Pengertian dan Contoh Perilaku Qanaah

Pendidikan Agama Islam Kelas IX 41 Dalam ayat di atas Allah Swt. berjanji akan menambah nikmat yang telah dikaruniakan kepada hamba-Nya jika hamba tersebut pandai bersyukur. Jika hamba yang dikaruniai nikmat tidak bersyukur, azab- Nya sangat berat. Oleh karena itu, jika kalian ingin mendapat nikmat yang lebih banyak, bersyukurlah atas nikmat yang dikaruniakan-Nya. Sifat qanaah memiliki manfaat dalam kehidupan, baik kehidupan pribadi maupun bagi masyarakat. Di antara manfaat qanaah bagi kehidupan pribadi sebagai berikut. a. Jiwa akan tetap tenteram. b. Terhindar dari sifat tamak dan dengki. c. Terhindar dari kekhawatiran dan keresahan. d. Hidup lebih tenang. e. Merasa puas atas nikmat yang diberikan Allah Swt. f. Sabar dalam menerima cobaan yang datang. Perilaku qanaah bukan hanya bermanfaat bagi diri sendiri. Qanaah juga memiliki manfaat bagi masyarakat. Manfaat sifat qanaah bagi masyarakat meliputi hal-hal berikut. a. Terjalin hubungan yang harmonis dalam kehidupan bermasyarakat. b. Terhindar dari sifat suka menyakiti dan memfitnah. c. Terhindar dari sifat iri dan dengki. d. Tercipta masyarakat yang senantiasa jujur satu sama lain.

3. Berperilaku Qanaah dalam Kehidupan

Di depan telah dijelaskan tentang manfaat sifat qanaah. Qanaah me- miliki manfaat yang besar bagi ke- hidupan pribadi maupun kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, sifat qanaah harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim. Jika Allah Swt. menimpakan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan atau harapan, jangan berputus asa atau menyalahkan Allah Swt. Perilaku qanaah dapat dibiasakan dengan melakukan hal-hal berikut.

a. Senantiasa Bersyukur kepada Allah Swt.

Syukur merupakan kunci pokok agar seseorang menjadi pribadi yang qanaah. Bersyukur berarti mengucapkan rasa terima kasih kepada Allah Swt., zat yang memberi karunia kepada makhluk. Sumber: Dokumen Penulis ▼ Gambar 4.3 Salah satu cara bersyukur kepada Allah Swt. adalah dengan mengucapkan hamdalah. Pendidikan Agama Islam Kelas IX 42 Ketentuan yang digariskan Allah Swt. pasti terjadi dan tidak ada yang dapat menolaknya. Segala sesuatu yang terjadi atau menimpa seorang hamba merupakan ketentuan Allah Swt., baik itu berupa kenikmatan atau sesuatu yang tidak diinginkan. Nikmat maupun sesuatu yang tidak sesuai harapan harus disyukuri dan diterima dengan ikhlas serta lapang dada. Senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. merupakan salah satu cara menerapkan qanaah dalam kehidupan.

b. Tidak Mudah Putus Asa

Putus asa merupakan sifat yang sangat dibenci oleh Allah Swt. dan rasul-Nya. Umat Islam dilarang berputus asa dalam menghadapi segala masalah. Meskipun berat ujian yang menimpa seseorang dilarang berputus asa. Di balik kesulitan yang menimpa terdapat ke- mudahan. Allah Swt. berfirman seperti berikut. Fa’inna ma‘al-‘usri yusr a-n . Inna ma‘al-‘usri yusr a-n Artinya: Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Q.S. asy- Syarh. [94]: 5–6 Putus asa tidak akan dapat menyelesaikan suatu persoalan. Putus asa akan mendatangkan masalah baru dan menambah beban serta menambah rumit persoalan yang ada. Oleh karena itu, jangan pernah berputus asa. Jadilah seorang hamba yang pantang menyerah dalam menghadapi setiap masalah.

c. Menjaga Keimanan dan Ketakwaan

Menjaga keimanan dan ketakwaan harus senantiasa dilakukan oleh seseorang yang beriman. Ketika mendapat nikmat yang melimpah, keimanan dan ketakwaan harus tetap dijaga. Begitu pula ketika musibah menimpa, keimanan dan ketakwaan harus tetap dijaga. Jangan sampai keimanan dan ketakwaan tergadaikan atau goyah karena musibah yang menimpa. Keimanan dan ketakwaan yang teguh akan menyelamatkan seseorang dari murka Allah Swt.