Jenis dan Sumber Data

dan struktur pendapatan. Dengan menggunakan model yang sama dengan model ORANI, fungsi kepuasan konsumen disajikan pada Gambar 29. Pada tingkatan yang paling tinggi, pilihan konsumen diantara berbagai jenis komoditi berdasarkan pada fungsi linear expenditure demand system LES. Pada tingkat kedua konsumen mengkombinasikan barang-barang dari berbagai sumber domestik dan impor berdasarkan mekanisme CES. Utilitas Rumah Tangga Stone Geary Barang 1 X3 l_s Barang C X3 c_s CES σ3 I CES σ3 C Barang Domestik 1 X3 l”dom” Barang Domestik C X3 C”dom” Barang Impor C X3 C”imp” Barang Impor 1 X3 I”imp” Gambar 29. Spesifikasi Konsumsi Rumah Tangga Sumber: Oktaviani, 2000 Pada persamaan permintaan LES diasumsikan bahwa pengeluaran terhadap barang i merupakan fungsi linier dari harga n dan pendapatan. Sistem ini secara umum digunakan pada aplikasi analisis permintaan Clements et al, 1994 dalam Oktaviani, 2008 dan biasanya didasarkan pada fungsi utilitas agregat Stone-Geary dengan persamaan sebagai berikut: TOTALUTILITY = P C X3LUX C S3LUX C dimana: ………………………………………….........15 TOTALUTILITY = kepuasan total rumah tangga. X3LUX c = komposit agregat dari barang mewah. Dengan bentuk fungsi ini, utilitas diperoleh hanya dari konsumsi di atas tingkat subsisten. Konsumsi barang mewah dapat dirumuskan sebagai: X3LUX c = X3 c_s – X3SUB c dimana: ………………………………………………………….16 X3 c_s X3SUB = konsumsi agregat barang c. c = merupakan tingkat konsumsi subsisten barang c dalam perekonomian dan dirumuskan dengan: X3SUB c = Q A3SUB c dimana: …………………………………………………………….17 A3SUB c = tingkat subsisten yang dibutuhkan oleh rumah tangga terhadap komoditi tersebut. Walaupun secara potensial peubah tersebut merupakan peubah eksogen, peubah tersebut dapat juga dibuat sebagai peubah endogen dengan cara menormalkan Q. UTILITY = TOTALUTILITYQ = 1Q X3LUX c S3LUXc Fungsi permintaan terhadap barang mewah merupakan fungsi linier dari total pengeluaran barang mewah, sehingga total elastisitas pengeluaran adalah sama dengan satu Oktaviani, 2008. Pangsa pengeluaran bagi setiap barang ditentukan berdasarkan: ……………………………………………………..18 P3 c_s X3LUX c = S3LUX c V3LUX _c dimana: …………………………….………………..19 V3LUX _c Dengan menyusun kembali persamaan di atas, maka akan diperoleh persamaan: = pengeluaran total atas semua barang mewah. X3 c_s = X3LUX c + X3SUB c jika dibuat dalam bentuk perubahan persentase, maka akan diperoleh: ………………………………………………………….20 c s c c c s c c c sub x X SUB X lux x X LUX X x 3 3 3 3 3 3 3 _ _ + = ……………………………………….21 Persamaan terakhir merupakan persamaan non linier, tetapi jika rasio dari peubah kuantitas tersebut tetap terhadap rasio awal persamaan tersebut akan linier. Dalam hal ini peubah yang konstan adalah B3LUX c dan yang lainnya adalah 1 – B3LUX c Nilai B3LUX . c dapat diperoleh dari database, tetapi ketika kuantitas merupakan komoditas gabungan, pengestimasian B3LUX c dilakukan melalui beberapa tahap. Jika V3TOT _c c c LUX V TOT V _ _ 3 3 merupakan pengeluaran konsumsi total terhadap semua barang, maka rasio disebut nilai FRISCH dan dianggap sebagai parameter yang dihitung dari keseimbangan awal. Proporsi pengeluaran rumah tangga terhadap barang mewah disimbolkan sebagai parameter ALPHA. Dengan menggunakan fungsi utilitas Stone-Geary, pangsa pengeluaran marginal sama dengan parameter fungsi utilitas S3LUX c . dengan demikian S3 c_s s c c c S LUX S EPS _ 3 3 = merupakan pangsa pengeluaran total terhadap barang c, sehingga elastisitas pengeluaran terhadap barang c dirumuskan sebagai berikut: …………………………………………………………………….22 Parameter B3LUX c B3LUX dapat dihitung dengan menggunakan rumus: c = ALPHA EPS c ………………………………………………………….23 Blok 8. Ekspor dan Permintaan Akhir Lainnya Dalam model INDOF, ekspor dibagi menjadi dua kategori, yaitu ekspor tradisional dan ekspor non tradisional, sehingga spesifikasi fungsi bagi masing- masing grup dapat dibuat berbeda. Perbedaan spesifikasi terutama dalam elastisitas harga sendiri dimana untuk ekspor tradisional volume ekspor sangat tergantung pada perubahan harga. Untuk jenis ekspor lainnya, ekspor diperlakukan sebagai sisaan dan merupakan proporsi dari ekspor total dalam grup tersebut. Fungsi permintaan aktual untuk komoditi ekspor tradisional secara individu dirumuskan sebagai berikut: [ ] c c c c P PHI P Q F X 4 4 4 4 = EXP_ELASTc dimana: ………………………………………..…24 X4 c P4 = volume ekspor berdasarkan komoditi. c PHI = nilai tukar rupiah per dollar AS. = harga komoditi rupiah. EXP_ELAST c F4Q = elastisitas ekspor berdasarkan komoditi. c X4 = pergeseran permintaan. c = S4Q _”NTRAD” X4 _”NTRAD” dimana: ………………………………………………………25 S4Q _”NTRAD” = rasio ekspor komoditi tersebut terhadap ekspor non tradisional secara agregat. Ekspor non tradisional secara agregat dirumuskan sebagai berikut: [ ] c NTRAD NTRAD NTRAD P PHI P Q F X 4 4 4 4 _ _ _ = EXP_ELAST_NT Pada penelitian ini, komoditi tradisional terdiri dari sektor-sektor Ksawit, Kopi, Pikan, Pbatubara, Pmigas, Ptambangl, Ioamkn, Imlemak, Ippadi, Itepung, Igula, Imknl, Irokok, Ipintal, Itekstil, Ibambu, Ikertas, Ipupuk, Ikimia, Pminyak, Ikaret, Idbesi, Imesin, Iangkut, Pdagang, Restoran, Jagung, Teh, Air, Udara, Jangkut, Komunikasi, Lkuang, Realestat, Umum, dan Jsosial. Komoditi non tradisional adalah sektor pada penelitian ini di luar komoditi tradisional di atas. ……………………26 Blok 8 juga mengandung persamaan permintaan barang oleh pemerintah. Permintaan untuk setiap komoditi yang berbeda sumbernya diasumsikan bebas dari pengaruh harga: X5 cs = F5 cs dan F5TOT …………………………………………………………………27 F5TOT = X3TOT F5TOT2 ………………………………………………………..28 Ketiga peubah F di atas merupakan peubah yang dapat mengubah fungsi permintaan. Pada persamaan 28 di atas, perubahan F5TOT akan mempengaruhi permintaan terhadap komoditi impor dan domestik, sedangkan perubahan F5 cs hanya mempengaruhi satu fungsi permintaan. Kedua persamaan tersebut pada dasarnya dipergunakan untuk mempermudah analisis model. Blok 9 Permintaan terhadap Barang Margin Penggunaan komoditi atau barang oleh produsen dan konsumen pada umumnya memerlukan pelayanan jasa selanjutnya. Jenis jasa lanjutan ini dalam fungsi CES, LES dan Leontief belum dispesifikasi. Jenis jasa ini disebut barang margin, contohnya jasa transportasi dan komunikasi. Pada ORANI, barang margin tidak ditambahkan ke dalam set komoditi, tetapi merupakan sub set dari komoditi. Seperti halnya barang-barang yang secara potensial digunakan secara langsung dalam produksi, demikian juga halnya dengan margin. Jumlah barang-barang yang dibutuhkan sebagai margin diasumsikan sebagai suatu proporsi terhadap produksi atau konsumsi. Sebagai contoh, untuk produksi akhir, permintaan terhadap barang m sebagai margin dalam mempermudah penggunaan oleh industri i terhadap barang c yang bersumber dari s didefinisikan sebagai berikut: X1MAR csim = A1MAR csim X1 csi dimana: …………………………………………………….29 X1MARcsim = permintaan barang margin pada setiap komditi, setiap sumber, setiap industri dan setiap margin. A1MARcsim = produktivitas barang margin pada setiap komoditi, setiap sumber, setiap industri dan setiap margin, merupakan proporsi yang konstan. Blok 10. Harga Barang di Tingkat Pembeli