Keseimbangan Database KONSTRUKSI DATA DASAR

dikembangkan dari tanaman yang berorientasi ekspor di Indonesia. Kelapa sawit dan ubi kayu merupakan tanaman yang beroreintasi ekspor. Produk minyak kelapa sawit selain digunakan untuk memenuhi pasar di dalam negeri, juga dilakukan ekspor dalam volume yang besar. Sementara itu tanaman ubi kayu ditanam di lahan marjinal. Ubi kayu merupakan tanaman ekspor. Taheripour dan Tyner 2008 mengatakan bahwa produksi etanol dan biosolar berpotensi memperbesar perubahan penggunaan lahan pada banyak wilayah di dunia. Pada penelitian ini, peningkatan permintaan lahan untuk tanaman kelapa sawit dan ubi kayu Simulasi 6 berhasil meningkatkan output BBN Tabel 27. Peningkatan permintaan lahan untuk tanaman kelapa sawit dan ubi kayu Simulasi 6 berhasil menurunkan output BBM. Peningkatan ouput BBN diikuti oleh penurunan output BBM merupakan substitusi yang diharapkan dalam pengembangan energi di Indonesia. Berbeda dengan simulasi lainnya pada penelitian ini yang menunjukkan adanya perlawanan antara pengembangan energi dan pangan, namun pada peningkatan permintaan lahan untuk tanaman kelapa sawit dan ubi kayu Simulasi 6, maka pengembangan energi dan pangan tidak lagi sebagai sesuatu yang berlawanan Tabel 27. Peningkatan permintaan lahan untuk tanaman kelapa sawit dan ubi kayu Simulasi 6 menunjukkan bahwa output feedstock BBN mengalami peningkatan dan output tanaman pangan, pakan, dan industri pengolahan makanan menunjukkan peningkatan Tabel 27. Meskipun harga output komoditi pada dampak peningkatan permintaan lahan untuk tanaman kelapa sawit dan ubi kayu Simulasi 6 menunjukkan penurunan, namun output masih meningkat Tabel 27. Perkecualian terjadi pada industri tepung, yang menggunakan feedstock dari gandum. Gandum merupakan komoditi yang bersumber dari impor dan gandum sulit dibudidayakan secara luas di Indonesia, melainkan tanaman gandum masih dalam ujicoba pembudidayaan di Indonesia. Meskipun stok modal aktual dan permintaan tenaga kerja sektor kelapa sawit dan ubi kayu menurun Tabel 28, namun outputnya masih meningkat. Harga faktor lahan untuk sektor kelapa sawit dan ubi kayu juga menurun Tabel 29, meskipun permintaan lahan kelapa sawit dan ubi kayu mengalami peningkatan. Pada penelitian ini, peningkatan output tersebut berhubungan dengan peningkatan permintaan ekspor dan penurunan jumlah penawaran impor Tabel 30. Marshall et al 2011 mengatakan bahwa penggunaan lahan semakin sedikit untuk tanaman feedstock BBN, apabila produktivitas tanaman pangan meningkat lebih tinggi melalui intensifikasi pengelolaan atau melalui penggunaan varietas tanaman pangan yang baru. Pernyataan Marshall et al 2011 tersebut menambahkan bahwa dampak permintaan lahan juga turut dipengaruhi oleh penggunaan produktivitas tanaman pangan dan penggunaan varietas tanaman pangan yang baru, supaya pengembangan energi tidak megalami “trade off” dengan pangan dan pakan. Temuan Marshall et al 2011 turut memperkuat temuan pada penelitian ini bahwa perubahan penggunaan lahan berdampak meningkatkan produksi feedstock BBN. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan permintaan lahan pertanian berdampak menimbulkan peningkatan output bukan hanya pada tanaman feedstock BBN melainkan juga menimbulkan peningkatan output tanaman pangan Tabel 27.

5.3. Dampak Pengembangan Produksi BBN terhadap Konsumsi dan

Permintaan Industri Penggilingan Padi Peningkatan konsumsi BBN Simulasi 1, perubahan luas lahan dan modal Simulasi 2, perubahan produktivitas Simulasi 3, dan subsidi harga