Teori Gujarat BUKU PAI SMP DAN SMA SEDERAJAT PAI 9 Husni Thoyar

Pendidikan Agama Islam Kelas IX 83 Bukti lain dari masuknya Islam pada abad VII adalah ditemukan- nya makam kuno di kompleks pemakaman Mahligai, Barus yang pada batu nisannya tertulis nama Syekh Rukunuddin yang wafat pada tahun 672 Masehi. Sebuah tim arkeologi dari Prancis, yaitu tim dari Ecolo Francaise d’Extreme-Orient EFEO bekerja sama dengan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional di Lobu Tua-Barus menemukan bahwa sekitar abad IX–XII Masehi, Barus telah menjadi sebuah wilayah pusat pelabuhan yang didiami oleh pemukim dari berbagai suku bangsa seperti Arab, Aceh, Cina, Tamil, Jawa, Bugis, dan Bengkulu. Bukti tersebut diperkuat dengan munculnya kerajaan Islam pertama di Nusantara, yaitu Kerajaan Perlak atau Peureula sekitar abad IX Masehi. Kerajaan inilah yang pertama kali menyebarkan agama Islam di Sumatra hingga berkembang menjadi Kerajaan Samudera Pasai. Selain itu, juga hingga ke Jawa dengan adanya makam Fatimah binti Maimun berangka tahun 1082 Masehi. Adanya sebuah kerajaan Islam Perlak pada abad IX membuktikan masuknya Islam pada masa jauh sebelum itu. Di antara ketiga teori ini, teori Arablah yang saat ini diterima oleh para ahli sejarah. Meskipun demikian, bukan berarti masuknya Islam di Nusantara hanya berasal dari tanah Arab. Kaum muslimin dari wilayah lain yang juga telah memeluk agama Islam juga ikut berperan semisal para pedagang dari Gujarat atau Persia meskipun datang kemudian. 2. Jalur Masuknya Islam di Nusantara Yang dimaksud jalur masuknya Islam dalam hal ini adalah jalan aktivitas yang digunakan oleh kaum muslimin untuk menyebarkan Islam di Nusantara. Secara umum terdapat tiga jalur utama penyebaran Islam di Nusantara, yaitu jalur perdagangan, pendidikan, dan hubungan sosial budaya.

a. Melalui Jalur Perdagangan

Salah satu jalur masuknya Islam di Nusantara adalah melalui kontak perdagangan. Para pedagang yang berasal dari Arab dan wilayah lain yang telah lebih dahulu memeluk agama Islam berhubungan dengan para pedagang Nusantara. Hubungan dagang ini tidak jarang menjadi jalan untuk penyebaran agama Islam di Nusantara. Saat berinteraksi dagang, para pedagang muslim menyisipkan ajaran Islam. Dengan cara ini tidak sedikit para pedagang Nusantara yang selanjutnya beralih memeluk agama Islam. Salah satu tempat yang menjadi pelabuhan utama bagi masuknya Islam adalah pelabuhan bandar khalifah yang terletak di Pantai Barus, Sumatra Barat. Oleh karena itu, wilayah Sumatra Barat dan Aceh menjadi pintu masuk Islam ke Nusantara hingga dikenal sebagai Serambi Mekah. Di pelabuhan-pelabuhan Sumatra para pedagang dari Cina, Arab, maupun wilayah lain berdatangan membawa