Bagi Peneliti Manfaat Praktis a. Bagi Siswa
13 guru juga dapat mengevaluasi juga kinerjanya dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Maksudnya adalah mengevaluasi diri terhadap metode ajar guru apakah sudah cocok atau belum kepada peserta didiknya. Salah satu cara melihat
keberhasilan itu dengan adanya evaluasi prestasi belajar. Kegiatan dalam proses belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa namun hal itu tidak terlepas
dari usaha guru dalam memberikan materibahan ajar kepada siswa. Jadi dapat dikatakan proses kegiatan belajar adalah hal yang dilakukan atau dikerjakan untuk
mencapai prestasi belajar. Sumadi Suryabrata 2007: 297, mengemukakan prestasi belajar adalah “nilai-nilai yang merupakan bentuk perumusan akhir yang
diberikan oleh guru terkait dengan kemajuan prestasi belajar siswa selama waktu tertentu”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008: 787, prestasi diartikan
sebagai hasil yang telah dicapai, dan digolongkan ke dalam tiga bagian: 1 Prestasi akademis, yaitu hasil pelajaran yang telah diperoleh dari
kegiatan belajar di sekolah atau yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian; 2 Prestasi belajar, adalah
penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan
oleh guru; 3 Prestasi kerja atau hasil kerja yang dicapai seseorang karyawan dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.
Namun menurut Sugihartono, dkk 2012: 130, “prestasi belajar adalah hasil pengukuran yang berwujud angka ataupun pernyataan yang mencerminkan
tingkat penguasaan materi pelajaran bagi para siswa”. Tingkat penguasaan materi setiap siswa sangatlah berbeda meskipun metode pengajaran yang dilakukan guru
sudahlah sama. Oleh karena itu, tantangan bagi guru sebagai pendidik untuk membuat tujuan pembelajaran dapat tercapai oleh seluruh siswa. Tingkat
inteligensi yang berbeda setiap siswa sekiranya yang menyebabkan hal itu. Sedangkan Suharsimi Arikunto 2012: 4, mengemukakan prestasi belajar
merupakan “pencapaian tujuan pembelajaran dengan berbagai faktor yang
14 mempengaruhinya dalam kegiatan belajar mengajar”. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi siswa dalam belajar juga akan berpengaruh terhadap prestasi belajarnya. Peran guru sebagai orang tua di sekolah diharapkan dapat
meminimalisir faktor negatif tersebut. Selain guru, peran orang tua di rumah juga diharapkan dapat mendukung siswa. Hal itu seperti tidak terlalu menekan anak,
terus memperhatikan anak, memberikan motivasi dan pujian kepada anak dan lainnya. Adanya kesinambungan antara pihak sekolah dengan orangtua akan
membuat suasana yang positif terhadap diri anak, sehingga dia akan bersemangat dalam kegiatan belajar mengajar. Setelah siswa nyaman dengan suasana belajar
dan dalam kegiatan pembelajaran tidak mustahil hal tersebut dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Akan tetapi, yang paling penting tujuan pembelajaran yang
sudah direncanakan dapat tercapai secara menyeluruh kepada semua siswa. Dengan begitu proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dapat dikatakan
sudah berhasil. Pencapaian tujuan pembelajaran sangatlah penting karena hal itu juga akan berdampak terhadap prestasi belajarnya. Nana Sudjana 2013: 45,
mengungkapkan bahwa “prestasi belajar sangat berkaitan erat dengan proses belajar mengajar berlangsung, keberhasilannya diukur seberapa jauh hasil belajar
yang dicapai siswa, perumusan hasil belajarnya harus nampak dalam tujuan pengajaran tujuan instruksional, sebab tujuan itulah yang akan dicapai saat
proses belajar mengajar”. Kesimpulan yang dapat diambil dari berbagai pendapat di atas adalah
prestasi belajar merupakan hasil dari proses interaksi individu dalam kegiatan belajar dengan perubahan peningkatan bidang kognitif berupa hasil yang dicapai
di mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk angka. Prestasi belajar seorang siswa dilakukan setelah adanya evaluasi dengan instrumen tes yang relevan