93 Hipotesis alternatif Ha dan Hipotesis nol Ho. Ha adalah lawan dari Ho. Ha
cenderung dinyatakan dalam kalimat positif, sedangkan Ho dinyatakan dalam kalimat negatif. Pengujian hipotesis 1 dan hipotesis 2 menggunakan teknik analisis
regresi tunggal sedangkan pengujian hipotesis 3 menggunakan teknik analisis regresi ganda. Teknik analisis ini menggunakan bantuan komputer program SPSS
V.18. Sebelum dilakukan uji Ha yang diajukan, maka perlu diajukan Ho. Hal ini dimaksudkan agar dalam pembuktian hipotesis, peneliti mempunyai prasangka
dan tidak terpengaruh dengan pernyataan Ha.
1. Uji Hipotesis 1
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah pengaruh kinerja guru terhadap prestasi belajar Statika.
Ha : Kinerja guru memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar
Statika siswa kelas X Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Pajangan tahun ajaran 20152016.
Ho : Kinerja guru tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi
belajar Statika siswa kelas X Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Pajangan tahun ajaran 20152016.
Pengambilan keputusan uji hipotesis ini dilakukan dengan mengkonsultasikan
t
dengan
t
dengan jumlah sampel 66 dan taraf signifikansi 5. Jika
t t
Maka Ha diterima, sebaliknya jika
t t
maka Ha ditolak.
Tabel 18. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Tunggal X
1
– Y Konstanta
Koefisien X
1
P R
x1y
R
2 x1y
Kesimpulan
51,896 0,362
5,782 1,9976 0,000 0,586 0,343
Signifikan Sumber: Data primer
94
a Persamaan garis regresi tunggal
Berdasarkan hasil analisis, persamaan garis regresi tunggal dapat ditunjukkan dalam persamaan berikut ini
Ŷ = 51,896 + 0,362X
1
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien kinerja guru X
1
sebesar 0,205 yang berarti apabila nilai kinerja guru X
1
meningkat satu poin, maka nilai prestasi belajar Statika Y akan meningkat 0,362 poin.
b Koefisien korelasi r
x1y
dan koefisien determinan r
2 x1y
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS V.18 diperoleh hasil koefisien korelasi r
x1y
sebesar 0,586 dan koefisien determinan r
2 x1y
sebesar 0,343. Hal ini dapat dikatakan bahwa variabel prestasi belajar Statika siswa kelas
X Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Pajangan tahun ajaran 20152016, 34,3 ditentukan oleh variabel kinerja guru dan 65,7 ditentukan oleh
variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
c Pengujian signifikansi regresi tunggal
Pengujian signifikansi ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi kinerja guru X
1
terhadap prestasi belajar Statika Y. Setelah dilakukan analisis data menggunakan komputer program SPSS V.18 diperoleh nilai
t t
5,782 1,9976 pada taraf signifikansi 5 dan nilai probabilitas p sebesar 0,000 0,05.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kinerja guru terhadap prestasi belajar Statika siswa kelas X Paket Keahlian Teknik
Gambar Bangunan SMKN 1 Pajangan tahun ajaran 20152016. Dari pernyataan
tersebut dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
95
2. Uji Hipotesis 2
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar Statika.
Ha : Motivasi belajar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi
belajar Statika siswa kelas X Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Pajangan tahun ajaran 20152016.
Ho : Motivasi belajar tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi
belajar Statika siswa kelas X Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Pajangan tahun ajaran 20152016.
Pengambilan keputusan uji hipotesis ini dilakukan dengan mengkonsultasikan
t
dengan
t
dengan jumlah sampel 66 dan taraf signifikansi 5. Jika
t t
Maka Ha diterima, sebaliknya jika
t t
maka Ha ditolak.
Tabel 19. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Tunggal X
2
– Y Konstanta
Koefisien X
2
P R
x1y
R
2 x1y
Kesimpulan
55,040 0,350
6,065 1,9976 0,000 0,604 0,365
Signifikan Sumber: Data primer
a Persamaan garis regresi tunggal
Berdasarkan hasil analisis, persamaan garis regresi tunggal dapat ditunjukkan dalam persamaan berikut ini
Ŷ = 55,040 + 0,350X
2
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien motivasi belajar X
2
sebesar 0,224 yang berarti apabila nilai motivasi belajar X
2
meningkat satu poin, maka nilai prestasi belajar Statika Y akan meningkat 0,350 poin.