Seni Tari. Bidang Seni

suku. Hal ini dikenal dengan istilah primus interpares yang pertama atau utama dari sesamanya. Dengan demikian, masuknya pengaruh India membawa pengaruh pada terbentuknya kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia. Namun, dengan adanya pengaruh India, pimpinan dipilih berdasarkan keturunan atau pertalian darah. Hubungan penguasa dengan rakyatnya berdasarkan kewibawaan dan kehormatan. Selanjutnya, sistem pemerintahan diatur oleh suatu sistem kerajaan. Hubungan penguasa dengan kawula berdasarkan hubungan yang memerintah dengan yang diperintah. Pergantian pimpinan berdasarkan keturunan. Gelar penguasa disebut raja atau maharaja. Sistem pemerintahan Hindu-Buddha di Indonesia, raja tidak memerintah dengan kekuasaan tunggal dan mutlak seperti di India. Namun,sistem pemerintahannya terdiri atas daerah-daerah yang diperintah oleh rakai atau rakryan yang memiliki otonomi cukup luas. Raja-raja di Indonesia juga memberikan kesempatan kepada kepala daerah tersebut untuk memberikan saran dalam mengatur negara. Namun, para rakai itu umumnya masih memiliki hubungan keluarga dengan raja, baik itu hubungan saudara satu keturunan maupun melalui perkawinan.

7. Bidang Pendidikan.

Lembaga-lembaga pendidikan semacam asarama merupakan salah satu bukti pengaruh dari kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Lembaga pendidikan tersebut mempelajari satu bidang saja, yaitu keagamaan. Meskipun lembaga pendidikan tersebut masih sangat sederhana dan mempelajari satu bidang saja, yaitu keagamaan. Akan tetapi lembaga pendidikan yang berkembang pada masa Hindu-Buddha ini menjadi cikal bakal bagi lahirnya lembaga- lembaga pendidikan di Indonesia. Bukti bukti yang menunjukkan telah berkembangnya pendidikan pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, antara lain adalah:

a. Catatan perjalanan I-Tsing

I-Tsing merupakan seorang pendeta yang berasal dari Cina, bahwa sebelum dia sampai ke India, dia terlebih dahulu singgah di Sriwijaya. Di

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL INKUIRI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII SMP

0 16 152

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SEJARAH MELALUI PEMANFAATAN MUSEUM RANGGAWARSITA SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 13 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

0 9 206

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Sejarah Kelas VII E SMP Negeri 1 Ngadirejo Tahun Ajaran 2010 2011 Melalui Media Crossword Puzzle

0 23 156

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BERPIKIR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 29 MEDAN TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 41

PERSETUJUAN Kebiasaan Belajar Dan Kemampuan Berfikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Ips Ekonomi Siswa Kelas VII SMP Al-Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 19

PENDAHULUAN Kebiasaan Belajar Dan Kemampuan Berfikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Ips Ekonomi Siswa Kelas VII SMP Al-Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 15

PENDAHULUAN PENERAPAN STRATEGI ROLE REVERSAL QUESTIONS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (PTK di kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Ngemplak Tahun Ajaran 2010/2011).

0 0 7

PENDAHULUAN Upaya Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Pemahaman Konsep Belajar Matematika Dengan Teknik Probing Prompting (PTK di Kelas VII D SMP Negeri 2 Wedi Tahun Ajaran 2011/2012).

0 1 6

PENDAHULUAN Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi Ekosistem Dengan Pendekatan Inkuiri Terpimpin Disertai Modul Pada Siswa Kelas Vii D Smp Negeri 3 Colomadu Tahun Ajaran 2011/2012.

0 2 7

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI SEJARAH MENGGUNAKAN METODE PENGAJARAN DISKUSI DENGAN MEDIA QUESTION CARD PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 7 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 2