sehingga Ha diterima yang artinya bahwa ada hubungan antara peran pengasuh bayi dengan praktik pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di PT. Apac Inti
Corpora. Dari analisis diperoleh nilai RP sebesar 1,251 1 dan nilai rentang CI
Confident Interval
95 sebesar 1,034-1,513 tidak melewati angka 1 yang berarti peran pengasuh bayi merupakan faktor risiko yang mempengaruhi praktik
pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja dan ibu bekerja yang mempunyai pengasuh bayi yang kurang berperan berisiko 1,3 kali untuk tidak mempraktikkan
pemberian ASI eksklusif.
4.2.2.10 Rekapitulasi Hasil Uji Bivariat
Berdasarkan hasil uji bivariat yang telah dilakukan, maka rekapitulasi hasil uji bivariat disajikan pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.20 Rekapitulasi Hasil Analisis Bivariat Hubungan Antara Variabel Bebas dengan Praktik Pemberian ASI Eksklusif
No Variabel
p value
1 Persepsi
0,036 2
Paritas 0,018
3 Tingkat Pendidikan
0,108 4
Tingkat Pengetahuan 0,017
5 Sosial Budaya
0,016 6
Dukungan Keluarga 0,006
7 Dukungan Atasan Langsung
0,013 8
Dukungan Teman Kerja 1,000
9 Peran Pengasuh Bayi
0,045
94
BAB V PEMBAHASAN
5.1 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
5.1.1 Hubungan antara Persepsi dengan Praktik Pemberian ASI Eksklusif
Berdasarkan analisis data diperoleh nilai
p
sebesar 0,036 0,05 yang berarti bahwa ada hubungan antara persepsi dengan praktik pemberian ASI eksklusif
pada ibu bekerja di PT. Apac Inti Corpora. Sebagian besar ibu bekerja memiliki persepsi yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang memiliki
persepsi kurang tentang manajemen laktasi lebih banyak yang tidak mempraktikkan pemberian ASI eksklusif dibandingkan dengan ibu yang
mempunyai persepsi yang baik. Pertanyaan tentang persepsi meliputi persepsi kerentanan dan keseriusan
masalah kesehatan akibat tidak memberikan ASI eksklusif, manfaat dan hambatan manajemen laktasi dan ASI eksklusif, serta isyarat untuk melakukan manajemen
laktasi dan ASI eksklusif. Dari hasil penelitian diketahui bahwa persepsi responden tentang kerentanan dan keseriusan masalah kesehatan akibat tidak
memberikan ASI eksklusif mendapatkan skor yang lebih rendah daripada persepsi tentang manfaat, hambatan, dan isyarat untuk melakukan manajemen laktasi dan
ASI eksklusif. Hal ini disebabkan karena dampak atau kerugian yang didapatkan jika tidak memberikan ASI eksklusif tidak terlihat secara langsung. Sebagian
besar ibu juga memiliki persepsi bahwa manajemen laktasi memerah ASI dan memberikan ASIP itu susah untuk dilakukan, dan ibu lebih memilih untuk
memberikan susu botol kepada bayinya selama ibu bekerja.