Gb 4. Relief Perahu Bercadik di candi Borobudur
d. Seni Tari.
Pengaruh budaya Hindu juga nampak pada bidang seni tari ini nampak pada relief-relief yang terdapat pada candi-candi terutama candi
Borobudur dan Prambanan menunjukan adanya bentuk taritarian yang berkembang pada masa itu. Tarian perang, tuwung, bungkuk, ganding,
matapukan tari topeng merupakan jenis tarian yang terlihat di relief candi tersebut. Alat gamelan nampaknya digunakan untuk mengiringi tarian
tersebut. Alat alat gamelan tersebut, antara lain gendang, gong, kecer, gambang, saron, dan kenong.
5. Bidang Penanggalan atau Kalender
Sebelum datangnya pengaruh budaya dari India, Nusantara sudah mengenal kalender dengan perhitungan satu pekan terdiri atas 5 dan 7 hari dipakai
bersama, setahun dibagi atas 10 bulan serta perhitungan pawukon. Dengan datangnya kalender versi India, kedua kalender ini dipadukan menjadi
kalender Saka yang dilengkapi dengan hari pasaran Pon, Wage, Kliwon, Legi, dan Pahing, serta wuku dan paringkelan.
6. Bidang politik dan pemerintahan.
Lahirnya berbagai kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia merupakan salah satu bukti adanya pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia.
Pada awalnya, masyarakat Indonesia belum mengenal corak pemerintahan dengan sistem kerajaan. Sistem pemerintahan yang berlangsung di Indonesia
masih berupa pemerintahan kesukuan yang dipimpin oleh seorang kepala
suku. Hal ini dikenal dengan istilah primus interpares yang pertama atau utama dari sesamanya. Dengan demikian, masuknya pengaruh India
membawa pengaruh pada terbentuknya kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia. Namun, dengan adanya pengaruh India, pimpinan
dipilih berdasarkan keturunan atau pertalian darah. Hubungan penguasa dengan rakyatnya berdasarkan kewibawaan dan kehormatan.
Selanjutnya, sistem pemerintahan diatur oleh suatu sistem kerajaan. Hubungan penguasa dengan kawula berdasarkan hubungan yang memerintah
dengan yang diperintah. Pergantian pimpinan berdasarkan keturunan. Gelar penguasa disebut raja atau maharaja. Sistem pemerintahan Hindu-Buddha di
Indonesia, raja tidak memerintah dengan kekuasaan tunggal dan mutlak seperti di India. Namun,sistem pemerintahannya terdiri atas daerah-daerah
yang diperintah oleh rakai atau rakryan yang memiliki otonomi cukup luas. Raja-raja di Indonesia juga memberikan kesempatan kepada kepala daerah
tersebut untuk memberikan saran dalam mengatur negara. Namun, para rakai itu umumnya masih memiliki hubungan keluarga dengan raja, baik itu
hubungan saudara satu keturunan maupun melalui perkawinan.
7. Bidang Pendidikan.
Lembaga-lembaga pendidikan semacam asarama merupakan salah satu bukti pengaruh dari kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Lembaga pendidikan
tersebut mempelajari satu bidang saja, yaitu keagamaan. Meskipun lembaga pendidikan tersebut masih sangat sederhana dan mempelajari satu bidang
saja, yaitu keagamaan. Akan tetapi lembaga pendidikan yang berkembang pada masa Hindu-Buddha ini menjadi cikal bakal bagi lahirnya lembaga-
lembaga pendidikan di Indonesia. Bukti bukti yang menunjukkan telah berkembangnya pendidikan pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di
Indonesia, antara lain adalah:
a. Catatan perjalanan I-Tsing
I-Tsing merupakan seorang pendeta yang berasal dari Cina, bahwa sebelum dia sampai ke India, dia terlebih dahulu singgah di Sriwijaya. Di