E. Kerangka Berpikir
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa berkaitan dengan berbagai faktor yang saling terkait dalam pembelajaran antara lain guru, siswa, sarana dan
prasarana mengajar, strategi pembelajaran, dan lingkungan. Guru mempunyai peran penting dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan
menarik sehingga pembelajaran dapat bermakna. Jika guru tidak mampu menerapkan strategi pembelajaran yang efektif mengakibatkan siswa merasa
malas dan bosan saat belajar. Strategi belajar dapat mempengaruhi proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran sejarah yang diaggap tidak bermakna.
Keterampilan siswa berpikir kritis dalam menghadapi permasalahan masih sangat kurang mereka tidak mampu memaknai nilai-nilai luhur dalam mata
pelajaran IPS sejarah terkait dengan kehidupan sehari-hari. Keterampilan berpikir kritis siswa yang rendah nampak dari hasil belajar yang diperoleh. Upaya
meningkatkan berpikir kritis dan hasil belajar dapat dilakukan dengan strategi inkuri sosial yang disesuaikan dengan kondisi siswa.
Gb 1. Kerangka Berpikir Peningkatan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar melalui Strategi Inkuiri Sosial
Strategi Inkuiri Sosial
Siswa Berpikir Kritis dan
Hasil Belajar
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir di atas dikemukakan hipotesis tindakan
sebagai berikut : “dengan menerapkan strategi inkuiri sosial dapat meningkatkan berpikir kritis dan hasil belajar IPS Sejarah siswa kelas VII D
SMP Negeri 1 Bawen tahun ajaran 20102011”.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Berpikir kritis dan Hasil Belajar IPS Sejarah dengan Menerapkan Strategi Inkuiri Sosial di Kelas VII D
SMP Negeri 1 Bawen Tahun Ajaran 20102011” diadakan di kelas VII D SMP Negeri 1 Bawen yang berada di Jalan Soekarno-Hatta 54 Harjosari, kecamatan
Bawen, Kabupaten Semarang.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah kelas VII D SMP Negeri 1 Bawen tahun ajaran 20102011. Siswa kelas VII D SMP Negeri 1 Bawen
berjumlah 35 orang siswa yang terdiri dari 15 orang siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Pelaksanaan penelitian ini berdasarkan data awal hasil belajar
ulangan harian kelas materi sejarah VII D SMP Negeri 1 Bawen dimana menunjukkan sebesar 51,43 atau 18 siswa belum tuntas dan 48,57 atau 17
orang siswa mampu mencapai ketuntasan klasikal minimal KKM mata pelajaran IPS sebesar 67. Pengamatan awal selama pembelajaran juga menunjukkan
keterampilan berpikir kritis siswa dan hasil belajar yang masih rendah sehingga diperlukan adanya tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan
keterampilan berpikir kritis.
48