Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif
81 Dari hasil perhitungan di atas, kemudian dibuat tabel distribusi frekuensi
sebagai berikut.
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Statika No.
Kelas Interval Frekuensi
Frekuensi Relatif
1. 60 – 63
2 3,03
2. 64 – 67
3 4,55
3. 68 – 71
7 10,61
4. 72 – 75
14 21,21
5. 76 – 79
23 34,85
6. 80 – 83
10 15,15
7. 84 – 87
7 10,61
Jumlah 66
100
Sumber: Data primer Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, maka dapat dibuat histogram
sebagai berikut.
Gambar 3. Histogram Distribusi Prestasi Belajar Statika Berdasarkan data prestasi belajar Statika, maka dapat dikategorikan
perolehan nilai yang dicapai siswa. Pengkategorian ini menggunakan nilai ketuntasan belajar minimal, apabila ketercapaian nilai ≥ 78 maka dapat dikatakan
siswa tuntas dalam belajarnya, sedangkan jika ketercapaian nilai 78 maka dapat dikatakan siswa tidak tuntas dalam belajarnya. Data tersebut dapat dilihat dalam
distribusi frekuensi kecenderungan prestasi belajar Statika sebagai berikut.
2 3
7 14
23
10 7
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
22 24
60-63 64-67
68-71 72-75
76-79 80-83
84-87 F
RE K
UE NS
I
INTERVAL
82
Tabel 10. Distribusi Kategorisasi Prestasi Belajar Statika No.
Skor Frekuensi
Kategori Frekuensi
1 X ≥ 78
29 43,94
Tuntas 2
X 78 37
56,06 Tidak Tuntas
Total 66
100 Sumber: Data primer
Berdasarkan hasil di atas menunjukkan bahwa siswa kelas X SMK Negeri 1 Pajangan memiliki siswa yang belum kompeten dalam mata pelajaran Statika
sebanyak 37 siswa 56,06 dan yang sudah kompeten dalam mata pelajaran Statika sebanyak 29 siswa 43,94. Data distribusi kategorisasi prestasi belajar
Statika di atas dapat digambarkan dalam bentuk pie chart sebagai berikut.
Gambar 4. Pie Chart Kecenderungan Prestasi Belajar Statika