2. Metode non tes
Metode non tes digunakan untuk mengetahui perubahan perilaku dan sikap dalam pembelajaran IPS-Sejarah dengan penerapan strategi pembelajaran
inkuiri sosial. Data non tes diperoleh melalui kegiatan berikut :
a. Observasi
Observasi atau pengamatan diperlukan untuk mengamati proses pembelajaran berlangsung dengan strategi inkuiri sosial, dapat
meningkatkan hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis. Selama pembelajaran berlangsung peneliti mengamati aktivitas siswa dan guru.
Peneliti mengamati aktivitas berpikir kritis saat guru menerapkan strategi inkuiri sosial. Kinerja guru saat menerapkan strategi inkuiri merupakan
unsur utama yang diamati oleh peneliti. Peneliti mengamati keaktifan siswa saat strategi inkuiri sosial diterapkan. Keaktifan siswa tersebut
terlihat dari antusiasme siswa, pelaksanaan diskusi, argumen dan pertanyaan yang diajukan oleh siswa. Pengamatan juga diadakan unuk
mengamati keterampilan berpikir kritis selama pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan strategi inkuiri sosial dan berdasarkan hasil diskusi.
Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru kemudian dicatat dalam lembar observasi.
b. Kuisioner atau angket
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden yang harus dijawab
Sugiyono, 2010:199. Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan
siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan strategi
inkuiri sosial. c.
Wawancara
Wawancara merupakan cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak,
berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan Sudijono, 2009:82. Wawancara digunakan sebagai data pendukung bagi
siswa dan guru selama menerapkan strategi inkuiri sosial.
d. Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan oleh peneliti untuk menyelidiki benda- benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen-dokumen penting,
peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan lain sebagainya Arikunto, 2006: 135. Dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
mencari data berupa lembar kerja yang dihasilkan siswa, cara guru menjelaskan materi, dan catatan mengenai pelaksanaan saat menerapkan
strategi inkuiri sosial. G.
Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini, sebagai berikut : 1. Apabila adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa secara
signifikan antara siklus I dengan siklus II, dapat dilihat dari kesesuaian indikator berpikir kritis yang meliputi: A Aspek keterampilan menganalisis,
yang terdiri dari, A1 menghubungkan masalah khusus yang menjadi subjek
diskusi dengan prinsip yang bersifat umum, A2 menanyakan pertanyaan yang relevan, A3 meminta elaborasi; B Keterampilan mensintesis, yang
terdiri dari, B1 menerima pandangan dan saran dari orang lain untuk mengembangkan ide-ide baru,B2 mencari dan menghubungkan antara
masalah yang didiskusikan dengan masalah lain yang relevan, B3 mendengarkan dengan hati-hati, B4 berpikiran terbuka, B5 berbicara
dengan bebas, B6 bersikap Sopan; C Aspek keterampilan mengenal dan memecahkan masalah, yang terdiri dari, C1 memberi contoh atau
argumentasi yang berbeda dari yang sudah ada, C2 menghadapi tantangan dengan alasan dan contoh, C3 meminta klarifikasi, C4 menanyakan
sumber Informasi; D Aspek keterampilan menyimpulkan yang terdiri dari, D1 berusaha untuk memahami, D2 memberikan ide dan pilihan yang
bervariasi;E Keterampilan mengevaluasi yang terdiri, E1 mampu mengerjakan soal evaluasi, E2 mampu menganalisis soal evaluasi.
2. Keberhasilan individu, siswa harus mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM yaitu nilai lebih besar atau sama dengan 67 dalam mengerjakan soal
IPS Sejarah. 3. Keberhasilan klasikal dinilai dari nilai rata-rata siswa yang mampu
memperoleh nilai ≥ 67 atau sama dengan presentase ketuntasan klasikal
lebih dari atau sama dengan 75 dari jumlah siswa.
H. Analisis Data
Penelitian tindakan kelas ini melakukan analis data secara secara statistik deskriptif terhadap data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil