Daya pembeda butir soal uji coba dianalisis dan hasilnya disajikan pada Tabel 3.5. Data menunjukkan bahwa terdapat satu butir soal yang memiliki daya
pembeda tidak signifikan, yaitu soal nomor 4b. Butir soal yang lain memiliki daya pembeda signifikan dan memungkinkan untuk digunakan dalam tes kemampuan
berpikir kreatif. Derajat kebebasannya adalah dan taraf signifikansinya adalah 5 sehingga
diperoleh . Perhitungan lengkap dapat dilihat pada Lampiran 16.
3.8.5 Rangkuman Analisis Uji Coba Soal
Dari hasil analisis uji coba yang dilakukan, ditentukan butir-butir soal yang digunakan untuk mengukur kemampaun berpikir kreatif. Banyaknya butir
soal yang dipilih adalah empat. Keempat soal yang dipilih mencakup kisi-kisi instrumen tes kemampuan berpikir kreatif materi pokok segiempat. Berikut ini
ditampilkan Tabel 3.6 mengenai rangkuman analisis uji coba soal yang dinyatakan reliabel dengan
. Perhitungan lebih lengkap dapat dilihat pada bagian Lampiran 16.
Tabel 3.6 Rangkuman Analisis Uji Coba Soal
Nomor Soal Validitas Kesukaran
Daya Pembeda Keterangan
Tindak Lanjut
Nomor 1 Valid
Sedang Signifikan
Dapat Digunakan Digunakan
Nomor 2a Valid
Sedang Signifikan
Dapat Digunakan Tidak Digunakan
Nomor 2b Valid
Mudah Signifikan
Dapat Digunakan Digunakan
Nomor 3a Valid
Sedang Signifikan
Dapat Digunakan Tidak Digunakan
Nomor 3b Valid
Sedang Signifikan
Dapat Digunakan Digunakan
Nomor 4a Invalid
Sukar Signifikan
Diperbaiki Digunakan
Nomor 4b Invalid
Sukar Tidak Signifikan Tidak Dapat Digunakan
Tidak Digunakan Nomor 5
Valid Sukar
Signifikan Dapat Digunakan
Tidak Digunakan
Dari delapan butir soal yang diujicobakan, dipilih empat soal terbaik yang masing-masing mewakili aspek berpikir kreatif dan indikator materi yang telah
ditentukan pada kisi-kisi Lampiran 75. Soal-soal yang digunakan adalah nomor 1, 2b, 3b, dan 4a. Selanjutnya, keempat soal tersebut disusun sebagai pretes dan
postes yang digunakan untuk mengukur peningkatan kemampuan berpikir kreatif pada kelompok sampel, khususnya pada kelas eksperimen 1. Soal nomor 1 pada
pretes dan postes adalah soal nomor 1 uji coba; nomor 2 adalah soal nomor 3b uji coba; nomor 3 adalah soal nomor 2b uji coba; dan nomor 4 adalah soal nomor 4a
uji coba. Soal uji coba nomor 1, 2b, dan 3b dapat langsung digunakan tanpa melalui
perbaikan. Sedangkan soal nomor 4a perlu diperbaiki sebelum digunakan. Hal tersebut dikarenakan kedua soal dengan aspek keaslian yaitu 4a dan 4b tidak dapat
langsung digunakan. Oleh karena itu dipilih salah satu yang masih memungkinkan untuk diperbaiki, yaitu soal nomor 4a. Soal tersebut memiliki tingkat kesukaran
tinggi dan memiliki daya beda yang signifikan. Namun, soal nomor 4a tidak memiliki daya dukung yang besar terhadap skor total atau dapat dikatakan invalid.
Oleh karena itu, sebelum soal 4a digunakan perlu dilakukan perbaikan. Soal 4a memiliki tingkat kesukaran tinggi sehingga rata-rata skor siswa pada soal 4a
rendah. Skor yang rendah tersebut menjadikan dukungan soal 4a terhadap skor total menjadi rendah. Maka, untuk dapat meningkatkan daya dukung soal,
dilakukan perbaikan yang mana mengurangi tingkat kesukaran soal 4a. Perbaikan yang dilakukan pada soal 4a adalah menambahkan informasi
pada soal tersebut. Pada soal uji coba, soal 4a memberikan informasi mengenai
nama himpunan dan nama segiempat yang akan dibuat diagram Venn. Sedangkan soal perbaikannya, pada bagian diketahui disertakan pula definisi dari segiempat-
segiempat tersebut sehingga siswa terbantu dalam menyusun diagram Venn yang diminta.
3.9 Metode Analisis Data