75
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 GAMBARAN UMUM
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
PT Apac Inti Corpora Apac inti merupakan produsen yarn dan tekstil terkemuka dari Indonesia. Perusahaan ini mengoperasikan pemintalan benang dan
pertenunan kain terbesar di dunia dalam satu lokasi, di Semarang, Jawa Tengah. Jumlah karyawan PT. Apac Inti Corpora sebanyak ±14.000 dan sebagian besar
ialah perempuan. Salah satu fasilitas yang tersedia di PT. Apac Inti Corpora ialah poliklinik. Di
dalam poliklinik tersebut terdapat fasilitas ruang pemeriksaan, ruang laboratorium, ruang pendaftaran, serta ruang laktasi yang berfungsi sebagai
tempat untuk memerah ASI bagi para pekerja perempuan yang sedang dalam masa menyusui. Ruang laktasi yang ada di poliklinik PT. Apac Inti Corpora
termasuk dalam kategori ruang laktasi tipe 2 yang berarti memiliki fasilitas yang cukup lengkap dan telah memenuhi persyaratan standar fasilitas yang harus
tersedia. Selain itu, di poliklinik juga terdapat beberapa media yang menyediakan informasi tentang kesehatan termasuk ASI eksklusif dan ASI perah.
Poliklinik PT. Apac Inti Corpora memiliki 10 tenaga kesehatan yang terdiri dari 3 dokter umum, 1 dokter gigi, 1 bidan, dan 5 perawat. Selain menangani
masalah kesehatan yang terjadi pada pekerja, poliklinik PT. Apac Inti Corpora juga melayani pemeriksaan bagi masyarakat umum yang memiliki BPJS. Petugas
kesehatan juga sering melakukan penyuluhan termasuk penyuluhan kepada ibu
bekerja agar memberikan ASI eksklusif. Namun, penyuluhan tersebut dilakukan secara internal oleh poliklinik dan perusahaan tanpa adanya kerjasama dengan
instansi lain. PT. Apac Inti Corpora memiliki 3
shift
kerja yang masing-masing lama jam kerjanya ialah 8 jam. Selain itu terdapat beberapa jenis cuti yang dapat diambil
oleh karyawannya, salah satunya ialah cuti melahirkan. Kebijakan cuti melahirkan yang diterapkan di PT. Apac Inti Corpora sesuai dengan Undang-Undang
Ketenagakerjaan yaitu selama 3 bulan yang dimulai 1,5 bulan sebelum melahirkan dan berakhir pada 1,5 bulan setelah melahirkan.
Kebijakan lain yang tersedia ialah kebijakan tentang pemanfaatan klinik perusahaan. Sehingga karyawan yang memiliki masalah kesehatan dapat
melakukan pengobatan di poliklinik. Termasuk dalam memanfaatkan ruang laktasi. Namun belum ada kebijakan tertulis yang menghimbau kepada ibu bekerja
yang masih dalam masa menyusui untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Sehingga pemanfaatan ruang menyusui yang ada di poliklinik
perusahaan masih rendah. Dari daftar pengguna ruang laktasi bulan September 2015 hingga Maret 2016
tercatat 5 karyawan yang memanfaatkan ruang laktasi. Ke lima karyawan tersebut tidak memanfaatkan ruang laktasi secara bersamaan, namun bergantian. Jumlah
karyawan yang memanfaatkan ruang laktasi setiap harinya bekisar antara 2 hingga 3 orang dalam satu hari.
4.2 HASIL PENELITIAN