Hasil perhitungan normalitas data postes kelas eksperimen 2 diperoleh , sedangkan
. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai
. Jadi, diterima sehingga data postes kemampuan
berpikir kreatif pada kelas eksperimen 2 berasal dari populasi berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 84.
Hasil perhitungan normalitas data postes kelas kontrol diperoleh , sedangkan
. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai
. Jadi, diterima sehingga data postes kemampuan
berpikir kreatif pada kelas kontrol berasal dari populasi berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 85.
4.2.2.2 Analisis Hipotesis 1 Uji Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen 1
Analisis hipotesis 1 menggunakan uji proporsi uji satu pihak, pihak kanan. Uji tersebut dilakukan untuk menguji apakah proporsi
kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelas eksperimen 1 mencapai ketuntasan belajar
klasikal. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. artinya proporsi nilai kemampuan berpikir kreatif
kurang dari 75. artinya proporsi nilai kemampuan berpikir kreatif
mencapai 75 Kriteria pengujiannya adalah
ditolak jika dengan nilai
untuk . Hasil uji proporsi uji satu pihak pihak kanan pada kelas
eksperimen 1 dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5 Hasil Uji Proporsi Kelas Eksperimen 1 Kriteria
Artinya 2,1909
5 1,64
proporsi nilai kemampuan berpikir kreatif siswa mencapai 75
Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa sedangkan dengan
diperoleh . Hal tersebut menunjukkan
bahwa . Jadi
ditolak, artinya proporsi nilai kemampuan berpikir kreatif siswa pada pembelajaran model Taba berbantuan GSP dapat
mencapai ketuntasan belajar klasikal pada materi pokok segiempat yaitu sebesar 75. Hasil tersebut membuktikan diterimanya hipotesis 1 pada penelitian ini.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 86.
4.2.2.3 Analisis Hipotesis 2 Uji Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen 2
Analisis hipotesis 2 menggunakan uji proporsi uji satu pihak, pihak kanan. Uji tersebut dilakukan untuk menguji apakah proporsi
kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelas eksperimen 2 mencapai ketuntasan belajar
klasikal. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. artinya proporsi nilai kemampuan berpikir kreatif
kurang dari 75. artinya proporsi nilai kemampuan berpikir kreatif
mencapai 75 Kriteria pengujiannya adalah
ditolak jika dengan nilai
untuk . Hasil uji proporsi uji satu pihak, pihak kanan pada kelas
eksperimen 2 dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut.
Tabel 4.6 Hasil Uji Proporsi Kelas Eksperimen 2 Kriteria
Artinya 1,6858
5 1,64
proporsi nilai kemampuan berpikir kreatif siswa mencapai 75
Berdasarkan Tabel 4.6 terlihat bahwa sedangkan dengan
diperoleh . Hal tersebut menunjukkan
bahwa . Jadi
ditolak artinya proporsi nilai kemampuan berpikir kreatif siswa pada pembelajaran model Taba dapat mencapai ketuntasan
belajar klasikal pada materi pokok segiempat yaitu sebesar 75. Hasil tersebut membuktikan diterimanya hipotesis 2 pada penelitian ini. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 87.
4.2.2.4 Analisis Hipotesis 3 Uji Beda Rata-rata dengan ANAVA