allah Swt., malaikat, kitab, rasul, dan hari akhir, belum sempurna jika tidak beriman kepada takdir atau qada dan qadar Allah Swt. Beriman kepada qada dan qadar Allah Swt. berarti meyakini adanya ketetapan-Nya yang berlaku terhadap seluruh makhluk.

2. Ciri-Ciri Iman kepada Qada dan Qadar Allah Swt.

Iman kepada qada dan qadar harus dilakukan secara sempurna, yaitu dengan meyakini dalam hati, diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan. Seseorang yang beriman kepada qada dan qadar harus dapat membuktikannya dengan beramal kebajikan dalam hidup sehari-hari. Seseorang yang beriman kepada qada dan qadar Allah Swt. dapat dilihat dari tingkah laku dan perbuatannya. Secara khusus, iman kepada qada dan qadar dapat ditunjukkan dengan ciri-ciri sebagai berikut.

a. Rajin Beribadah

Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini merupakan qada dan qadar Allah Swt. yang tidak dapat ditolak oleh makhluk. Keyakinan yang mantap terhadap qada dan qadar Allah akan mendorong seseorang semakin giat dalam beribadah. Beribadah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Dengan kebesaran dan kehendak Allah Swt., kita menjadi tidak ragu lagi untuk semakin mendekatkan diri kepada-Nya.

b. Meyakini Kebesaran Allah

Seseorang yang beriman kepada qada dan qadar Allah berarti telah meyakini kebesaran-Nya. Apa pun yang menjadi ketetapan Allah Swt. merupakan keputusan terbaik di sisi-Nya sehingga kita dilarang menyalahkan atau berkeluh kesah. Ketetapan Allah Swt. bagi manusia merupakan yang terbaik baginya. Musibah yang menimpa merupakan cobaan dan manusia pasti mampu menanggungnya. Oleh karena Allah Swt. tidak akan menurunkan cobaan jika makhluk tidak mampu menanggungnya.

c. Bersungguh-sungguh dalam Bekerja

Untuk mencapai apa pun yang kita inginkan harus disertai usaha dan kerja keras. Keimanan kepada qada dan qadar mendorong seseorang untuk bekerja keras. Hal ini karena tidak ada seorang pun yang mengetahui dengan pasti qada dan qadar Allah Swt. yang akan terjadi. Dengan Sumber: farm1.static.flickr.com ▼ Gambar 10.3 Bersungguh-sungguh dalam bekerja merupakan tanda-tanda iman kepada takdir Allah. Pendidikan Agama Islam Kelas IX 129 demikian, seseorang terdorong untuk berusaha dan bekerja keras dengan harapan memperoleh hasil yang terbaik dari Allah Swt. Bayangkan jika seseorang telah mengetahui suatu hasil sebelum usaha dilakukan, ia akan menjadi malas untuk berusaha.

d. Bertawakal kepada Allah Swt.

Segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah. Qada dan qadar-Nya berlaku bagi semua makhluk tidak hanya bagi manusia. Oleh karena itu, mengimani qada dan qadar Allah Swt. membimbing kita untuk selalu bertawakal, yaitu berserah diri kepada Allah Swt. setelah usaha maksimal dilakukan. Bertawakal kepada Allah Swt. dilakukan karena hanya Dia yang berkuasa untuk mewujudkan segala sesuatu. Iman kepada qada dan qadar Allah Swt. harus sekaligus mengimani bahwa Dia dengan segala kekuasaan-Nya. Misalnya, mengimani Allah Swt. sebagai Zat Yang Mahatahu dan menguasai ilmu, ketetapan-ketetapan-Nya, dan kehendak-Nya yang tidak tergantung pada makhluk, serta kemampuan dalam mencipta dan mengatur makhluk-Nya. Kalian telah mengetahui ciri-ciri orang yang beriman kepada qada dan qadar. Sekarang saatnya kalian mengukur diri, ”Sudahkah saya beriman kepada qada dan qadar Allah?” Untuk menjawabnya, cobalah lakukan evaluasi diri dengan mengisi tabel berikut ini. No. Sikap Hidup Sudah Belum KeteranganPerbaikan 1. Rajin dalam beribadah. . . . . . . . . . . . . 2. Meyakini kebesaran Allah. . . . . . . . . . . . . 3. Bersungguh-sungguh dalam bekerja. . . . . . . . . . . . . 4. Bertawakal kepada Allah. . . . . . . . . . . . .

B. Dalil Naqli dan Hubungan Qada serta Qadar

Istilah qada dan qadar dalam pembahasan rukun iman merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kedua kata ini pada dasarnya memiliki arti ketetapan, meskipun mengandung makna yang berlainan. Kata qada menurut bahasa berarti keputusan atau ketetapan. Menurut istilah, qada merupakan keputusan atau ketetapan suatu rencana dari Allah untuk dilaksanakan. Qadar menurut bahasa berarti jangka atau ukuran. Menurut istilah, qadar berarti rencana yang telah diberlakukan oleh Allah terhadap makhluk-Nya sehingga tidak dapat diganggu gugat. Qada merupakan ketentuan Allah yang di dalamnya terdapat iradat- Nya untuk segala makhluk, sedangkan qadar merupakan perwujudan dari ketentuan yang ada. Kata qadar dapat ditemukan dalam beberapa ayat yang berbunyi seperti berikut.