Selama Kehamilan Menjelang Ibu Bekerja

diatur setiap 1-3 jam sekali dan berkurang pada saat malam hari Hardiyanti, 2013.

2.1.4 Manajemen Laktasi Pada Ibu Bekerja

Manajemen laktasi pada ibu bekerja adalah upaya yang dilakukan ibu mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya khususnya pada ibu yang bekerja.

2.1.4.1 Perencanaan Menyusui

Menurut IDAI 2010, untuk mencapai keberhasilan menyusui pada ibu bekerja, maka harus dilakukan sebuah perencanaan yang meliputi beberapa langkah yang harus dilakukan agar tetap dapat memberikan ASI secara eksklusif selama ibu bekerja.

2.1.4.1.1 Selama Kehamilan

Selain pengetahuan mengenai menjaga kehamilan dan cara melahirkan, teknik menyusui dan manfaat ASI yang dapat didiskusikan dengan dokter kebidanan dan dokter anak, ada beberapa hal lain yang perlu didiskusikan di tempat kerja selama kehamilan: 1. Mendiskusikan dengan atasan atau rekan kerja mengenai keputusan ibu untuk terus menyusui dan bekerja. 2. Mendiskusikan manfaat bagi perusahaan bila pekerja perempuannya terus menyusui. 3. Mendiskusikan dengan atasan mengenai waktu cuti melahirkan dan menyusui. 4. Mendiskusikan dengan atasan kapan rencana kembali bekerja, apakah akan kerja penuh atau paruh waktu atau bahkan kerja di rumah bila fasilitas seperti internet ada. 5. Mendiskusikan dengan atasan apakah diperbolehkan untuk pulang menyusui atau menyusui bayi di tempat kerja. 6. Menyusui langsung pada saat bekerja dapat memperpanjang masa menyusui. 7. Mendiskusikan dengan atasan mengenai waktu istirahat pada jam kerja untuk memerah ASI bila tidak memungkinkan untuk menyusui langsung. 8. Mencari tempat yang nyaman untuk memerah ASI. Sedapat mungkin tempat memerah ASI memang tersedia khusus untuk tujuan tersebut, dan tidak di toilet. 9. Mencari tahu apakah disediakan tempat memerah dan menyimpan ASI perah. 10. Mencari tahu apakah ada tempat penitipan anak di dalam lingkungan kerja atau di sekitar lingkungan kerja dan fasilitas apa yang disediakan oleh tempat penitipan anak tersebut. 11. Bertukar pengalaman dengan ibu-ibu bekerja lainnya. 12. Mendiskusikan dengan pasangan suami dan keluarga dekat mengenai waktu akan masuk bekerja kembali, yang mengasuh bayi saat bekerja, perlukah pasangan juga mengambil cuti, pembagian pekerjaan rumah tangga atau mengasuh anak-anak yang lain.

2.1.4.1.2 Menjelang Ibu Bekerja

Pada masa nifas sampai 2 minggu menjelang ibu bekerja, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan, antara lain: 1. Menyusui bayi langsung dari payudara. Hindari -- empengdot, botol susu dan minuman lain selain ASI 2. Mengkonsumsi cairan cukup, makanan yang bergizi dan hindari stres agar produksi ASI tidak terganggu 3. Relaksasi selama 20 menit setiap hari di luar waktu memerah ASI 4. Memakai pakaian yang memudahkan ibu untuk memerah ASI 5. Berlatih cara memerah ASI menggunakan tangan, pompa manual ataupun pompa elektrik kemudian perhatikan berapa waktu yang dibutuhkan untuk mengosongkan payudara.Biasanya diperlukan 15-20 menit untuk mengosongkan kedua payudara. Latihan memerah ASI ini dapat dimulai sejak saat ASI pertama keluar atau payudara mulai terasa penuh yang pada umumnya terjadi di minggu pertama setelah kelahiran 6. Menetapkan jadwal memerah ASI, biasanya setiap 3-4 jam 7. ASI yang diperah dapat dibekukan untuk persediaan atau tambahan saat ibu mulai bekerja 8. Berlatih memberikan ASI perah melalui cangkir, sendok, atau pipet pada jam kerja. ASI perah sebaiknya tidak diberikan dengan botol karena akan menganggu penyusuan langsung dari payudara. 9. Menghisap dari botol berbeda dengan menyusu langsung dari ibu 10. Mencari pengasuh nenek, kakek, anggota keluarga lain, baby sitter, pembantu yang dapat memberikan ASI dan menjaga bayi selama ibu bekerja. Satu sampai dua minggu menjelang ibu bekerja, biarkan pengasuh menghabiskan waktu lebih sering dengan bayi agar mereka dapat lebih mengenal satu dengan lainnya. Melatih pengasuh bayi agar trampil memberikan ASI perah dengan cangkir, sendok atau pipet 11. Bila tidak ada pengasuh, ibu sebaiknya mencari tempat penitipan anak.

2.1.4.1.3 Selama Ibu Bekerja

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Kelurahan Gerem Wilayah Kerja Puskesmas Grogol Kota Cilegon Tahun 2015

1 9 178

FAKTOR IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAMOTAN

0 9 100

Analisis faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian air susu ibu (ASI) pada ibu tidak bekerja

0 12 79

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA OPERATOR MESIN LOOM WEAVING III PT. APAC INTI CORPORA TAHUN 2014.

0 4 15

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAYI USIA 0-6 BULAN PADA IBU BEKERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN SEMARANG.

0 4 8

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KECAMATAN KARANGMALANG FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN.

0 1 16

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU-IBU YANG TIDAK BEKERJA DI DESA TEMPUREJO KEMIRI MOJOSONGO BOYOLALI.

0 0 15

PENDAHULUAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU-IBU YANG TIDAK BEKERJA DI DESA TEMPUREJO KEMIRI MOJOSONGO BOYOLALI.

0 0 4

Analisis Jalur Faktor-Faktor Sosial Ekonomi, Niat Ibu dan Kebijakan Perusahaan yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif Ibu Bekerja di Perusahaan Kabupaten Klaten.

0 0 13

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF IBU BEKERJA DI RSUD PROF DR W Z JOHANES KUPANG

0 0 17