Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia

2009 mengatakan bahwa perluasan etanol dari biji-bijian menimbulkan peningkatan harga-harga sebagian besar komoditi, khususnya harga produk pertanian dan pangan biji-bijian yang menjadi basis etanol yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan utilitas sosial. Perluasan etanol meningkatkan harga- harga impor internasional pada banyak komoditi, khususnya biji-bijian, dan menurunkan harga impor internasional untuk energi, khususnya BBM Jianping dan Tokunaga, 2009. FAO 2008 mengatakan bahwa permintaan feedstock BBN yang sangat cepat mempunyai peranan dalam peningkatan harga-harga pangan, yang dapat mengancam ketahanan pangan penduduk miskin yang menjadi pembeli neto pangan di pedesaan dan perkotaan. FAO 2008 lebih lanjut mengatakan bahwa dalam periode jangka panjang, perluasan permintaan dan peningkatan harga-harga komoditi pertanian memberikan peluang untuk pertanian dan pembangunan pedesaan. Cororaton et al 2010 mengatakan bahwa perluasan BBN berskala besar meningkatkan harga-harga gula, jagung, minyak biji-bijian, gandum, dan biji-bijian lainnya tingkat dunia, yang diterjemahkan pada kenaikan harga-harga pangan. Cororaton et al 2010 lebih lanjut mengatakan bahwa peningkatan inflasi pangan lebih besar di negara-negara berkembang dibandingkan di negara-negara maju. Dufey dan Grieg-gran 2010 mengatakan bahwa tantangan pembangunan berkelanjutan dalam perluasan produksi BBN di Pakistan, Costa Rica, Afrika Selatan, dan Ekuador adalah mencari lahan yang cocok yang tidak bersaing dengan produksi pangan, tetapi hal itu tidak dapat dihindari. Produksi BBN mendorong harga-harga komoditi meningkat sebagaimana ditunjukkan oleh temuan di atas Tabel 27, itu menguatkan pernyataan dari UN- Energy 2007 bahwa produksi BBN diikuti oleh kenaikan harga jagung tahun 2006 dan awal tahun 2007, serta peningkatan harga pangan memerlukan kerjasama akses pangan untuk penduduk berpendapatan rendah yang merupakan pembeli neto pangan. Sebaliknya, pasar untuk feedstock BBN yang baru dan menjadi peluang yang tumbuh cepat untuk produsen pertanian dan memberikan peranan penting pada peningkatan pendapatan. Peningkatan permintaan feedstock BBN mengalihkan penawaran tanaman pakan, seperti jagung dan mengalihkan dari lahan produksi tanaman pangan, sehingga harga-harga pangan dunia mengalami peningkatan UN- Energy, 2007. Taheripur dan Tyner 2008 mengatakan bahwa produksi etanol di Amerika Serikat tidak diragukan mempunyai peran terhadap kenaikan harga jagung. Rajagopal dan Zilberman 2008 mengatakan bahwa produksi BBN meningkatkan harga pangan, karena tanaman pangan dikonversi ke BBN, atau tanaman BBN menggantikan lahan pertanian dari tanaman pangan. Chakravorty et al 2009 juga mengatakan bahwa penawaran BBN mempunyai dampak positif dalam meningkatkan harga-harga pangan. Peningkatan pertumbuhan produktivitas berdampak pada penurunan BBN dan peningkatan jumlah BBN domestik, serta peningkatan jumlah penggunaan feedstock BBN dan peningkatan jumlah penggunaan feedstock non BBN BRDI, 2007. Temuan pada penelitian ini memperkuat temuan BRDI 2007 bahwa peningkatan konsumsi BBN Simulasi 1 meningkatkan output BBN Tabel 27. Pada penelitian ini, produk sektor industri minyak dan lemak di Indonesia merupakan feedstock untuk BBN, sedangkan tetes tebu, ubi kayu, dan kelapa sawit merupakan feedstock untuk sektor industri minyak dan lemak. BBN menggerakkan permintaan feedstock BBN sebagaimana yang terjadi di Amerika Serikat, Brazil, dan Uni Eropa Birur et al, 2008. Temuan Birur et al 2008 tersebut diperkuat oleh penelitian ini sebagaimana telah dinyatakan di atas sebagai akibat dari peningkatan konsumsi BBN Simulasi 1. Etanol di Amerika Serikat terbuat dari jagung, di Uni Eropa terbuat dari minyak biji-bijian,