BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Berpikir kritis dan Hasil Belajar IPS Sejarah dengan Menerapkan Strategi Inkuiri Sosial di Kelas VII D
SMP Negeri 1 Bawen Tahun Ajaran 20102011” diadakan di kelas VII D SMP Negeri 1 Bawen yang berada di Jalan Soekarno-Hatta 54 Harjosari, kecamatan
Bawen, Kabupaten Semarang.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah kelas VII D SMP Negeri 1 Bawen tahun ajaran 20102011. Siswa kelas VII D SMP Negeri 1 Bawen
berjumlah 35 orang siswa yang terdiri dari 15 orang siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Pelaksanaan penelitian ini berdasarkan data awal hasil belajar
ulangan harian kelas materi sejarah VII D SMP Negeri 1 Bawen dimana menunjukkan sebesar 51,43 atau 18 siswa belum tuntas dan 48,57 atau 17
orang siswa mampu mencapai ketuntasan klasikal minimal KKM mata pelajaran IPS sebesar 67. Pengamatan awal selama pembelajaran juga menunjukkan
keterampilan berpikir kritis siswa dan hasil belajar yang masih rendah sehingga diperlukan adanya tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan
keterampilan berpikir kritis.
48
C. Desain Penelitian
Penelitian tindakan kelas pertama kali dikembangkan oleh seorang ahli psikologi sosial Amerika Serikat Kurt Lewin pada 1946. Awalanya penelitian ini
digunakan untuk menggambarkan penelitian yang merupakan perpaduan antara pendekatan eksperimental dalam bidang ilmu sosial, dengan program tindakan
sosial untuk menghadapi berbagai permasalahan sosial. Pada 1952-1953, penelitian tindakan kelas digunakan dalam dunia pendidikan, oleh Stephen Corey
Aqib,2010:2. Perkembangan PTK di Indonesia baru dimulai sekitar tahun 1980an. Pada 1994-1995 PTK mulai berkembang dengan proyek PGSD dimana
memprogramkan penelitian tindakan kelas, akan tetapi pelaksanaan penelitian ini belum sesuai. Penelitian tindakan kelas lalu dikembangkan dengan proyek PGSM
pada 1997. Penelitian ini diperuntukkan bagi dosen di LPTK. Selanjutnya, penelitian tindakan kelas digunakan untuk meningkatkan kinerja dan perbaikan
proses pembelajaran sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2004 mengenai guru dan dosen Trianto, 2010:47.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau classroom action research CAR. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan
terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru
atau dengan arahan guru yang dilakukan oleh siswa Arikunto, Sudharsono, dan Supardi. 2008:3. Sementara menurut McNiff action research adalah :
....a form of self-reflective inquiry undertaken by participants teacher, students or principals, for example in social including educational
situations in order to improve the rationality and justice of a their own
social or educational practices, b their understanding of these practices, and c the situations and instutions in which these practices are carried
aut Mulyasa, 2009:151-52.
Penelitian tindakan kelas dibutuhkan oleh seorang pendidik untuk meningkatkan kinerja belajar dan kompetensi siswa; meningkatkan kualitas proses
pembelajaran di kelas dan meningkatkan pengembangan pribadi siswa Muslich, 2009:12. Mc Niff menegaskan tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah
memperbaiki proses pembelajaran. Langkah-langkah utama dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas yaitu perencanaan planning, tindakan acting,
observasi observing, dan refleksi reflectingArikunto, Sudharsono, dan Supardi. 2008:117.
D. Prosedur Penelitian