2.1.3.3 Pengertian Laktasi
Laktasi adalah bagian terpadu dari proses reproduksi yang memberikan makanan bayi secara ideal dan alamiah serta merupakan dasar biologik dan
psikologik yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Air susu ibu ASI merupakan makanan yang ideal bagi pertumbuhan neonatus Perinasia, 2011.
2.1.3.4 F isiologi Laktasi
Dalam melakukan pemberian ASI, terdapat 2 refleks yang berperan sebagai pembentukan dan pengeluaran air susu yaitu :
a Refleks prolaktin Setelah seoarang ibu melahirkan dan terlepasnya plasenta, fungsi korpus
luteum berkurang maka estrogen dan progestinya berkurang. Dengan adanya hisapan bayi pada puting susu dan areola akan merangsang ujung-ujung saraf
sensorik, rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus akan menekan pengeluaran faktor-faktor yang menghambat sekresi prolaktin namun sebaliknya. Hormon
prolaktin yang akan merangsang sel-sel alveoli yang berfungsi untuk membuat susu.
b Refleks aliran Bersamaan dengan pembentukan prolaktin rangsangan yang berasal dari
hisapan bayi yang dilanjutakan ke hipofise anterior yang kemudian dikeluarkan oksitosin. Melalui aliran darah, hormon ini diangkut menuju uterus yang dan
menimbulkan kontraksi pada uterus sehingga terjadinya proses involusi. Selain itu terdapat tiga reflex yang penting dalam mekanisme hisapan bayi
diantaranya ialah refleks menangkap, refleks menghisap dan refleks menelan.
1 Refleks menangkap
Timbulnya bila bayi baru lahir tersentuh pipinya, bayi akan menoleh kea rah sentuhan. Bila bibirnya dirangsang dengan papilla mamae, maka bayi akan
membuka mulut dan berusaha untuk menangkap puting susu. 2
Refleks menghisap Reflex ini timbul apabila langit-langit mulut bayi tersentuh, biasanya oleh
puting susu. Supaya puting mencapai bagian belakang palatum, maka sebagian besar areola harus tertangkap mulut bayi. Dengan demikian, maka sinus laktiferus
yang berada di bawah areola akan tertekan antara gusi, lidah dan palatum, sehingga ASI terperah keluar.
3 Refleks menelan
Terjadi apabila mulut bayi terisi ASI, maka ia akan menelannya. Mekanisme menyusu pada payudara berbeda dengan mekanisme menyusu
dari botol. Karena dot karetnya panjang dan tidak perlu ditegangkan sehingga bayi tidak perlu menghisap kuat. Bila bayi terbiasa minum dari botol maka akan timbul
kesulitan pada bayi yang disebut dengan bingung puting. Menyusui bayi yang baik adalah sesuai dengan kebutuhan bayi karena secara
alamiah bayi akan mengatur kebutuhannya sendiri. Semakin sering bayi menyusu, maka payudara akan memproduksi ASI lebih banyak. Produksi ASI selalu
berkesinambungan. Setelah payudara disusukan, maka akan terasa kosong dan payudara melunak. Pada keadaan ini ibu tetap tidak akan kekurangan ASI karena
ASI akan terus diproduksi asal bayi tetap menghisap, ibu cukup makan dan minum, serta ada keyakinan mampu memberikan ASI pada anaknya.
Bila kemudian bayi disapih, reflex prolaktin akan terhenti. Sekresi ASI juga terhenti. Alveoli mengalami kehancuran, kemudian bersama siklus menstruasi
dimana hormon esterogen dan progesterone berperan, alveoli akan terbentuk kembali Perinasia, 2011.
2.1.3.5 Pengertian Manajemen Laktasi