Hipotesis Penelitian KERANGKA PEMIKIRAN
produksi pada tingkat output tertentu. Persamaan permintaan faktor didefinisikan sebagai berikut:
=
i i
o i
i i
i i
o i
o i
i
LND S
CAP S
LAB S
PRIM LND
A LND
X CAP
A CAP
X LAB
A LAB
X CES
PRIM X
1 ;
1 ;
1 ;
1 1
1 ,
1 1
, 1
1 1
_ _
_
σ
………………………………………………………………………………..………9
dimana: X1PRIM
i
X1LAB = permintaan faktor produksi primer oleh industri i.
i_o
X1CAP = permintaan tenaga kerja oleh industri i pada semua jenis pekerjaan o.
i
X1LND = permintaan modal industri i.
i
A1LAB = permintaan lahan industri i.
i_o
A1CAP = produktivitas tenaga kerja industri i pada semua jenis pekerjaan o.
i
A1LND = produktivitas modal industri i.
i
σ1PRIM = elastisitas substitusi antar faktor produksi. = produktivitas lahan industri i.
S1LAB
i_o
S1CAP = pangsa tenaga kerja terhadap biaya input primer industri i.
i
S1LND = pangsa modal terhadap biaya input primer industri i.
i
= pangsa lahan terhadap biaya input primer industri i. Dengan rumus pada persamaan 9, perubahan harga relatif akan
mempengaruhi komposisi penggunaan seluruh faktor, dimana input yang lebih murah akan dipakai lebih banyak. Berdasarkan model ORANI dan ORANI-F,
pada model INDOF dibuat perubahan teknis terhadap peningkatan input sehingga variasi fungsi produksi didefinisikan dengan istilah input efektif.
bertahap teknik
variabel input
level efektif
Input =
Setiap perubahan pada peubah di atas menggambarkan perubahan teknis. Peubah bertahap ini diperlakukan sebagai peubah eksogen. Pada
kebanyakan kasus perubahan persentase dari peubah tambahan tersebut adalah nol, tetapi dapat pula bernilai negatif, sehingga dapat menangkap perubahan
teknis pada input tertentu.
Blok 3. Permintaan Input Antara
Berdasarkan asumsi Armington Armington, 1969 dalam Oktaviani, 2009, impor merupakan substitusi yang tidak sempurna terhadap penawaran produk
domestik. Untuk memperoleh sejumlah komoditi, industri akan berproduksi dengan cara meminimumkan biaya total komoditi impor dan domestik
berdasarkan fungsi produksi CES.
=
∈ csi
c csi
csi SRC
s s
ci
S A
X CES
X 1
; 1
1 1
1
_
σ IND
i COM
c ∈
∈ ,
……………………………10 dimana:
X1
ci_s
X1 = permintaan input antara oleh setiap komoditi, setiap industri pada semua
sumber.
csi
A1 = permintaan input antara oleh setiap komoditi, setiap industri dan setiap
sumber.
csi
σ1 = produktivitas input antara pada setiap komoditi, setiap industri dan setiap
sumber.
c
S1 = elastisitas substitusi input antara.
csi
= pangsa input antara pada setiap komoditi, setiap industri dan setiap sumber.
Blok 4. Permintaan Komposit Input Antara dan Komposit Input Primer
Pada level tertinggi dari sisi input dari suatu proses produksi, kumpulan komoditi komposit, input primer komposit dan biaya lainnya dari faktor produksi
dikombinasikan dalam suatu fungsi produksi Leontief untuk menentukan tingkat produksi dari suatu industri. Spesifikasi ini adalah sebagai berikut:
IND i
OCT A
OCT X
PRIM A
PRIM X
A X
MIN MIN
TOT A
TOT X
i i
i i
s ci
s ci
COM c
i i
∈
=
∈
1 1
, 1
1 ,
1 1
1 1
1
_ _
………11 dimana:
X1TOT
i
A1TOT = permintaan input gabungan industri i.
i
X1 = produktivitas input gabungan industri i.
ci_s
A1 = permintaan input antara oleh setiap komoditi, setiap industri pada
semua sumber.
ci_s
X1PRIM = produktivitas input antara pada setiap komoditi, setiap industri pada
semua sumber.
i
A1PRIM = permintaan faktor produksi primer oleh industri i.
i
X1OCT = produktivitas input primer industri i.
i
A1OCT = permintaan input biaya lainnya industri i.
i
= produktivitas input biaya lainnya industri i. Persamaan permintaan untuk input primer komposit, input antara, dan
biaya lainnya dengan maksimisasi keuntungan, secara proporsional berhubungan langsung dengan tingkat aktivitas dalam industri. Perubahan
persentase permintaan input akan sama dengan laju perubahan output, kecuali jika terjadi perubahan teknologi.
Rasio input harus dikombinasikan dan rasio tersebut merupakan parameter dari fungsi produksi Leontief. Rasio-rasio tersebut bersama-sama
dengan harga input akan menentukan pangsa biaya atau pengeluaran industri. Informasi mengenai pangsa dan harga efektif didefinisikan pada fungsi produksi.
Ketika industri beroperasi pada pasar persaingan sempurna, keuntungan yang diperoleh merupakan keuntungan normal, sehingga biaya sama dengan
penerimaan.
Blok 5. Komposisi Output pada suatu Industri
Komposisi komoditi yang diproduksi oleh suatu industri ditentukan berdasarkan prinsip maksimisasi penerimaan total untuk setiap tingkat produksi
dengan teknologi CET constant elasticity of transformation. Penggunaan CET tersebut, dimana BBN dapat diekspor atau dijual ke pasar lokal, serta pada
penelitian ini digunakan asumsi pasar bersaing sempurna. Pada pasar bersaing sempurna, keuntungan normal produksi sama dengan nol.
ci i
ci COM
C i
MAKE S
OUT Q
CET TOT
X _
; 1
1 1
σ
∈
=
…………………………………….12 dimana:
X1TOT
i
Q1 = komposit output industri i.
ci
σ1OUT = output komoditi c oleh industri i.
i
S_MAKE = elastisitas transformasi pada industri i.
ci
= pangsa produksi total komoditi c pada industri i. Pada kasus ini, transformasi akan mengarah pada komoditi yang
mengalami peningkatan harga. Persamaan penawaran komoditi tergantung pada tingkat aktivitas industri.
Blok 6. Permintaan Output untuk Memproduksi Barang Modal atau Investasi
Proses pembentukan barang modal disajikan pada Gambar 28. Sebagaimana halnya barang konsumsi, fungsi produksi untuk barang modal
diasumsikan dalam beberapa tahap, dengan karakteristik fungsi CES pada tingkat awal untuk mengkombinasi berbagai sumber barang dan fungsi produksi
Leontief pada tingkatan yang lebih tinggi untuk mengkombinasikan barang- barang antara gabungan. Dalam hal ini diasumsikan bahwa barang modal dapat
diproduksi tanpa menggunakan input primer. Pada tahap awal, penggunaan barang domestik dan impor ditentukan berdasarkan minimisasi biaya dengan
teknologi produksi CES. IND
i COM
c S
A X
CES X
csi c
csi csi
SRC s
s ci
∈ ∈
=
∈
, 2
; 2
2 2
2
_
σ
……………………………….13 dimana:
X2
ci_s
X2 = permintaan barang modal setiap komoditi, setiap industri pada semua
sumber.
csi
A2 = permintaan barang modal setiap komoditi, setiap industri dan setiap
sumber.
csi
σ2 = produktivitas barang modal setiap komoditi, setiap industri dan setiap
sumber.
c
S2 = elastisitas Armington pada setiap komoditi.
csi
= pangsa nilai modal setiap komoditi, setiap industri dan setiap sumber. Pada tingkatan yang paling atas, biaya total komoditi gabungan juga
diminimumkan dengan pembatas fungsi produksi Leontief dan tingkat tertentu dari barang modal yang diproduksi, sebagai berikut:
IND i
A X
MIN TOT
A TOT
X
s ci
s ci
COM c
i i
∈
=
∈ _
_
2 2
2 1
2
……………………………………….14 dimana:
X2TOT
i
A2TOT = permintaan total barang modal pada industri i.
i
X2 = produktivitas barang modal industri i.
ci_s
A2 = permintaan barang modal setiap komoditi, setiap industri pada semua
sumber.
ci_s
= produktivitas barang modal setiap komoditi, setiap industri pada semua sumber.