Mekanisme Transmisi KERANGKA PEMIKIRAN

meningkatkan rasio neraca perdagangan terhadap PDB. Penurunan harga impor berdampak menurunkan nilai impor. Penurunan nilai impor menimbulkan perbaikan neraca perdagangan terhadap PDB. Permintaan Tenaga Kerj a Agregat Upah Riil PDB Riil = + + + Investasi Riil Neraca Perdagangan Dev aluasi Riil = Peubah endogen = Peubah eksogen Konsumsi Rumah Tangga Riil Pertumbuhan Tenaga Kerj a Pengeluaran Pemerintah Tingkat Penerimaan Modal Gambar 25. Kerangka Makroekonomi yang Digunakan pada Penelitian Peubah eksogen permintaan pengeluaran pemerintah merupakan pergeseran permintaan pemerintah dan pergeseran permintaan pemerintah per komoditi per sumber. Peningkatan permintaan pengeluaran pemerintah meningkatkan pengeluaran konsumsi rumah tangga dan menurunkan rasio permintaan pemerintah terhadap pengeluaran konsumsi rumah tangga. Peubah endogen tingkat penerimaan modal merupakan penjumlahan dari harga modal variabel dan modal tetap non pertanian. Peningkatan harga modal variabel pertanian diikuti oleh penurunan jumlah modal. Penurunan jumlah modal untuk menghasilkan output yang sama, maka pengusaha pertanian menaikkan jumlah permintaan tenaga kerja. Kenaikan jumlah permintaan tenaga kerja menimbulkan kenaikan upah riil tenaga kerja. Pada sisi lain, peningkatan modal varabel pertanian akan diikuti oleh penurunan investasi riil di sektor pertanian. Peubah eksogen pertumbuhan tenaga kerja meningkatkan permintaan tenaga kerja agregat. Permintaan tenaga kerja agregat meningkatkan upah riil. Notasi yang digunakan pada model INDOF paralel dengan sistem yang digunakan pada model ORANI-F. Notasi menggunakan huruf kecil untuk nama peubah pada persamaan linier dan untuk koefisien menggunakan huruf besar. Huruf besar digunakan untuk menotasikan koefisien lainnya dan parameter- parameter, serta nama-nama dari item-item yang di-set dalam model. Huruf kecil juga digunakan untuk menunjukkan indeks. Dalam penyajian model, kadang-kadang akan lebih memudahkan jika menggunakan persamaan non linier, sehingga tingkat peubah lebih banyak digunakan dibandingkan perubahan persentase. Peubah tersebut ditulis dengan huruf kecil, tetapi tidak tebal. Nama-nama dapat ditampilkan dengan cetak miring atau tidak dicetak miring, jika tidak ada perubahan arti.

3.4.1. Set dan Indeks

Peubah-peubah dan koefisien-koefisien dalam aplikasi kadangkala di- set berdasarkan item-item. Terdapat lima set utama, yang semuanya ditulis dalam huruf kecil. Set dan indeks secara umum digunakan untuk menggambarkan item dari set, seperti: industri IND i sumber domestik atau impor SRC s jenis pekerjaan OCC o komoditi-komoditi COM c rumah tangga HH h Terdapat empat set yang digunakan untuk mendefinisikan subset dari komoditi, sebagai berikut: margin MAR m non-margin NONMAR n komoditi ekspor tradisional TRADEXP c komoditi ekspor non-tradisional NTRADEXP c Set yang terakhir adalah suatu rangkaian set daftar integer YEARS t

3.4.2. Peubah

Masing-masing peubah diberi nama dengan huruf abjad. Bentuk umum dari penamaan tersebut adalah ”basicname subscripts_sets ”. ”Basicname” disini merupakan indikator utama dalam mengartikan peubah. Kadang-kadang sebuah peubah dapat diaplikasikan pada sebuah set dari item-item tertentu. Untuk menggambarkan item secara individu dari suatu set, satu atau lebih elemen subskrip yang spesifik ditambahkan pada ”basicname”. Sebagai contoh, ”basicname cs ” menunjukkan peubah untuk komoditi c dari sumber s. Selain identifikasi item secara individual berdasarkan indeksnya, item-item secara individu tersebut adalah namanya. Sebagai contoh, komoditi dapat bersumber dari luar negeri dan domestik. Untuk menunjukkan suatu komoditi berasal dari sumber domestik, ditulis ”basicname c”dom” Beberapa peubah kadang-kadang juga merupakan agregat atau rata- rata dari beragam item dari suatu set. Peubah jenis ini ditulis dengan menambahkan garis bawah dengan diikuti oleh satu atau lebih indeks yang mengidentifikasi set atau set-set dari item-item yang merupakan bentuk agregat atau rata-rata. Sebagai contoh, ”basicname ”, dimana dom menunjukkan bahwa komoditi tersebut bersumber dari domestik. Nama item ditulis diantara dua tanda petik ”” dan ditampilkan dengan subskrip penulisan nama setengah spasi lebih ke bawah. ci_s ” menggambarkan peubah pada komoditi c, pada industri i dan dibentuk secara agregat atau rata-rata dari seluruh sumber. Komponen basicname dari nama peubah pada umumnya terdiri dari dua atau tiga bagian, yaitu: 1. Jenis peubah yang ditulis dengan satu huruf atau beberapa huruf, yaitu: a perubahan teknis del perubahan absolut bukan persentase f peubah shift p harga 000 Rp pf harga, mata uang asing t pajak w nilai moneter 000 Rp x jumlah kuantitas Sebagai tambahan, terdapat juga sejumlah peubah minor yang memiliki aplikasi yang lebih terbatas, diantaranya adalah sebagai berikut: employ tenaga kerja lev level aktual bukan perubahan nilai peubah phi nilai tukar q jumlah rumah tangga r tingkat pengembalian utility tingkat kepuasan rumah tangga 2. Digit 0 sampai dengan 6 menunjukkan aktivitas atau tujuan dari penggunaan. 1 produksi aktual 2 investasi 3 konsumsi 4 ekspor 5 lainnya pemerintah 6 inventori seluruh pengguna, atau pengguna lain yang tidak relevan 3. Tiga atau lebih huruf dapat dibentuk untuk memberikan keterangan dari suatu peubah. accum akumulasi bas dasar, tidak termasuk margin atau pajak cap modal cif impor pada harga di perbatasan imp impor lab tenaga kerja lnd lahan lux sistem pengeluaran linier supernumerary part mar margin oct biaya lainnya macam-macam biaya produksi prim faktor primer sebagai kelompok lahan, tenaga kerja atau modal pur pada harga pembelian sub sistem pengeluaran linier subsistence part tar tarif tax pajak tidak langsung tot total atau rata-rata seluruh input untuk beberapa penggunaan dan aktivitas Terdapat perbedaan penamaan antara peubah yang terdapat pada model ORANI-F dan model INDOF Oktaviani, 2000, contoh peubah f5tot2 akan berbeda dengan peubah f5tot. Terdapat perbedaan penggunaan garis bawah pada basicname untuk penjelasan dan juga beberapa ”descriptors” yang menggunakan hanya satu atau dua ilustrasi pada setiap ”descriptors” dan ada yang sebagian menggunakan huruf kapital, misalnya: B, Debt, Debt_Ratio, BT, Fudge dan Unity. Nama-nama peubah disajikan pada Lampiran 10. Aliran data yang digunakan secara ringkas disajikan pada Gambar 26. Sebagai contoh jika jumlah permintaan untuk komoditi c dari sumber s oleh industri i untuk produksi langsung current production, ditulis dengan lambang V1BAS pada Gambar 24. Semua kuantitas dinilai berdasarkan harga dasar p0 dengan satuan miliar rupiah.

3.4.3. Koefisien dan Parameter

Koefisien pada model operasional adalah konstanta yang terdapat dalam persamaan linier. Koefisien-koefisien tersebut, dapat juga diperoleh secara langsung dari database atau melalui perhitungan dari database. Database mencakup nilai-nilai dari aliran, beragam bentuk, antar industri Gambar 26 dan juga sejumlah parameter tingkah laku dasar. Koefisien-koefisien pada persamaan linier dan parameter database lainnya disajikan pada Lampiran 11. Penamaan parameter dan koefisien mengikuti aturan pada penamaan peubah, kecuali penamaan menggunakan huruf kapital. Matriks Penyerapan 1 2 3 4 5 6 Produsen Investor Rumah Ekspor Pemerintah Inventori Tangga Size I I 1 1 1 1 Aliran Bahan CxS V1BAS V2BAS V3BAS V4BAS V5BAS V6BAS Baku Margin CxSxM V1MAR V2MAR V3MAR V4MAR V5MAR na Pajak CxS V1TAX V2TAX V3TAX V4TAX V5TAX na C = 68 komoditi Tenaga O V1LAB I = 68 industri Kerja S = 2 sumber komoditi Modal 1 V1CAP O = 4 jenis pekerjaan M = 6 margin Tanah 1 V1LND Biaya 1 V1OCT Lainnya Matriks Produk Bersama Pajak Impor Ukuran I Ukuran I C MAKE C V0TAR Gambar 26. Database Input Output pada Model INDOF Sumber: Horridge et al, 1998; Oktaviani, 2008 Beberapa bentuk baru yang digunakan untuk “basicname” dari koefisien tersebut adalah: H parameter indeks S pangsa input σ elastisitas substitusi V nilai Rp 000 Sebagaimana peubah, disini terdapat sejumlah pengecualian. Misalnya SALES C , yang bukan merupakan pangsa dari koefisien.

3.4.4. Sistem Persamaan

Sistem persamaan yang digunakan dalam model INDOF mengikuti ORANI-F Horridge et al, 1993 dan Oktaviani, 2008 meliputi 17, yaitu: 1. Permintaan untuk tenaga kerja. 2. Permintaan untuk input primer. 3. Permintaan untuk input antara. 4. Permintaan gabungan input primer dan input antara. 5. Gabungan komoditi dari output industri. 6. Permintaan untuk barang-barang investasi. 7. Permintaan rumah tangga. 8. Ekspor dan permintaan akhir lainnya. 9. Permintaan margin. 10. Harga di tingkat pembeli. 11. Kondisi keseimbangan pasar. 12. Pajak tidak langsung. 13. Produk Domestik Bruto dari sisi pendapatan dan pengeluaran. 14. Keseimbangan perdagangan dan agregasi lainnya. 15. Tingkat pengembalian, indeksasi. 16. Persamaan investasi-modal akumulasi. 17. Akumulasi hutang. Penawaran pada model INDOF menggunakan empat faktor produksi primer, yaitu lahan, tenaga kerja, modal dan kelompok biaya lainnya. Tenaga kerja dibagi menjadi empat, yaitu pertanian, operator produksi, operator alat angkutan, manual dan buruh kasar, administratif tatausaha, penjualan, jasa- jasa dan profesional kepemimpinan, ketatalaksanaan, militer, profesional dan teknisi. Jenis faktor lainnya tidak didisagregasi. Struktur produksi pada suatu industri disajikan pada Gambar 27. Pada proses produksi, setiap industri dapat menghasilkan sejumlah komoditi. Industri-industri tersebut menggunakan input primer dan input antara. Setiap input antara dapat diperoleh dari sumber domestik atau impor. Input-input faktor primer yang digunakan di setiap industri adalah tenaga kerja, modal dan lahan. Asumsi yang dibuat dalam model produksi ini adalah input output yang ada saling terpisah dan bertingkat, berdasarkan struktur hierarkhi. Fungsi produksi selalu memiliki elastisitas substitusi yang konstan, kecuali untuk kombinasi barang-barang antara dan input primer agregat, dimana pada tahap ini menggunakan Leontief atau teknologi dengan proporsi yang tetap. Pada tingkat paling atas, asumsi yang digunakan mengikuti model Cobb Douglas yang menggunakan fungsi produksi CET, yaitu substitusi antara faktor produksi primer, input antara dan biaya lainnya untuk menghasilkan BBN dianggap konstan. Permintaan terhadap faktor produksi primer mengikuti fungsi produksi CES tersebut dimungkinkan substitusi antara faktor produksi primer. Permintaan terhadap input antara mengikuti asumsi yang digunakan pada model Armington, dimana barang impor dan barang domestik diasumsikan tidak bersubstitusi sempurna. Pada tingkat paling bawah, permintaan faktor produksi tenaga kerja berdasarkan pada fungsi produksi CES. Fungsi CES secara umum dirumuskan sebagai berikut: y = A[bx 1 -g + 1-bx 2 -g ] -vg dimana: ……………………………………………………………5 y = output. x 1 x = input 1. 2 A = parameter efisiensi. = input 2 . g = parameter substitusi. v = parameter skala. v + g = parameter distribusi. σ = parameter elastisitas, dimana [ g + = 1 1 σ ]. Beattie dan Taylor 1985 menjelaskan mengenai sifat fungsi CES dan parameter- parameter yang terdapat pada fungsi CES, yaitu: parameter skala ν, parameter distribusi v+g dan parameter elastisitas [ g + = 1 1 σ ]. Homogenitas dari fungsi CES ditentukan oleh derajat parameter skala. Keterkaitan antar sektor dipengaruhi oleh parameter sebaran dan terdapat kesamaan dari elastisitas substitusi pada setiap input. Pada model, fungsi CES diasumsikan constant return to scale, sehingga hanya terdapat dua parameter yang ditetapkan pada setiap fungsi. Fungsi CES secara implisit mempunyai kemampuan memisahkan antara input-input output yang terdapat di dalam fungsi, sehingga permintaan terhadap input atau penawaran output ditentukan hanya oleh harga input output utama dan secara agregat atau rata-rata dari semua harga input output Bettie dan Taylor, 1985; Oktaviani, 2008. Keuntungan menggunakan fungsi CES dapat dilihat ketika membahas biaya. Adanya elastisitas yang konstan pada fungsi CES menunjukkan bahwa elastisitas antara dua input output yang diubah, tetapi berlaku sama pada semua pasangan input output. Sebagai contoh, kemampuan mensubstitusi diukur dengan elastisitas, antara tenaga kerja dan modal adalah sama dengan elastisitas antara lahan dan tenaga kerja; atau elastisitas pada industri tebu gula ditransformasi padi ke karet. Pada kenyataannya secara signifikan, jika menggunakan elastisitas yang salah tergantung pada parameter distribusi. Parameter distribusi tersebut di atas ditentukan oleh pangsa antar komoditi pendapatan industri atau biaya atau pengeluaran input. Ketika pangsa tersebut di atas relatif kecil, maka nilai elastisitas hanya akan memberikan efek yang kecil pada keseimbangan ekonomi. CET CET CET σIOUT Level Aktivitas Leontief CES σ2 1 CES σ2 c CES σ1PRIM CES σ1LAB i Pasar Lokal Pasar Lokal Pasar Ekspor Pasar Ekspor Barang 1 X1TOT 1 Barang C X1TOT 1 Barang 1 X1 1_s Barang C X1 ci_s Faktor Primer Barang lain X1OCT i Impor Barang 1 X 1impi Domestik Barang C X Cdomi Impor Barang C X Cimpi Lahan X1LND i Modal X1CAP i Domestik Barang 1 X 1domi Tenaga Kerja X1LAB i_o TK Jenis 2 X1LAB i2 TK Jenis 3 X1LAB i3 TK Jenis 4 X1LAB i4 TK Jenis 1 X1LAB i1 Gambar 27. Struktur Produksi pada Model INDOF Sumber: Horridge, 1998; Oktaviani, 2008 Struktur produksi tersebut bersama-sama dengan asumsi lain tentang perilaku perusahaan dan struktur pasar menentukan permintaan tenaga kerja, input primer lainnya, input antara, dan penawaran komoditi oleh industri. Asumsi- asumsi yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Produsen dan konsumen adalah penerima harga untuk pasar input dan pasar output. 2. Produsen akan memaksimumkan keuntungan dengan memilih kombinasi input tertentu dengan kendala tingkat teknologi produksi dan memilih kombinasi input untuk tingkat output tertentu dengan biaya yang terkecil. Fungsi produksi dapat didefinisikan sebagai: Finput, output = 0 …………………………………………………………………6 dan dapat ditulis sebagai: Ginput=X1TOT=Houtputs ………………………………………………………7 dimana X1TOT menjelaskan suatu indeks atau tingkat aktivitas industri. Asumsi yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara input dan output adalah input-output terpisah dalam fungsi transformasi yang berarti bahwa produksi dari kombinasi produk oleh suatu industri tidak secara langsung berhubungan dengan kombinasi input yang digunakan, tetapi hanya melalui suatu indeks dari aktivitas industri Oktaviani, 2008. Pada tingkat aktivitas industri tertentu, keputusan untuk menentukan kombinasi produk apa yang dihasilkan adalah tidak tergantung pada keputusan dalam menentukan kombinasi input yang digunakan. Secara khusus, harga input tidak berpengaruh pada kombinasi output, kecuali pada tingkat aktivitas industri. Fungsi permintaan dan penawaran, tergantung pada tingkat aktivitas, terdiri dari hanya harga input atau harga produk. Kondisi ini menunjukkan penyederhanaan secara empiris. Jika fungsi transformasi H outputs diasumsikan hanya satu tahap, sedangkan fungsi G inputs berdasarkan hierarkhinya ada tiga tahap. Hal ini berdampak pada pemisahan dan penyederhanaan fungsi permintaan. Secara khusus permintaan input pada setiap level tertentu dapat dinyatakan sebagai fungsi dari harga input dan tidak dinyatakan sebagai fungsi pada level input lebih rendah. Pada Gambar 27, permintaan tenaga kerja untuk memproduksi input primer dapat dinyatakan sebagai fungsi dari harga tenaga kerja, dan lahan serta modal tanpa menjelaskan secara eksplisit harga dari setiap jenis tenaga kerja. Harga yang terakhir, mempengaruhi harga tenaga kerja dan dapat ditulis dalam persamaan yang terpisah. Fungsi dalam fungsi nested berarti bahwa keputusan pemilihan kombinasi dari lahan dan tenaga kerja untuk memproduksi input primer tidak akan tergantung secara langsung pada harga dan keputusan dari barang domestik atau impor yang digunakan untuk menghasilkan barang- barang antara, tetapi hanya melalui pengaruh secara tidak langsung pada produksi dan harga barang-barang antara. Hal ini dibuat untuk keperluan penyederhanaan secara empiris. Pada Gambar 27, pada tingkat yang lebih tinggi dari fungsi input, komoditi komposit, dan input primer komposit dan biaya lainnya dikombinasikan dengan menggunakan Leontief atau fungsi produksi dengan proporsi yang tetap pada penggunaan input Debertin, 1986. Dengan teknologi ini penggunaan input yang lebih banyak dari yang seharusnya, tidak akan menyebabkan proporsi input tertentu tersebut berubah, sehingga output tidak akan meningkat. Dengan demikian jika industri tersebut ingin memaksimumkan keuntungan, industri tersebut sebaiknya tidak menggunakan input yang berlebihan, tetapi menggunakan jumlah input terkecil untuk memproduksi sejumlah barang yang diinginkan. Harga pada tingkat ini tidak berpengaruh terhadap keputusan industri tersebut memproduksi output lainnya, penyelesaian dilakukan dengan mengubah tingkat aktivitas output dalam industri. Persamaan INDOF yang digunakan pada penelitian ini disajikan secara lengkap pada Lampiran 12. Blok 1. Permintaan Tenaga Kerja Fungsi produksi atau fungsi agregat tenaga kerja yang digunakan oleh industri adalah: X1LAB R i_o R = CES R o OCC X1LAB R io R І σ1LAB R i R ; S1LAB R io R ……...…………………..8 dimana: X1LAB R i_o R = permintaan tenaga kerja oleh industri i pada semua jenis pekerjaan. CES R o OCC = fungsi CES. OCC = jenis pekerjaan. X1LAB R io R = permintaan jenis pekerjaan o pada industri i. σ1LAB R i R = elastisitas substitusi berdasarkan jenis pekerjaan di setiap industri i. S1LAB R io R = pangsa jenis pekerjaan o terhadap upah total yang dibayar oleh industri i. Pada persamaan 8, notasi di sebelah kiri “ ” merupakan peubah yang mencirikan fungsi tersebut, sedangkan yang di sebelah kanan tanda “ ” merupakan parameter yang menyertainya. Permintaan tenaga kerja pada setiap jenis pekerjaan merupakan proporsi dari permintaan seluruh tenaga kerja dalam industri dan besarnya tergantung pada harga dari jenis tenaga kerja tertentu relatif terhadap harga rata-rata tenaga kerja dalam industri. Fungsi permintaan tenaga kerja berdasarkan jenis pekerjaan diturunkan dari minimisasi biaya tenaga kerja total dari tenaga kerja, dengan kendala fungsi agregat CES untuk tenaga kerja. Kedua parameter dari fungsi agregat CES akan mempengaruhi permintaan. Parameter S1LAB R io R secara eksplisit tidak terlihat pada persamaan permintaan, akan tetapi pengaruh dari parameter ini terdapat pada bobot yang digunakan untuk menghitung bobot peubah harga rata-rata tenaga kerja. Persamaan ini memberikan gambaran bagaimana harga rata-rata dari tenaga kerja dalam industri berhubungan dengan harga-harga jenis pekerjaan individual yang diukur sebagai bobot indeks. Persentase perubahan upah rata-rata yang dibayar oleh industri diukur dalam bobot tenaga kerja-cost-shares rata-rata dari persentase perubahan pada setiap upah berdasarkan jenis pekerjaan. Permintaan tenaga kerja seringkali menggunakan permintaan tenaga kerja dibuat sebagai peubah eksogen dengan tingkat upah ditetapkan sebagai peubah endogen untuk kondisi keseimbangan pasar, atau tingkat upah ditetapkan sebagai peubah eksogen diikuti permintaan tenaga kerja Horridge et al, 1998. Untuk Australia digunakan mekanisme upah tetap dengan asumsi perekonomian jangka pendek menggunakan aplikasi ORANI Horridge et al, 1998. Pada closure jangka pendek ORANI, pergeseran semua upah ditetapkan sebagai peubah eksogen Horridge, 2003. Apabila digunakan asumsi tenaga kerja bersifat mobile diantara industri, maka penawaran tenaga kerja pada setaip kelompok ketrampilan adalah elastis Horridge, 2003. Pada closure jangka pendek yang lain, upah nominal rata-rata ditetapkan sebagai peubah tetap sebagaimana model Keynesian, dimana pergeseran semua upah ditetapkan sebagai peubah endogen Horridge, 2003. Pada closure jangka panjang, permintaan tenaga kerja agregat ditetapkan sebagai peubah eksogen, yang merefleksikan relativitas dari upah tetap. Hal ini menggunakan asumsi bahwa tenaga kerja bersifat mobile diantara industri dan jenis pekerjaan Horridge, 2003. Blok 2. Permintaan Input Primer Permintaan industri pada masing-masing input diturunkan dari total permintaan seluruh input yang dipakai dalam suatu industri, X1PRIM i , dan dipengaruhi oleh harga relatif suatu input. Total permintaan seluruh input diturunkan dengan cara minimisasi biaya input total dengan pembatas fungsi produksi pada tingkat output tertentu. Persamaan permintaan faktor didefinisikan sebagai berikut:     = i i o i i i i i o i o i i LND S CAP S LAB S PRIM LND A LND X CAP A CAP X LAB A LAB X CES PRIM X 1 ; 1 ; 1 ; 1 1 1 , 1 1 , 1 1 1 _ _ _ σ ………………………………………………………………………………..………9 dimana: X1PRIM i X1LAB = permintaan faktor produksi primer oleh industri i. i_o X1CAP = permintaan tenaga kerja oleh industri i pada semua jenis pekerjaan o. i X1LND = permintaan modal industri i. i A1LAB = permintaan lahan industri i. i_o A1CAP = produktivitas tenaga kerja industri i pada semua jenis pekerjaan o. i A1LND = produktivitas modal industri i. i σ1PRIM = elastisitas substitusi antar faktor produksi. = produktivitas lahan industri i. S1LAB i_o S1CAP = pangsa tenaga kerja terhadap biaya input primer industri i. i S1LND = pangsa modal terhadap biaya input primer industri i. i = pangsa lahan terhadap biaya input primer industri i. Dengan rumus pada persamaan 9, perubahan harga relatif akan mempengaruhi komposisi penggunaan seluruh faktor, dimana input yang lebih murah akan dipakai lebih banyak. Berdasarkan model ORANI dan ORANI-F, pada model INDOF dibuat perubahan teknis terhadap peningkatan input sehingga variasi fungsi produksi didefinisikan dengan istilah input efektif. bertahap teknik variabel input level efektif Input = Setiap perubahan pada peubah di atas menggambarkan perubahan teknis. Peubah bertahap ini diperlakukan sebagai peubah eksogen. Pada kebanyakan kasus perubahan persentase dari peubah tambahan tersebut adalah nol, tetapi dapat pula bernilai negatif, sehingga dapat menangkap perubahan teknis pada input tertentu. Blok 3. Permintaan Input Antara Berdasarkan asumsi Armington Armington, 1969 dalam Oktaviani, 2009, impor merupakan substitusi yang tidak sempurna terhadap penawaran produk