a. Candi di Jawa Tengah dan Yogyakarta, antara lain: Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon, Candi Prambanan, Candi Sukuh, Candi
Plaosan Candi Sarjiwan Candi Lumbung Candi Sewu, dan Candi Sari atau Candi Bendah
b. Candi Jawa Tengah Utara antara lain : candi Gunung wukir, Candi Badut, Kelompok Candi Dieng, dan kelompok candi Gedong Songo.
c. Candi-candi di Jawa Timur, antara lain: Candi Badut, Candi Jago Candi Jajaghu, Candi Kidal, Candi Panataran, Candi Jajawa Candi Jawi,
Candi Singhasari, Candi Rimbi, Candi Bajang Ratu dan Candi Sumber Awan.
Gb 2.Candi Borobudur. Candi Kidal . Candi Gedong songo
4. Bidang Seni
Pengaruh agama Hindu-Buddha juga terjadi di bidang seni. Misalnya dalam seni arca, relief, sastra, musik, dan wayang. Berikut beberapa contoh
pengaruh dalam bidang seni:
a. Arca
Bangsa Indonesia belajar membuat arca dewa dari budaya India. Arca Nusantara yang sederhana dikembangkan menjadi seni arca yang secara
kualitas lebih baik, tetapi arca yang tampil adalah arca dewa atau perwujudan raja yang hidup. Pembuatan arca yang dinamis ini
berlangsung sampai dengan zaman Tumapel-Singasari. Sejak zaman Tumapel-Singasari sampai zaman Majapahit, arca Nusantara sudah tampil
beda, kaku seperti mayat. Tahapan ini menandai tampilnya kembali seni arca prasejarah berkaitan dengan pemujaan para leluhur.
Akulturasi seni arca, arca dari para dewa tetapi dengan penampilan kaku seperti mayat karena sekaligus menggambarkan leluhur yang sudah di
alam surga. Contoh raja yang diarcakan adalah raja Rajasa yang
didewakan sebagai Siwa di candi makam Kagenengan, raja Anusapati sebagai Siwa di candi makam Kidal, raja Wisnuwardhana sebagai Budha
di candimakam Tumpang, raja Kertanegara sebagai Wairocana Locana di candi makam Segala dan raja Kertarajasa Jayawardhana sebagai Harihara
di candi makam Simping. Patung-patung dewa dalam agama Hindu yang merupakan peninggalan sejarah di Indonesia, antara lain: arca
Tribhuwanattunggadewi, arca batu Wisnu, arca Siwa Mahadewa, arca Loro jongrang, arca Ganesha, dan arca Brahma
b. Seni Pertunjukan
Seni pertunjukan yang memperoleh pengaruh budaya India terutama seni wayang. Seni wayang sampai sekarang masih populer di kalangan
masyarakat Indonesia. Seni wayang beragam bentuknya seperti wayang kulit, wayang golek dan wayang orang. Pada masa Hindu-Budha,
kebudayaan pertunjukkan wayang ini yang mengambil epik cerita Ramayana dan Mahabharata. Meskipun demikian, cerita
yang dikembangkan merupakan perpaduan antara cerita Hindu-Budha dan
unsur-unsur budaya asli. Adanya unsur budaya asli dapat terlihat dari dimasukkannya tokoh-tokoh “baru” yang kita kenal dengan sebutan
Punakawan. Tokoh-tokoh punakawan seperti Bagong, Petruk dan Gareng dalam seni wayang golek disebut Astrajingga atau Cepot, Dewala dan
Gareng.
c. Seni Ukir
Hasil seni pahat ukir terlihat berupa hiasan-hiasan pengisi pada dinding candi. Pola hiasan ialah mahluk-mahluk ajaib dan tumbuh-tumbuhan.
Relief ini tak hanya berfungsi sebagai hiasan semata namun juga didasarkan pada cerita-cerita epik yang berkembang dalam kesusastraan
yang bercorak Hindu ataupun Budha. Epik yang tertera dalam relief candi Prambanan misalnya mengambil dari cerita Ramayana dan relief pada
candi Penataran mengambil epik kisah Mahabharata.