96
b Koefisien korelasi r
x1y
dan koefisien determinan r
2 x1y
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS V.18 diperoleh hasil koefisien korelasi r
x1y
sebesar 0,604 dan koefisien determinan r
2 x1y
sebesar 0,365. Hal ini dapat dikatakan bahwa variabel prestasi belajar Statika siswa kelas
X Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Pajangan tahun ajaran 20152016, 36,5 ditentukan oleh variabel motivasi belajar dan 63,5 ditentukan
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
c Pengujian signifikansi regresi tunggal
Pengujian signifikansi ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi motivasi belajar X
2
terhadap prestasi belajar Statika Y. Setelah dilakukan analisis data menggunakan komputer program SPSS V.18 diperoleh nilai
t t
6,065 1,9976 pada taraf signifikansi 5 dan nilai probabilitas p sebesar 0,000 0,05.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Statika siswa kelas X Paket Keahlian
Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Pajangan tahun ajaran 20152016. Dari
pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
3. Uji Hipotesis 3
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah kinerja guru dan motivasi belajar secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar
Statika. Ha
: Kinerja guru dan motivasi belajar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar Statika siswa kelas X Paket Keahlian Teknik
Gambar Bangunan SMKN 1 Pajangan tahun ajaran 20152016. Ho
: Kinerja guru dan motivasi belajar tidak memiliki pengaruh yang signifikan
97 terhadap prestasi belajar Statika siswa kelas X Paket Keahlian Teknik
Gambar Bangunan SMKN 1 Pajangan tahun ajaran 20152016. Pengambilan keputusan uji hipotesis ini dilakukan dengan mengkonsultasikan
dengan dengan jumlah sampel 66 dan taraf signifikansi 5. Jika
Maka Ha diterima, sebaliknya jika maka Ha
ditolak. Selain itu dapat pula menggunakan probabilitas p, apabila p lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima. Sedangkan sebaliknya, apabila koefisien signifikansi
p, apabila probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak.
Tabel 20. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Ganda X
1,
X
2
– Y Konstanta
X
1
X
2
R
y1,2
R
2 y1,2
P Kesimpulan
48,973 0,205
0,224 0,654
0,427 23,482 3,143 0,000
Signifikan Sumber: Data primer
Dari tabel di atas didapat nilai F F
23,482 3,143 pada taraf signifikansi 5 dan nilai probabilitas p sebesar 0,000 0,05 yang berarti kinerja
guru dan motivasi belajar secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar Statika siswa kelas X Paket Keahlian Teknik Gambar
Bangunan SMKN 1 Pajangan tahun ajaran 20152016, sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Selain itu untuk mencari besarnya
sumbangan kinerja guru dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar Statika siswa kelas X Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan
SMKN 1 Pajangan tahun ajaran 20152016 yaitu dengan melihat hasil koefisien determinan. Koefisien determinan dicari dengan menggunakan program SPSS
V.18, dari hasil analisis diperoleh koefisien determinan R
2 y1,2
sebesar 0,427. Nilai tersebut berarti kinerja guru dan motivasi belajar secara bersama-sama
memberikan sumbangan terhadap prestasi belajar Statika siswa kelas X Paket
98 Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Pajangan tahun ajaran 20152016
sebesar 42,7 dan sisanya sebesar 57,3 diberikan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
Dari tabel di atas menunjukkan kinerja guru X
1
memiliki nilai koefisien sebesar 0,205 dan motivasi belajar X
2
memiliki nilai koefisien sebesar 0,224 dengan nilai konstanta sebesar 48,973. Dengan begitu dapat disusun menjadi
persamaan garis dua prediktor sebagai berikut: Ŷ = 48,973 + 0,205X
1
+ 0,224X
2
Dari persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai kinerja guru lebih rendah dari nilai motivasi belajar 0,205X
1
0,224X
2
yang berarti bahwa kinerja guru memiliki faktor lebih kecil daripada motivasi belajar. Selain itu persamaan di atas juga
menunjukkan bahwa apabila kinerja guru X
1
naik satu poin maka prestasi belajar Statika Y akan meningkat 0,205 dengan syarat motivasi belajar X
2
tetap. Begitu juga apabila motivasi belajar X
2
naik satu poin maka prestasi belajar Statika Y akan meningkat 0,224 dengan syarat kinerja guru X
1
tetap. Anaisis selanjutnya yaitu mencari Sumbangan Efektif SE dan Sumbangan
Relatif SR masing-masing prediktor pada kriterium. Besarnya Sumbangan Efektif SE dan Sumbangan Relatif SR dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 21. Sumbangan Efektif dan Sumbangan Relatif No
Variabel Bebas Sumbangan
Efektf SE Sumbangan
Relatif SR
1 Kinerja Guru X
1
19,4 45,4
2 Motivasi Belajar X
2
23,3 54,6
Total 42,7
100
Sumber: Data primer Berdasarkan hasil analisis yang tercamtun di dalam tabel di atas diketahui bahwa
kinerja guru memberikan Sumbangan Relatif SR sebesar 45,4 dan motivasi belajar sebesar 54,6. Sumbangan Efektif SE masing-masing variabel 19,4