Struktur Tabel Input Output

V. DAMPAK PENGEMBANGAN PRODUKSI BAHAN BAKAR NABATI

5.1. Dampak Pengembangan Produksi BBN terhadap Keragaan Ekonomi Makro

Peningkatan konsumsi BBN Simulasi 1, perubahan luas lahan dan modal Simulasi 2, perubahan produktivitas Simulasi 3, subsidi BBN Simulasi 5, dan peningkatan permintaan lahan Simulasi 6 berdampak positif terhadap perekonomian nasional berupa terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi dibandingkan kondisi baseline tahun 2010 Tabel 26. Temuan ini sama dengan temuan Arndt et al 2008 dan 2009 yang menyatakan bahwa BBN di Mozambique meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menurunkan kemiskinan. Bioetanol di Mozambique diproduksi dari perkebunan tebu dan biosolar diproduksi dari tanaman jarak yang diestimasi meningkatkan produksi dan kesejahteraan, serta menurunkan kemiskinan Arndt et al, 2008 dan 2009. Giesecke et al 2008 juga mengatakan bahwa industri etanol di Brazil berdampak meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara cepat di negara tersebut. Pertumbuhan etanol di Brazil yang cepat disebabkan oleh pertumbuhan ekspor, pertumbuhan pangsa fleksibilitas pajak BBM domestik untuk kendaraan bermotor, dan pertumbuhan penggunaan kendaraan bermotor milik sendiri dan swasta Giesecke et al, 2008. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi tersebut di atas Tabel 26 terjadi karena peningkatan indeks volume ekspor. Indeks volume ekspor mengalami peningkatan, karena keseimbangan perdagangan per Produk Domestik Bruto PDB mengalami peningkatan. Keseimbangan perdagangan per PDB mengalami peningkatan, karena nilai tukar perdagangan mengalami depresiasi dan indeks harga ekspor mengalami penurunan. Pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran sebagai dampak peningkatan permintaan lahan Simulasi 6 disebabkan oleh peningkatan pengeluaran investasi riil agregat, konsumsi rumah tangga riil, indeks volume ekspor, investaris riil agregat, dan penurunan indeks volume impor. Penyebab pertumbuhan ekonomi tersebut berbeda dengan hasil simulasi lain, yang hanya digerakkan oleh indeks volume ekspor saja. Hal itu menunjukkan bahwa permintaan lahan pertanian lebih mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi dibandingkan dampak dari simulasi yang lainnya. Konsumsi rumah tangga riil mengalami peningkatan pada dampak peningkatan permintaan lahan pertanian Simulasi 6, karena terjadi penurunan indeks harga konsumen. Indeks harga konsumen mengalami penurunan, karena penurunan peubah sewa modal pertanian nasional dan penurunan rata-rata sewa modal Tabel 29. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat lebih besar dibandingkan peningkatan konsumsi rumah tangga riil pada dampak peningkatan permintaan lahan pertanian Simulasi 6 tersebut diikuti oleh penurunan rasio konsumsi terhadap pendapatan. Peningkatan konsumsi rumah tangga riil ketika pengeluaran pemerintah riil konstan, berdampak pada penurunan rasio antara pengeluaran pemerintah riil dan konsumsi rumah tangga riil. Peningkatan konsumsi BBN Simulasi 1, perubahan luas lahan dan modal Simulasi 2, perubahan produktivitas Simulasi 3, dan subsidi BBN Simulasi 5 berdampak terhadap penurunan konsumsi rumah tangga riil. Konsumsi rumah tangga riil mengalami penurunan, karena rasio konsumsi terhadap pendapatan mengalami penurunan dan indeks harga konsumen mengalami peningkatan. Indeks harga konsumen mengalami peningkatan sebagaimana peningkatan peubah sewa modal pertanian nasional dan peningkatan rata-rata sewa modal Tabel 29.