pada Kamis, tanggal 17 Februari 2011 dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. Penelitian tindakan kelas ini berbentuk kolaborasi. Guru mata pelajaran IPS
menjadi pihak kolabolator yang dirancang peneliti. Peneliti berperan sebagai observer yang berperan dan penanggung jawab penuh terhadap penelitian
tindakan ini. Adapun kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran pada siklus I
meliputi tahap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi diuraikan sebagai berikut.
a. Perencanaan Planning
Pada siklus I guru menyampaikan materi mengenai konsep agama Hindu dan Buddha serta proses masuknya agama Hindu dan Buddha ke nusantara. 1
Siklus I ini guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu menerapkan strategi inkuiri sosial untuk meningkatkan berpikir kritis. Sementara
tujuan akademik difokuskan agar siswa dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 67 dan ketuntasan klasikal 75 . 2 Guru menyusun rencana
perbaikan pembelajaran berdasarkan dengan berpedoman Permendiknas No 41 tahun 2007 tentang Standar Proses untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
3 Peneliti menyiapkan materi ajar mengenai proses masuknya dan berbagai pengaruh agama Hindu Buddha ke nusantara. Materi ajar ini digunakan pada
siklus 1 dan siklus 2, untuk memperluas wawasan dan pengetahuan siswa mengenai proses masuknya dan pengaruh agama Hindu dan Buddha di nusantara.
4 Guru merancang skenario pembelajaran mengenai strategi inkuiri sosial. 5 Guru menyiapkan lembar kerja diskusi bagi siswa. 6 Guru juga menyusun lembar
observasi kegiatan siswa, lembar observasi berpikir kritis dan lembar observasi kinerja guru selama pelaksanaan strategi inkuiri sosial. 7 Guru merancang alat
evaluasi yang diberikan kepada siswa untuk mengukur keberhasilan belajar siswa dalam pembelajaran sejarah dengan menerapkan strategi inkuiri sosial.
b. Tindakan Acting
Tahap tindakan pada fase penelitian tindakan kelas guru memulai pelajaran memberikan apersepsi sebagai upaya untuk memberikan rangsangan
kepada siswa agar lebih siap belajar. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Selanjutnya, guru menyampaikan topik mengenai konsep
dasar agama Hindu dan Buddha selama 15 menit. Penjelasan guru ini diharapkan dapat merangsang kepekaan siswa terhadap masalah yang menjadi subjek
pembelajaran. Pada kegiatan inti, guru menyampaikan skenario pembelajaran mengenai pelaksanaan strategi inkuiri sosial. Guru membagi kelas menjadi empat
kelompok, setiap kelompok terdiri dari 8 sampai 9 orang siswa. Kelompok disusun secara heterogen berdasarkan diferensiasi jenis kelamin dan kemampuan.
Setiap kelompok memperoleh sub pokok bahasan yaitu, sebagai berikut : 1 Kelompok 1 : posisi I ndonesia dalam perdagangan I nternasional
2 Kelompok 2 : rute pelayaran masuknya Hindu dan Buddha ke nusantara
3 Kelompok 3 : peran aktif bangsa I ndia dalam menyebarkan agama H indu dan Buddha
4 Kelompok 4 : peran aktif bangsa I ndonesia dalam menyebarkan agama H indu dan Buddha
Saat semua siswa telah bergabung dengan kelompok masing- masing, kemudian guru membagikan lembar kerja diskusi mandiri setiap
kelompok. Siswa harus dapat memverifikasi komponen-komponen masalah yang dipecahkan. Pada fase ini, diharapkan peran guru untuk
membimbing siswa menyusun hipotesis. Menyusun hipotesis merupakan tahap penting dalam strategi inkuiri sosial. Guru berkeliling dan
melakukan pendekatan setiap kelompok untuk membimbing siswa menyusun hipotesis. Siswa harus mampu memecahkan sub topik
permasalahan dengan mengadakan ekspolarasi terhadap berbagai sumber belajar seperti buku teks, LKS, dan peta yang telah tersedia. Kegiatan
eksplorasi ini siswa mengumpulkan berbagai bukti dan fakta untuk menguji hipotesis yang diajukan.
Diskusi kelompok berlangsung selama 30 menit, setiap kelompok mempresentasikan sub topik permasalahan di depan kelas. Setiap
perwakilan kelompok maju ke depan kelas secara acak. Setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, guru mulai membimbing
siswa mengemukakan ide atau pendapat, dan pertanyaan. Selama diskusi diharapkan siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Kegiatan
diskusi diakhiri dengan menyusun kesimpulan mengenai proses masuknya agama H indu dan Buddha ke nusantara antara guru dengan siswa.
Kegiatan penutup, guru memberikan tugas kepada siswa untuk mencari artikel di internet mengenai pengaruh agama H indu dan Buddha di
nusantara.
Akhir tindakan pada siklus I diakhiri dengan pemberian tes evalusi siklus I . Tes evaluasi diberikan pada Senin, 21 Februari 2011
selama 1 × 40 menit. Tes evaluasi berupa tes uraian essay test sebanyak lima buah soal. Di dalam tes evaluasi tersebut terkandung indikator
keterampilan berpikir kritis, indikator berpikir kritis antara lain keterampilan menganalisis, keterampilan mensintesis, keterampilan
mengenal dan memecahkan masalah, dan keterampilan menyimpulkan. Tabel 5. Hasil evaluasi IPS sejarah Siklus I siswa kelas VI D
NO Hasil Tes
Hasil Pencapaian 1
Rata-Rata 72,28
2 Nilai Tertinggi
95 3
Nilai Terrendah 20
4 Persentase tuntas
71,43 5
Persentase tidak tuntas 28,57
6 Jumlah Siswa
35 siswa 7
Jumlah Siswa yang tuntas 25 siswa
8 Jumlah Siswa yang tidak tuntas 10 siswa
9 KKM
67 Sumber: Data penelitian 2011
Selama siklus I berlangsung guru mengamati keterampilan berpikir kritis terhadap empat kelompok. Berdasarkan hasil diskusi setiap kelompok yang
ditulis di lembar kerja diskusi dan selama pelaksanaan pembelajaran dapat disimpulkan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa termasuk dalam kategori
cukup dengan persentase 59,86. Berikut ini persentase keterampilan berpikir kritis setiap kelompok pada siklus I :
Tabel 6. Hasil Keterampilan Berpikir Kritis Siklus I siswa kelas VII D NO Kelompok
Persentase 1.
Kelompok 1 55,29
2. Kelompok 2
51,76 3.
Kelompok 3 45,88
4. Kelompok 4
50,59 Sumber: Data penelitian 2011
c. Pengamatan Observing