membuat kebijakan dan menyediakan fasilitas menyusui selama bekerja. Oleh sebab itu, dukungan atasan langsung sangat penting bagi ibu bekerja agar ibu
dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Dalam kajian teori
Health Belief Model,
dukungan atasan langsung merupakan isyarat untuk melakukan tindakan Priyoto, 2014. Dukungan yang
diberikan dapat berupa dukungan informasional, appraisal, instrumenal dan emosional. Misalnya dengan memberikan informasi tentang manajemen laktasi
dan ASI eksklusif serta memberikan waktu khusus untuk memerah ASI. Dengan dukungan tersebut, maka ibu bekerja dapat mencapai keberhasilan pemberian ASI
eksklusif.
5.1.8 Hubungan antara Dukungan Teman Kerja dengan Praktik
Pemberian ASI Eksklusif
Pada hasil penelitian diketahui bahwa nilai
p
pada variabel dukungan teman kerja sebesar 1,000 0,05 yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara
dukungan teman kerja dengan praktik pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di PT. Apac Inti Corpora. Hasil penelitian ini berlawanan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ida 2012 yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif ialah dukungan teman. Hal yang
membedakan penelitian ini dengan penelitian Ida ialah pada penelitian Ida, responden yang diteliti yaitu ibu yang menyusui di wilayah kerja puskesmas
kemiri baik yang bekerja maupun tidak. Begitupun dengan karakteristik teman
yang mendukung. Sedangkan pada penelitian ini responden yang diteliti adalah ibu bekerja dan karakteristik teman yang diteliti adalah teman kerja.
Ibu yang bekerja memiliki beban ganda yaitu beban pekerjaan dan beban sebagai ibu rumah tangga. Keputusan untuk memberikan ASI eksklusif sangat
dipengaruhi oleh banyak faktor. Bagi ibu yang bekerja di luar rumah, intensitas pertemuan antara ibu dan bayi lebih sedikit apabila dibandingkan dengan ibu yang
tidak bekerja atau bekerja di rumah. Ibu yang bekerja di luar rumah akan lebih banyak berinteraksi dengan orang-orang yang berada di lingkungan kerjanya.
Sehingga dukungan dari teman kerja akan mempengaruhi keputusan ibu untuk memberikan ASI eksklusif Damayanti, 2013. Dukungan tersebut sangat
dibutuhkan terutama bagi ibu yang baru pertama kali hamil dan menyusui Megasari, 2014.
Penelitian yang dilakukan oleh Suyes, et al 2008 menyatakan bahwa paparan dari teman kerja yang menyusui berdampak positif terhadap pemberian
ASI eksklusif di tempat kerja. Perbedaan ini disebabkan karena pada penelitian Suyes, et al, persentase ibu yang memberikan ASI eksklusif adalah 76 dari
responden. Sedangkan pada penelitian ini hanya 15. Telaah literatur yang dilakukan oleh Novayelinda 2012 juga menyatakan bahwa dukungan yang
dibutuhkan ibu bekerja dalam pemberian ASI adalah dukungan dari perusahaan dalam bentuk fasilitas dan kebijakan, dan dukungan personal dari teman dan
keluarga. Dalam teori
Health Belief Model,
dukungan teman kerja merupakan isyarat untuk melakukan tindakan memberikan ASI eksklusif bagi ibu bekerja. Dukungan
yang diberikan dapat menjadi dorongan bagi ibu untuk mempraktikkan pemberian ASI eksklusif meskipun ibu sedang bekerja. Namun pada penelitian ini hasil uji
statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara dukungan teman kerja dengan praktik pemberian ASI eksklusif. Hal ini disebabkan karena
meskipun mendapat dukungan dari teman kerja, namun responden maupun teman kerjanya juga mengalami kegagalan dalam praktik pemberian ASI eksklusif.
Hasil penelitian yang menyatakan bahwa dukungan teman kerja tidak berhubungan dengan praktik pemberian ASI eksklusif ini didukung dengan teori
perilaku yang dikemukakan oleh Bandura yaitu
Social Learning Theory
. Teori ini menjelaskan bahwa tingkah laku manusia interaksi timbal balik yang
berkesinambungan antara faktor kognitif, lingkungan, dan perilaku. Jadi perilaku ibu bekerja dalam memberikan ASI eksklusif tidak hanya dipengaruhi oleh faktor
kognitif, tetapi juga faktor lingkungan. Faktor lingkungan disini bukan hanya sekedar dukungan yang diberikan oleh teman kerja tetapi juga contoh yang
diberikan oleh teman kerjanya
modeling
. Teori ini mengemukakan bahwa seseorang mengadopsi perilaku dengan mengamati, kemudian mempertimbangkan
dan memutuskan untuk meniru sehingga menjadi perilakunya sendiri. Hal yang terjadi pada respondenibu bekerja di PT. Apac Inti Corpora ialah
saling memberikan dukungan dan
sharing
tentang manajemen laktasi dan ASI eksklusif, namun juga mengalami kegagalan dalam memberikan ASI eksklusif
dan hanya sedikit yang berhasil melakukannya. Dengan banyaknya kasus kegagalan dalam memberikan ASI eksklusif yang dialami oleh teman yang
digunakan sebagai model atau contoh, memicu responden untuk tidak
memberikan ASI eksklusif juga meskipun mendapat dukungan dari teman kerjanya. Selain itu terdapat faktor lain yang lebih berperan yaitu sosial budaya
tentang menyusui dan peran pengasuh bayi, karena selama ibu bekerja yang menggantikan tugas ibu adalah pengasuh bayi.
5.1.9 Hubungan antara Peran Pengasuh Bayi dengan Praktik Pemberian