KEASLIAN PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA DI PT. APAC INTI CORPORA.

1.5 KEASLIAN PENELITIAN

Tabel 1.1 Penelitian-penelitian yang Relevan dengan Penelitian Ini No Judul Penelitian Nama Peneliti Tahun dan Tempat Penelitian Rancangan Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1 2 3 4 5 6 7 1. Faktor - Faktor Yang Berhubungan Pemberian ASI Ekslusif Pada Karyawati Unsika Tahun 2013 Sri Rahayu dan Nelly Apriningr um 2013, Uniska Survey Analitik, pendekatan cross sectional Variabel Bebas : usia, pendidikan, penolong persalinan, tempat persalinan,paritas, jarak kelahiran anak, dukungan keluarga, dukungan penolong persalinan, dukungan tempat kerja dan pengetahuan ibu Terikat : pemberian ASI Eksklusif Seluruh variabel yang diteliti nilai P 0.05 sehingga tidak ada hubungan yang bermakna antara keseluruhan variabel dengan pemberian ASI eksklusif. 2. Penerapan Analisis Jalur Dalam Analisis Faktor Determinan Eksklusivitas Pemberian ASI Di Wilayah Kerja Puskesmas Payangan, Gianyar Ni Wayan Wiwin Cahyani, I Ketut T. W. 2014, Gianyar Cross sectional Variabel bebas: pengetahuan, sikap, peran keluarga, peran tenaga kesehatan. Variable terikat : praktik pemberian ASI eksklusif. Tidak terdapat hubungan antara seluruh variabel dengan pemberian ASI eksklusif 3. Gambaran Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Bekerja Di Desa Rasti Oktora 2013, Tangerang Selatan cross sectional Variabel bebas : pengetahuan, pendidikan, usia, pekerjaan, peran petugas, jumlah anak, promosi susu formula. Dari 107 responden, diperoleh gambaran perilaku berdasarkan pekerjaan yaitu, sebanyak 18 16,82 persen responden ibu bekerja dan tidak Serua Indah, Kecamatan Jombang, Tangerang Selatan Variabel terikat : perilaku pemberian ASI eksklusif. bekerja sebanyak 89 83,18 responden. Dan Jumlah responden yang menggunakan susu formula sebesar 59 55,14 responden, dan yang tidak menggunakan susu formula sebesar 48 44,86 responden. Untuk peran petugas, mengatakan bahwa yang menerima informasi mengenai pentingnya pemberian ASI Eksklusif dari petugas kesehatan sebanyak 47 43,93 responden, dan yang tidak menerima informasi sebanyak 60 56,07 responden. 4. Faktor-Faktor Yang Mempenga- ruhi Kegagalan Pemberian Air Susu Ibu ASI Eksklusif Pada Ibu Bekerja Studi Kualitatif di Tempat Penitipan Anak TPA Dian Dharma Putra Dewi Aisyah 2009, TPA Dian Dharma Putra Kualitatif Variabel Bebas : Makanan prelaktal, Mitos, motivasi Variabel Terikat : Kegagalan Pemberian ASI eksklusif Kegagalan disebabkan pemberian ASI yang keliru, pemberian susu formula oleh tenaga kesehatan, kurangnya motivasi ibu, masih percaya dengan mitos pemberian MP-ASI, kurangnya dukungan dari dokter anak di TPA, dan masalah produksi susu. Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 5. Alasan Tidak Diberikan ASI Eksklusif Oleh Ibu Bekerja Di Kota Mataram Nusa Tenggara Barat Haryani 2014, Mataram Kualitatif Variabel bebas : beban kerja, ekonomi, waktu cuti, sarana prasarana, promosi susu formula Variabel terikat : pemberian ASI tidak eksklusif Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan tidak diberikanya ASI Ekslusif oleh ibu yang bekerja antara lain karena adanya rasa malas dari ibu, beban kerja yang tinggi, waktu cuti terbatas, sarana prasarana yang kurang dan tuntutan kebutuhan ekonomi keluarga. Sedangkan hal-hal yang menghambat ibu bekerja didalam memberikan ASI eksklusif pada bayinya dipengaruhi oleh berbagai macam faktor seperti : faktor ekonomi, faktor fisik ibu, faktor psikologis dan faktor kurangnya sarana dan prasarana pendukung, serta meningkatnya promosi susu formula. 6. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Air Susu Ibu Perah ASIP Dengan Praktik Pemberian Anestesia Wulandari Wulandari Meikawati , Novita Kumala sari Tembalang., Semarang Cross sectional Variabel Bebas : Pengetahuan dan sikap terhadap ASIP. Variable terikat : praktik pemberian ASIP. Pengumpulan data dengan kuesioner dan uji statistik yang digunakan adalah Fisher Exact. Sebagian besar pengetahuan responden di kategori baik 60. Sikap ibu bekerja ASIP Pada Ibu Bekerja Di Kelurahan Tandang Kecamatan Tembalang Kota Semarang terhadap ASIP sebagian besar positif 60, dan yang negatif 40. Responden yang tidak melakukan praktik ASIP 71,4 dan yang melakukan 28,6. 7. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Bekerja Tentang Manajemen Laktasi Dan Dukungan Tempat Kerja Dengan Perilaku Ibu Dalam Pemberian ASI Di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura Anun Indiana Marisa Putri 2013, Kartasura Descriptive correlation, cross sectional Variabel bebas : pengetahuan manajemen laktasi dan dukungan tempat kerja Variabel terikat : perilaku pemberian ASI 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi dengan perilaku ibu dalam pemberian ASI eksklusif 2. tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan tempat kerja dengan perilaku ibu dalam pemberian ASI eksklusif 1. Perbedaan dengan penelitian Sri Rahayu ialah terletak pada variabel bebas dan tempat penelitian. Pada penelitian Sri, variabel bebasnya ialah usia, pendidikan, penolong persalinan, tempat persalinan, paritas, jarak kelahiran anak, dukungan keluarga, dukungan penolong persalinan, dukungan tempat kerja dan pengetahuan ibu. Sedangkan pada penelitian ini variabel bebasnya ialah paritas, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, persepsi, sosial budaya, dukungan keluarga, dukungan atasan langsung, dukungan teman kerja, dan peran pengasuh bayi. Tempat penelitian Sri ialah di Uniska, dan penelitian ini adalah di PT. Apac Inti Corpora. Selain itu hal lain yang membedakan ialah pada penelitian ini variabel dikaji menggunakan teori Health Belief Model dalam manajemen laktasi. 2. Perbedaan dengan penelitian Ni Wayan ialah terletak pada variabel bebas dan tempat penelitian. Pada penelitian Ni Wayan, variabel bebasnya ialah pengetahuan, sikap, peran keluarga, dan peran petugas kesehatan. Sedangkan pada penelitian ini variabel bebasnya ialah variabel bebasnya ialah paritas, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, persepsi, sosial budaya, dukungan keluarga, dukungan atasan langsung, dukungan teman kerja, dan peran pengasuh bayi. Tempat penelitian Ni Wayan ialah di Gianyar dan penelitian ini adalah di PT. Apac Inti Corpora. Selain itu hal lain yang membedakan ialah pada penelitian ini variabel dikaji menggunakan teori Health Belief Model dalam manajemen laktasi. 3. Perbedaan dengan penelitian Rasti ialah terletak pada variabel bebas dan tempat penelitian. Pada penelitian Rasti variabel bebasnya ialah pengetahuan, pendidikan, usia, pekerjaan, peran petugas, jumlah anak, promosi susu formula. Sedangkan pada penelitian ini variabel bebasnya ialah variabel bebasnya ialah paritas, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, persepsi, sosial budaya, dukungan keluarga, dukungan atasan langsung, dukungan teman kerja, dan peran pengasuh bayi. Tempat penelitian Isnaini ialah di Tangerang Selatan dan penelitian ini adalah di PT. Apac Inti Corpora. Selain itu hal lain yang membedakan ialah pada penelitian ini variabel dikaji menggunakan teori Health Belief Model dalam manajemen laktasi. 4. Perbedaan dengan penelitian Dewi Aisyah ialah terletak pada variabel, tempat penelitian, dan jenis penelitian. Pada penelitian Dewi, variabel bebasnya ialah makanan prelaktal, Mitos, motivasi dan variabel terikatnya ialah kegagalan pemberian ASI eksklusif. Sedangkan pada penelitian ini variabel bebasnya ialah variabel bebasnya ialah paritas, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, persepsi, sosial budaya, dukungan keluarga, dukungan atasan langsung, dukungan teman kerja, dan peran pengasuh bayi. dan variabel terikatnya ialah praktik pemberian ASI eksklusif. Tempat penelitian Dewi ialah di TPA Dian Dharma Putra dan penelitian ini adalah di PT. Apac Inti Corpora. Jenis penelitian pada penelitian Dewi ialah kualitatif, sedangkan pada penelitian ini ialah analitik dengan desain cross sectional. Selain itu hal lain yang membedakan ialah pada penelitian ini variabel dikaji menggunakan teori Health Belief Model dalam manajemen laktasi. 5. Perbedaan dengan penelitian Haryani ialah terletak pada variabel, tempat penelitian, dan jenis penelitian. Pada penelitian Haryani, variabel bebasnya ialah beban kerja, ekonomi, waktu cuti, sarana prasarana, promosi susu formula dan variabel terikatnya ialah pemberian ASI tidak eksklusif. Sedangkan pada penelitian ini variabel bebasnya ialah variabel bebasnya ialah paritas, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, persepsi, sosial budaya, dukungan keluarga, dukungan atasan langsung, dukungan teman kerja, dan peran pengasuh bayi, dan variabel terikatnya ialah praktik pemberian ASI eksklusif. Tempat penelitian Haryani ialah di Mataram dan penelitian ini adalah di PT. Apac Inti Corpora. Jenis penelitian pada penelitian Haryani ialah kualitatif, sedangkan pada penelitian ini ialah analitik dengan desain cross sectional. Selain itu hal lain yang membedakan ialah pada penelitian ini variabel dikaji menggunakan teori Health Belief Model dalam manajemen laktasi. 6. Perbedaan dengan penelitian Anestesia ialah terletak pada variabel dan tempat penelitian. Pada penelitian Anestesia variabel bebasnya ialah variabel bebasnya ialah tingkat pengetahuan dan sikap tentang ASI perah, dan variabel terikatnya ialah praktik pemberian ASI Perah. Sedangkan pada penelitian ini variabel bebasnya ialah variabel bebasnya ialah paritas, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, persepsi, sosial budaya, dukungan keluarga, dukungan atasan langsung, dukungan teman kerja, dan peran pengasuh bayi, serta variabel terikatnya ialah praktik pemberian ASI eksklusif. Tempat penelitian Anestesia ialah di Tembalang dan penelitian ini adalah di PT. Apac Inti Corpora. Selain itu hal lain yang membedakan ialah pada penelitian ini variabel dikaji menggunakan teori Health Belief Model dalam manajemen laktasi. 7. Perbedaan dengan penelitian Anun ialah terletak pada variabel dan tempat penelitian. Pada penelitian Anun variabel bebasnya ialah variabel bebasnya ialah pengetahuan manajemen laktasi dan dukungan tempat kerja, dan variabel terikatnya ialah perilaku pemberian ASI. Sedangkan pada penelitian ini variabel bebasnya ialah usia, paritas, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, persepsi, sosial budaya, dukungan keluarga, dukungan atasan , dukungan teman kerja, peran petugas kesehatan di tempat kerja dan peran pengasuh bayi, dan variabel terikatnya ialah praktik pemberian ASI eksklusif. Tempat penelitian Isnaini ialah di Puskesmas Kartasura dan penelitian ini adalah di PT. Apac Inti Corpora. Selain itu hal lain yang membedakan ialah pada penelitian ini variabel dikaji menggunakan teori Health Belief Model dalam manajemen laktasi

1.6 RUANG LINGKUP PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Kelurahan Gerem Wilayah Kerja Puskesmas Grogol Kota Cilegon Tahun 2015

1 9 178

FAKTOR IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAMOTAN

0 9 100

Analisis faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian air susu ibu (ASI) pada ibu tidak bekerja

0 12 79

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA OPERATOR MESIN LOOM WEAVING III PT. APAC INTI CORPORA TAHUN 2014.

0 4 15

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAYI USIA 0-6 BULAN PADA IBU BEKERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN SEMARANG.

0 4 8

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KECAMATAN KARANGMALANG FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN.

0 1 16

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU-IBU YANG TIDAK BEKERJA DI DESA TEMPUREJO KEMIRI MOJOSONGO BOYOLALI.

0 0 15

PENDAHULUAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU-IBU YANG TIDAK BEKERJA DI DESA TEMPUREJO KEMIRI MOJOSONGO BOYOLALI.

0 0 4

Analisis Jalur Faktor-Faktor Sosial Ekonomi, Niat Ibu dan Kebijakan Perusahaan yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif Ibu Bekerja di Perusahaan Kabupaten Klaten.

0 0 13

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF IBU BEKERJA DI RSUD PROF DR W Z JOHANES KUPANG

0 0 17