Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keterampilan Menulis

32 Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tulisan yang baik haruslah dapat menarik minat pembaca tentang pokok permasalahan tertentu, tulisannya jelas dan tidak bertele-tele sehingga dapat dipahami oleh pembaca, serta mempunyai makna bagi pembaca dan memberikan bukti terhadap apa yang dikatakan itu.

2.2.1.6 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keterampilan Menulis

Seseorang dapat dikatakan telah mampu menulis dengan baik jika dia dapat mengungkapkan maksudnya dengan jelas sehingga orang lain dapat memahami apa yang diungkapkannya. Untuk menjadi seorang penulis yang baik sekurang- kurangnya harus memiliki kepekaan terhadap keadaan sekitarnya agar tujuan penulisaannya dapat dipahami oleh pembaca. Dalam hal ini terdapat beberapa faktor yang memengaruhi cara penulisan seseorang. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi penulisan tersebut menurut Angelo yang dikutip oleh Tarigan dalam Suriamiharja, dkk. 1997: 3 antara lain: a maksud dan tujuan menulis, artinya untuk menjadi seorang penulis yang baik, terlebih dahulu penulis harus menentukan maksud dan tujuan penulisannya agar pembaca memahami ke mana arah tujuan penulisan itu sendiri; b kondisi pembaca atau pemirsa, artinya tulisan ini ditujukan kepada pembaca yang bagaimana dalam hal usia, pengetahuan, dan minat sehingga tulisan yang dibuat menjadi suatu karya yang berguna; dan c waktu atau kesempatan, artinya apakah tulisan yang dibuatnya sesuai dengan kelangsungannya suatu kejadian sehingga menarik untuk dibaca. Ketiga faktor tersebut merupakan faktor-faktor terpenting yang dapat memengaruhi seseorang dalam membuat tulisan yang baik. 33 Menurut Graves dalam Akhadiah, dkk. 1998: 1.5-1.6, ada tiga faktor yang menyebabkan banyak orang tidak suka menulis, antara lain 1 seseorang enggan menulis karena tidak tahu untuk apa dia menulis. Menulis memang memerlukan waktu, energi, pikiran, dan persaan. Begitu banyak hal yang dibutuhkan atau dikorbankan untuk kegiatan menulis. Bagi orang yang tidak memahami tujuan dan manfaat menulis, pengorbanan itu memang terlalu mahal, kalau tidak dikatakan sia-sia. Hal ini pulalah yang melemahkan motivasi seseorang untuk menulis; 2 seseorang enggan menulis karena merasa tidak berbakat menulis. Setiap orang sebetulnya memiliki potensi mahir menulis, seperti juga berpotensi terampil melakukan berbagai aktivitas bahasa lainnya. Persoalannya bukan terletak pada berbakat atau tidak, tetapi lebih disebabkan oleh kemalasan atau keengganan untuk berusaha keras memeroleh kemampuan menulis itu sendiri; dan 3 seseorang enggan menulis karena merasa tidak tahu bagaimana harus menulis. Hal tersebut dapat diatasi jika dalam proses pembelajaran di kelas, guru memberikan latihan yang teratur tentang cara menulis yang baik. Ketiga faktor tersebut sebenarnya dapat dihindari jika seseorang lebih dapat mengorbankan waktu, energi, pikiran, dan perasaan, serta menghilangkan rasa kemalasan atau keengganan untuk berusaha keras memeroleh kemampuan menulis yang lebih baik. Dengan tekad dan minat yang tinggi akan membuat seseorang menyukai kegiatan menulis.

2.2.1.7 Jenis Karangan