Meyakini Kebesaran Allah Bersungguh-sungguh dalam Bekerja

Pendidikan Agama Islam Kelas IX 130 . . . . . . . wa khalaqa kulla syai’in fa qaddarahu- taqdi - ra-n Artinya: . . . . Dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran- ukurannya dengan tepat. Q.S. al-Furqa-n [25]: 2 Dengan demikian, segala yang terjadi di jagat raya ini, seperti peredaran matahari, bintang, bulan, rotasi bumi, dan orbit planet-planet, bukan suatu kebetulan, melainkan sudah ditentukan oleh Allah adanya. Semua itu tidak akan dapat berjalan dengan teratur jika Allah Swt. tidak menghendaki dan mengaturnya. Perhatikan firman Allah Swt. berikut. Wasy-syamsu tajri - limustaqarril laha-, z . a-lika taqdi - rul-‘azi - zil-‘ali - mi Artinya: Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Allah Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui. Q.S. Ya-si - n [36]: 38 Ayat di atas menegaskan bahwa matahari yang beredar di tempat peredarannya telah ditetapkan oleh Allah Swt. Oleh karena telah ditetap- kan Allah Swt., matahari dan alam raya berjalan sesuai dengan ketetapan- Nya atau sering diistilahkan dengan sunnatullah. Quraisy Shihab. 1997. Halaman 63 Jelaslah sudah bahwa segala yang terjadi di alam semesta berdasarkan qada dan qadar-Nya. Kebahagiaan dan kesengsaraan yang dirasakan manusia merupakan qada dan qadar- Nya. Bencana yang menimpa me- rupakan qada dan qadar-Nya. Allah Swt. berfirman seperti berikut. Ma- as.a -ba mim mus.i-batin fil-ard.i wa la- fi - anfusikum illa- fi - kita-bim min qabli an nabra’aha-, inna z . a-lika ‘alalla-hi yasi - run Sumber: www.flickr.com.-photos.akunabel ▼ Gambar 10.4 Matahari berjalan sesuai dengan qada dan qadar yang ditentukan Allah. Pendidikan Agama Islam Kelas IX 131 Artinya: Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab Lauh. Mah.fu -z. sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. Q.S. al-H. adi - d [57]: 22 Ketetapan Allah bahkan berlaku pula untuk segala sesuatu yang terdapat di alam raya. Hal ini dapat ditemukan dalam hadis Rasulullah saw. yang artinya, ”Sesungguhnya seorang kamu telah dikumpulkan kejadiannya di dalam perut ibunya selama 40 hari, kemudian berada di sana seperti tadi 40 hari dalam bentuk segumpal darah, selanjutnya masih berada di sana seperti tadi dalam bentuk segumpal daging. Setelah itu, Allah mengutus seorang malaikat yang diperintahkan untuk menulis empat kalimat, yaitu tentang amal perbuatannya, rezekinya, kesengsaraannya atau kebahagiaannya. Kemudian ditiupkan roh kepadanya.” H.R. Bukhari Berdasarkan terjemah hadis di atas diketahui bahwa semenjak masih dalam kandungan ketentuan Allah Swt. terhadap sang bayi telah ditetapkan. Meskipun demikian, kita tidak boleh berpangku tangan dan bersikap apatis terhadap qada dan qadar-Nya. Hal ini karena takdir Allah Swt. ada yang mengikutsertakan usaha manusia di dalamnya.

C. Macam-Macam Takdir dan Contohnya

1. Macam-Macam Takdir

Qada dan qadar sering juga diistilahkan dengan takdir Allah. Jika kita membahas tentang takdir Allah dengan sendirinya berarti membahas tentang qada dan qadar. Demikian juga sebaliknya, pada saat membahas masalah takdir berarti membahas tentang qada dan qadar Allah Swt. Takdir menurut bahasa berarti ketetapan. Ada yang mengartikan takdir dengan meyakini adanya ketetapan Allah yang berlaku terhadap segala makhluk-Nya, baik ketentuan yang telah, sedang, maupun yang akan terjadi. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa takdir berarti hasil perpaduan dari ketetapan, baik dalam qada maupun qadar Allah. Ensiklopedi Islam 5. 1994. Halaman 47 Pemahaman takdir di sini tentu agak berlainan dengan yang terjadi dalam masyarakat. Sementara ini ada yang memahami takdir sekadar sebagai penyebab segala sesuatu sehingga seakan-akan takdir dipahami secara negatif. Seperti ungkapan, ”Sudah takdirnya kita bodoh, memang takdirnya kita tidak bisa bermain bagus,” dan beberapa ungkapan negatif yang lain. Pada dasarnya ada takdir yang mutlak berada dalam kuasa Allah Swt. dan tidak bisa dielakkan. Ada juga ketentuan Allah yang dapat berubah melalui usaha atau ikhtiar makhluk dengan izin-Nya. Dengan demikian, takdir secara garis besar dapat dibagi menjadi dua sebagai berikut.