Uji Hipotesis 4 dan Hipotesis 5 Uji Lanjut dengan LSD Uji Hipotesis 6 Uji Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif

Untuk pengujian hipotesis tersebut digunakan uji F. Uji F dilakukan dengan bantuan Tabel 3.9 analisis varians. Tabel 3.9 Daftar Analisis Varians Uji Beda Rata-rata Sumber Variasi Dk JK KT F Rata-rata 1 R y AD Antar Kelompok k – 1 A y Dalam Kelompok D y Total - - Sumber: Sudjana, 2005: 305 Keterangan: R y = jumlah kuadrat = ; A y = jumlah kuadrat antar kelompok = ; D y = jumlah kuadrat dalam kelompok = Jktot – R y – A y ; R = kuadrat tengah rata-rata; A = kuadrat tengah antar kelompok; D = kuadrat tengah dalam kelompok. Kriteria pengujiannya adalah tolak H jika dimana didapat dari daftar distribusi F dengan peluang untuk dan Sudjana, 2005: 304-305. Jika maka H diterima.

3.9.2.4 Uji Hipotesis 4 dan Hipotesis 5 Uji Lanjut dengan LSD

Apabila kesimpulan hipotesis pada uji beda rata-rata H ditolak berarti terdapat minimal sepasang kelas yang mengalami perbedaan rata-rata. Namun, kelas manakah yang berbeda signifikan perlu untuk diketahui dengan menggunakan uji lanjut. Uji lanjut yang digunakan adalah uji Least Significance Difference LSD. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut. Hipotesis 1: Hipotesis 2: Hipotesis 3: Keterangan: = rata-rata postes kemampuan berpikir kreatif kelas eksperimen 1; = rata-rata postes kemampuan berpikir kreatif kelas eksperimen 2; = rata-rata postes kemampuan berpikir kreatif kelas kontrol. Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus uji LSD. Menurut Subagyo et al. 2006: 239 nilai LSD dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut. , dengan . Keterangan: = least significant different; = nilai t tabel. Setelah itu hitung . Kriteria pengujiannya adalah jika maka terdapat perbedaan yang signifikan pada pasangan tersebut. Jika maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada pasangan tersebut.

3.9.2.5 Uji Hipotesis 6 Uji Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif

Kriteria gain ternormalisasi digunakan untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa. Data yang digunakan adalah nilai tes pretes dan postes kemampuan berpikir kreatif siswa kelas eksperimen 1, yakni kelas yang dikenai model pembelajaran Taba berbantuan GSP. Kriteria gain ternormalisasi yang dilakukan pada sampel hasilnya berlaku pada sampel, bukan pada populasi. Rumus gain ternormalisasi dalam Hake 1998: 65 yang dapat digunakan adalah sebagai berikut. Keterangan: = gain ternormalisasi; = nilai rata-rata postes; = nilai rata-rata pretes. Gain ternormalisasi merupakan metode yang tepat untuk menganalisis hasil pretes dan postes dan merupakan indikator yang lebih baik dalam menunjukkan tingkat efektivitas perlakuan dari perolehan postes Hake, 1998: 66. Besarnya peningkatan ada tiga kategori, dapat dilihat pada Tabel 3.10. Tabel 3.10 Kategori Gain Ternormalisasi Interval Gain Tinggi Sedang Rendah Sumber: Hake, 1998:65 Uji beda rata-rata berpasangan juga perlu dilakukan. Uji tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah kemampuan akhir siswa pada tiap kelompok sampel berbeda signifikan dibandingkan kemampuan awalnya. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut. , berarti kemampuan akhir siswa kelompok sampel dalam berpikir kreatif tidak lebih baik dibandingkan kemampuan awal; , berarti kemampuan akhir siswa kelompok sampel dalam berpikir kreatif lebih baik dibandingkan kemampuan awal. Rumus yang digunakan untuk pengujian hipotesis tersebut dikutip dari Sudjana 2005: 242. Rumus uji t yang digunakan adalah: Keterangan: = rata-rata selisih postes dan pretes tiap siswa di kelas; = simpangan baku; = banyaknya siswa. Kriteria pengujiannya adalah H ditolak jika dengan dan peluang . Sebaliknya, jika maka H 1 diterima. 81

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 29 April 2013 sampai dengan 24 Mei 2013 di SMP Negeri 1 Jepara yang beralamat di Jalan Sersan Sumirat 3 Jepara. Masing-masing jenjang di SMP Negeri 1 Jepara terdiri atas delapan kelas. Setiap kelas dikelompokkan secara acak oleh pihak sekolah. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Jepara yang terdiri atas VIIA, VIIB, VIIC, VIID, VIIE, VIIF, VIIG, dan VIIH. Dari populasi tersebut diambil tiga kelompok sampel dengan teknik cluster random sampling. Kelas yang terambil sebagai sampel adalah kelas VIIB, VIIC, dan VIID. Kelas VIIB terambil sebagai kelas eksperimen 1 dikenai model pembelajaran Taba berbantuan GSP. Kelas VIID terambil sebagai kelas eksperimen 2 dikenai model pembelajaran Taba. Kelas kontrol pada penelitian ini adalah kelas VIIC yang mana dikenai model pembelajaran ekspositori.

4.1.1 Pembelajaran Kelas Eksperimen 1

Pembelajaran kelas eksperimen 1 terdiri atas pertemuan pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Selain itu, dua pertemuan sebelum pertemuan pertama diadakan pretes kemampuan berpikir kreatif dan penggalian kemampuan prasyarat secara berurutan pada tanggal 30 April 2013 dan 4 Mei 2013. Setelah pertemuan keempat, diadakan postes kemampuan berpikir kreatif pada tanggal 21 Mei 2013.