89
Tabel 14. Distribusi Kategorisasi Motivasi Belajar No.
Skor Frekuensi
Kategori Frekuensi
1 X 69
16 24,24
Sangat Tinggi 2
57,5 – 69 21
31,82 Tinggi
3 46 – 57,5
23 34,85
Rendah 4
46 6
9,09 Sangat Rendah
Total 66
100 Sumber: Data primer
Berdasarkan data distribusi kategorisasi variabel motivasi belajar di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat 16 siswa 24,24 yang berada dalam kategori
sangat tinggi, 21 siswa 31,82 dalam kategori tinggi, 23 siswa 34,85 dalam kategori rendah, dan 6 siswa 9,09 dalam kategori sangat rendah. Kemudian
untuk rerata Mean skor variabel motivasi belajar berada pada kategori tinggi dengan nilai 59,94. Data distribusi kecenderungan frekuensi variabel motivasi
belajar di atas dapat digambarkan dalam pie chart sebagai berikut.
Gambar 8. Pie Chart Kecenderungan Motivasi Belajar Sangat
Tinggi 24,24
Tinggi 31,82
Rendah 34,85
Sangat Rendah 9,09
90
B. Pengujian Persyaratan Analisis 1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah sebaran data penelitian tersebut berdistribusi normal atau tidak sebagai persyaratan uji hipotesis. Pada
pengujian data normalitas ini menggunakan metode One Sample Kolmogorov- Smirnov test dengan menggunakan bantuan program SPSS V.18. Interpretasinya
dengan melihat hasil output pada bagian Asymp. Sig. 2-tailed, apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dikatakan data tersebut berdistribusi normal
Imam Ghozali, 2011: 163. Semua data dari variabel dalam penelitian ini diuji normalitas dengan
menggunakan progam komputer SPSS V.18 dengan hasil sebagai berikut.
Tabel 15. Rangkuman Hasil Uji Normalitas No.
Variabel Asymp. Sig 2-tailed
Keterangan
1 Kinerja Guru X
1
0,470 Berdistribusi Normal
2 Motivasi Belajar X
2
0,789 Berdistribusi Normal
3 Prestasi Belajar Y
0,486 Berdistribusi Normal
Sumber: Data primer Berdasarkan analisis uji normalitas di atas di dapatkan nilai probability pada kolom
Asymp. Sig 2-tailed lebih besar dari 0,05 sehingga data tersebut memenuhi persyaratan uji normalitas. Berdasarkan data di atas maka dapat disimpulkan
bahwa variabel kinerja guru, motivasi belajar, dan prestasi belajar mempunyai sebaran data berdistribusi normal.
2. Uji Linieritas
Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Pengujian ini juga
merupakan prasyarat sebelum dilakukan analisis regresi. Interpretasinya yaitu
91 dengan melihat kolom signifikansi pada baris Deviation from Linearity di tabel
Anova, jika nilai signifikansi 0,05 maka bersifat linier dan apabila berdasarkan perbandingan nilai
maka hubungan variabel bebas X dengan variabel terikat Y dinyatakan linier Sahid Raharjo, 2013: 6. Setelah dilakukan
perhitungan dengan bantuan komputer program SPSS V.18, didapatkan hasil sebagai berikut.
Tabel 16. Rangkuman Hasil Uji Linieritas Variabel
df Fhitung
Ftabel Signifikansi
Kesimpulan
X
1
Y 25:39
1,059 1,82
0,427 Linier
X
2
Y 25:39
0,885 1,82
0,621 Linier
Sumber: Data primer Berdasarkan nilai
dan serta nilai signifikansi pada tabel Anova
dalam baris Deviation from Linearity, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Pada uji lineritas variabel kinerja guru X
1
dengan variabel prestasi belajar Statika Y diperoleh hasil dengan nilai
= 1,059 dan nilai signifikansi 0,427. Sedangkan nilai
pada taraf signifikansi 5 dengan
df
25 dan
df
39 adalah 1,82. Sehingga
F F
1,059 1,82, maka dapat dikatakan hubungan kinerja guru terhadap prestasi belajar Statika
adalah linier. b. Pada uji lineritas variabel motivasi belajar X
2
dengan variabel prestasi belajar Statika Y diperoleh hasil dengan nilai
F
= 0,885 dan nilai signifikansi 0,621. Sedangkan nilai
F
pada taraf signifikansi 5 dengan
df
25 dan
df
39 adalah 1,82. Sehingga
F F
0,885 1,82, maka dapat dikatakan hubungan motivasi belajar terhadap prestasi belajar
Statika adalah linier.
92
3. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas digunakan sebagai syarat digunakan analisis regresi ganda. Dalam pengujian ini peneliti menggunakn bantuan komputer program
SPSS V.18. Menurut Danang Sunyoto 2007: 93 menguji ada tidaknya multikolinieritas antar variabel bebas dilihat dari nilai VIF Variance Inflation Facto
dan besaran korelasi antar variabel bebas. Di mana apabila nilai VIF 10, nilai tolerance 0,1 dan koefisien korelasi antar variabel ≤0,60 dapat disimpulkan antar
variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas. Dari hasil output dengan menggunakan program SPSS V.18 adalah sebagai berikut.
Tabel 17. Rangkuman Hasil Uji Multikolinieritas Variabel
Tolerance Varians
Inflaction Faktor VIF
Koefisien korelasi
Kesimpulan
Kinerja Guru
0,565 1,770
-0,660 Tidak adanya gejala
multikolinieritas Motivasi
Belajar 0,565
1,770 -0,660
Tidak adanya gejala multikolinieritas
Sumber: Data primer Berdasarkan data di atas diperoleh nilai tolerance, VIF, dan koefisien
korelasi pada tabel coefficients dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak adanya gejala multikolinieritas antar variabel bebas karena dengan interpretasi hasil di
atas nilai tolerance 0,1 dan VIF 10 beserta koefisien korelasi 0,60 maka analisis dapat dilanjutkan.
C. Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian “Pengaruh Kinerja Guru dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Statika Siswa Kelas X Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan
SMKN 1 Pajangan Tahun Ajaran 20152016” ini terdapat dua hipotesis, yaitu
93 Hipotesis alternatif Ha dan Hipotesis nol Ho. Ha adalah lawan dari Ho. Ha
cenderung dinyatakan dalam kalimat positif, sedangkan Ho dinyatakan dalam kalimat negatif. Pengujian hipotesis 1 dan hipotesis 2 menggunakan teknik analisis
regresi tunggal sedangkan pengujian hipotesis 3 menggunakan teknik analisis regresi ganda. Teknik analisis ini menggunakan bantuan komputer program SPSS
V.18. Sebelum dilakukan uji Ha yang diajukan, maka perlu diajukan Ho. Hal ini dimaksudkan agar dalam pembuktian hipotesis, peneliti mempunyai prasangka
dan tidak terpengaruh dengan pernyataan Ha.
1. Uji Hipotesis 1
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah pengaruh kinerja guru terhadap prestasi belajar Statika.
Ha : Kinerja guru memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar
Statika siswa kelas X Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Pajangan tahun ajaran 20152016.
Ho : Kinerja guru tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi
belajar Statika siswa kelas X Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Pajangan tahun ajaran 20152016.
Pengambilan keputusan uji hipotesis ini dilakukan dengan mengkonsultasikan
t
dengan
t
dengan jumlah sampel 66 dan taraf signifikansi 5. Jika
t t
Maka Ha diterima, sebaliknya jika
t t
maka Ha ditolak.
Tabel 18. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Tunggal X
1
– Y Konstanta
Koefisien X
1
P R
x1y
R
2 x1y
Kesimpulan
51,896 0,362
5,782 1,9976 0,000 0,586 0,343
Signifikan Sumber: Data primer