Penilaian Kinerja Guru Kinerja Guru a. Pengertian Kinerja Guru

46 melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan kebutuhan”. Berkaitan dengan tujuan Syaiful Bahri Djamarah 2011: 148, berpendapat bahwa “motivasi merupakan suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang dengan bentuk kegiatan nyata untuk mencapai tujuan tertentu”. Tujuannya untuk meningkatkan prestasi belajar maka motivasi belajar dalam diri siswa sangat perlu untuk ditingkatkan. Keinginan siswa untuk belajar akan muncul dan akibatnya kegiatan pembelajaran di kelas akan lebih aktif. Dimyati dan Mudjiono 2009: 80, menyebutkan bahwa “motivasi adalah dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar”. Pengertian yang disebutkan oleh Dimyati dan Mudjiono menunjukkan bahwa motivasi juga sebagai penggerak serta penentu arah kepada tujuan yang hendak dicapai dalam hal ini tentunya tujuan yang akan dicapai dengan kebiasaan belajar. Sedangkan menurut Sardiman 2014: 75, motivasi dalam kegiatan belajar merupakan “sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai”. Menurut Winkel 2014: 169, “motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan”. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan dari setiap individu untuk melakukan suatu hal yang berkaitan dengan belajar berupa perubahan tingkah laku dalam kegiatan belajar yang dapat berasal dari faktor luar maupun dalam untuk mencapai tujuan dari subyek didik selama pembelajaran agar dapat tercapai. 47

b. Jenis Motivasi

Jenis motivasi dalam belajar menurut Syaiful Bahri Djamarah 2011: 149- 150 dibedakan menjadi dua jenis yaitu: 1 Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang berasal dari dalam diri setiap individu. Tidak memerlukan rangsangan dari luar untuk menumbuhkan motif atau keinginan dalam melakukan sesuatu. Motivasi intrinsik dalam kegiatan belajar sangatlah dibutuhkan, namun tidak semua orang mempunyai sifat dapat memiliki motivasi di dalam dirinya. Seseorang yang telah memiliki motivasi dari dalam dirinya cenderung selalu ingin menjadi lebih baik, berpengetahuan dan memiliki keahlian dalam bidang tertentu. Hubungannya dengan belajar apabila seseorang yang mempunyai motivasi intrinsik, dia sudah menyadari jika ia ingin mencapai tujuannya maka caranya adalah dengan belajar. Siswa tidak perlu diperintah atau diberi arahan untuk belajar karena dengan sendirinya belajar itu akan menjadi sebuah kebutuhan terhadap siswa yang memiliki motivasi intrinsik ini. Akibatnya dengan kebiasaan kemauan untuk belajar, prestasi belajar yang bagus juga akan mengikuti dengan sendirinya. 2 Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang berasal dari luar, artinya dalam memunculkan motivasi butuh rangsangan dari luar. Contohnya dalam kegiatan belajar seperti jika seorang anak ingin mendapatkan pujian dari orang tuanya dia baru mau belajar atau seorang yang ingin masuk Universiras karena tidak ingin mengecewakan orang tuanya maka dia mulai rajin belajar. Meskipun motivasi ini membutuhkan dorongan dari luar atau rangsangan untuk memunculkannya namun efek yang dihasilkan juga dipandang sangatlah bagus. Hasilnya dapat 48 dilihat dalam usaha meningkatkan prestasi belajar siswa. Walaupun motivasi ini memerlukan rangsangan dari luar namun jika akibatnya prestasi belajar siswa dapat meningkat maka motivasi ektrinsik juga sangatlah penting. Motivasi ini berbeda dengan motivasi intrinsik yang timbul karena keinginannya sendiri melainkan membutuhkan dorongan, rangsangan dari luar untuk menimbulkan motivasi individu tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat dua jenis motivasi yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Seseorang siswa yang memiliki motivasi tinggi maka dia sudah terbiasa dengan kemandirian dalam belajar artinya siswa tersebut memiliki motivasi intrinsik yang sangat kuat. Namun apabila ada siswa yang memiliki motivasi intrinsik kecil, maka dia perlu diberikan motivasi ekstrinsik agar siswa tersebut mempunyai kemauan untuk belajar.

c. Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar

Bentuk-bentuk motivasi di sekolah menurut Sardiman 2014: 91-95 ada 11 macam, di antaranya sebagai berikut: 1 Memberi Angka Pemberian angka-angka yang baik dapat menumbuhkan motivasi belajar dalam diri siswa. Meskipun pemberian nilai ini belum dapat memperlihatkan nilai dari hasil belajar yang sejati. Guru juga harus memberikan nilai yang baik disertai nilai-nilai yang terkandung dalam ilmu pengetahuan yang telah diberikan dalam kegiatan pembelajaran. 2 Hadiah Pemberian hadiah dapat menumbuhkan motivasi dalam diri siswa. Namun pemberian hadiah ini haruslah tepat sasaran, sehingga siswa akan tetap merasa dihargai dan motivasinya tidak turun. Namun, pemberian hadiah ini juga tidak akan

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25