Saran Operasional Kebijakan Saran Penelitian Lanjutan

7.2 Saran

7.2.1 Saran Operasional Kebijakan

♦ Program Konservasi Kawasan Laut di Selat Lembeh memerlukan keterlibatan masyarakat di sekitar Selat Lembeh. Oleh karenanya perlu ada kegiatan sosialisasi program konservasi masyarakat yang komprehensif agar tidak menimbukan persepsi negatif, sehingga sosialisasi dan law enforcement merupakan kata kunci ♦ Kebijakan KKL tidak dapat berdiri sendiri, karena permasalahan seperti over capacity pada jangka panjang masih memungkinkan terjadi, sehingga dibutuhkan instrumen tambahan lainnya dalam mengelola sumber daya ikan, misalnya rasionalisasi melalui pajak, kuota, dll..

7.2.2 Saran Penelitian Lanjutan

♦ Pengembangan model Ko-eksistensi antara konservasi-wisata dengan perikanan secara teoritis dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menjembatani beberapa keterbatasan yang ada dalam penelitian ini. Penelitian mendalam selanjutnya dapat difokuskan pada luasan yang optimal untuk Kawasan Konservasi Laut KKL guna memperoleh tingkat konvergensi optimal terhadap kegiatan pariwisata dan perikanan. Karena bagaimanapun baiknya suatu model pada dasarnya hanyalah merupakan simplifikasi dari dunia nyata, dengan demikian penyempurnaan model untuk penelitian lebih lanjut akan menambahkan kesempurnaan dari model yang dikembangkan dalam penelitian ini. ♦ Dalam menetapkan KKL, pemodelan yang lebih komprehensif dapat dilakukan dengan memasukkan faktor-faktor pemanfaatan lainnya dari selat Lembeh seperti kegiatan industri dan budidaya perikanan. ♦ Dari sisi spasial, untuk pengembangan penelitian mendatang, model yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat dimodifikasi lebih jauh dengan mengakomodasikan aspek regional yang ditimbulkan akibat interaksi perikanan-industri atau pariwisata – industri. Lebih luas lagi apabila timbul masalah dengan adanya pencemaran akibat adanya kegiatan industri. Dengan mengakomodasi cakupan wilayah yang lebih luas, model ini dapat dimodifikasi untuk melihat dampak spasial yang ditimbulkan serta implikasi kebijakannya. ♦ Selanjutnya, untuk melihat dampak positip dengan makin berkembangnya pariwisata di kawasan Selat Lembeh, seperti peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat, disarankan dalam pengembangan ke depan, model ini dapat dikembangkan dengan melibatkan peran serta masyarakat atau aspek sosial lebih menjadi fokus penelitian. Hal ini dikarenakan akan berpengaruh kepada diversifikasi ekonomi yaitu bertambahnya jumlah usaha masyarakat tersebut. ♦ Untuk melihat seberapa besar kegiatan pariwisata dapat mempengaruhi kawasan konservasi, penelitian lebih lanjut yang perlu dilakukan adalah analisis yang melihat skalabesaran dari kegiatan pariwisata yang optimal untuk kawasan konservasi dalam pengertian bahwa ada skala jumlah turis, tingkat hunian hotel occupation rate, jenis kegiatan pariwisata, besaranya pemanfaatan skala pemanfaatan, magnitude yang optimal dalam arti sesuai daya dukung pada lokasi KKL. ♦ Pemodelan yang dilakukan belum memasukkan faktor ketidak pastian, sehingga akan lebih baik bila dimasukkan faktor ketidak pastian ini dalam analisis KODI ♦ Penelitian ini hanya mengadopsi 3 variable kegiatan, padahal secara riil di lapangan kawasan pesisir memiliki multiple activities, sehingga lebih baik apabila model dikembangkan pada kegiatan yang lebih banyak lagi, misalnya tambahan kegiatan budidaya dan industri. DAFTAR PUSTAKA Alcala AC. 1988. Effects of Marine Reserves on Coral Fish Abundances and Yields of Philippines Coral Reefs. AMBIO, Vol.17, No.3, pp.194-199. Alcala AC, Russ GR. 1990. A Direct Test of the Effects of Protective Management of Abundance and Yield of Tropical Marine Resources. J.Cons. int. Explor. Mer., Vol 46, pp. 40 – 47. Anna S. 2003. Model Embedded Dinamik Ekonomi Interaksi Perikanan- Pencemaran. Disertasi Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. Anna S. 2006. Analisis Ekonomi Kawasan Konservasi Laut: Optimisasi dan Dampak Sosial Ekonomi Pada Perikanan. Paper 15 hal. Disajikan pada Workshop Nasional Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor 2-3 Agustus 2006. PKSPL-IPB. Arifin T. 2006. Sistem Zonasi dan Status Keberlanjutan Pemanfaatan EkosistemTerumbu karang di Selat Lembeh Kota Bitung. Draft Disertasi Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. [BAPPEDA dan BPS] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Badan Pusat Statistik Kota Bitung. 2005. Bitung Dalam Angka Bitung in Figures, data 2004. Beller W. 1990. How to Sustain A Small Island. in Beller, W, P dAyala and P. Hein eds. Sustainable Development and Environmental Management of Small Islands. Unesco. Paris. Bengen DG. 2001. Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut serta Prinsip Pengelolaannya. PKSPL-IPB, Bogor. Boullion R. 1985. Planification del Espacio Turistico. Editorial Trillas, Mexico Casagandri R, Sergio Rinaldi. 2002. A Theoretical Approach to Tourism Sustainability. IASA Report IR-02-051. Austria. Cesar H. 1996. Economic Analysis of Indonesian Coral Reefs. Environment Department Work in Progress. Toward Environmentally and Socially Sustainable Development. Cesar H, Burke L, Pet-Soede L. 2003. The Economics of World Wide Coral reef Degradation. Cesar Environmental Economics Consulting. The Netherland. Cicin Sain B dan RW. Knecht. 1998. Integrated Coastal and Ocean Management. Island Press. Washington. USA Clarke RP, Yoshimoto SS, Pooley SG. 1992. A Bioeconomic Analysis of the Northwestern Hawaiian Islands Lobster Fishery. Marine Resource Economics, Volume 7, pp115-140. Printed in the USA. Clark C dan Munro G. 1975. The Economics of Fishery and Modern Capital Theory : A Simplifed Approach. Journal of Environmental Economics and Management 2:92-106 Clark J. 1983. Coastal Ecosystem Management. A Technical Manual for the Conservation of Coastal Zone Resources. Robert E. Krieger Publishing Co. Florida, USA. Cole MA, Eric N. The Pitfalls of Convergence Analysis : Is the Income Gap Really Widening ?. http:www.daneprairie.com. Cunningham S, Dunn MR, Whitmarsh D. 1985. Fisheries Economics an Introduction. Mansell Publishing Limited London . St. Martin’s Press New York. Dahuri R, Rais J, Ginting SP, Sitepu MJ. 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan secara Terpadu. PT Pradnya Paramita. Jakarta. Dahuri R. 2000. Pendayagunaan Sumberdaya Kelautan untuk Kesejahteraan Rakyat. LISPI. Jakarta. Dahuri R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut. Aset Pembangunan Berkelanjutan. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Dahuri R. 2003. Paradigma Baru Pembangunan Indonesia Berbasis Kelautan. Orasi Ilmiah : Guru Besar Tetap Bidang Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Fak.Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB Bogor. [DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan, Direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, November 2001. Naskah Akademik Pengelolaan Wilayah Pesisir [DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan, Direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut kerjasama dengan Lembaga Penelitian -IPB, 2002. Inventarisasi dan Penilaian Potensi Calon Kawasan Konservasi Laut baru di Provinsi Sulawesi Utara. Laporan Akhir Proyek Pengelolaan kawasan Konservasi Laut. [DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan, Direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut, 2003. Pedoman Penetapan Kawasan Konservasi Laut Daerah. Dickey et al. 1994. A Primer on Cointegration with an Application to Money and Income. In B.B.Rao Ed Cointrgration for the Applied Economist. Pp:9-45. St.Martin’s Press, Inc. New York. Djajadiningrat ST. 2001. Pemikiran, Tantangan dan Permasalahan Lingkungan : Untuk Generasi Masa Depan. Studio Tekno Ekonomi, Departemen Teknik Ekonomi, Fakultas TI, ITB, Bandung. Fauzi A. 2000. Teori Ekonomi Sumberdaya Perikanan. Working Paper. Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Fauzi A. 2001. Penelitian Ekonomi Sumberdaya alam dan Lingkungan. Bahan Kuliah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Fauzi A. 2002. Valuasi Ekonomi Sumberdaya Pulau-Pulau Kecil. Didalam : Seminar Sehari Peluang Investasi Pulau-Pulau Kecil di Indonesia. Jakarta 10 Oktober 2002. Fauzi A. 2004. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Teori dan Aplikasi. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Fauzi A, Anna S. 2003. Model Dinamik Optimasi “Multiple use” Sumberdaya Pulau-Pulau Kecil. Paper 23 hal. Agustus 2003. Fauzi A, Anna S. 2005. Panduan Penentuan Perkiraan Kerusakan Lingkungan Damage Assessment. Submitted to Kementrian Lingkungan Hidup. Paper 26 hal. Fauzi A, Anna S. 2005. Studi Valuasi Ekonomi Perencanaan Kawasan Konservasi Selat Lembeh, Sulawesi Utara. Bahan untuk Naskah Akademik Kawasan Konservasi Laut Selat Lembeh. Fauzi A, Anna S. 2005. Pemodelan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan Untuk Analisis Kebijakan. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Fauzi A, Anna S. 2005. An Optimization Model of Marine Protected Area and Its Social Impacts on Fishery Communities of Seribu Island, Indonesia. Presented at International Marine Protected Area Conference, October 23 rd – 28 th . Geelong. Australia. Fauzi A. 2005. Kebijakan Perikanan dan Kelautan : Isu, Sintesis, dan Gagasan. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Gell FR, Callum MR. 2002. The Fishery Effects of Marine Reserves and Fishery Closures WWF – US. Washington DC. Gordon HS. 1954. The Economic Theory of a Common Property Resources : the Fishery. Journal of Political Economy 62 :124 -142. Grant WE, Ellen KP, Sandra LM. 1997. Ecology and natural resource management : Systems Analysis and Simulation. John Wiley Sons, INC. Published simultaneously in Canada. Gujarati DN. 1995. Basic Econometrics : Third Edition Mc Graw-Hill, Inc. New York. Gunn CA. 1994. Tourism Planning : Basics, Concepts, Cases. Third Edition. Taylor Francis, USA. Hafsah MJ. 1999. Kemitraan Usaha : Konsepsi dan Strategi. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. Halpern B. 2003. The Impact of Marine Reserve : Do Reserve work and Does size matter ? Ecological Application. Hansen AJ, Agustine I, Courtney CA, Fauzi A, Gamage S, Koesoebono. 2003. An Assessment of the Coastal Resource Management Project CRMP in Indonesia-USAID Hardin G. 1968. The Tragedy of The Commons. Science 162 : 1243 - 1248 Hein PL. 1990. Economic Problems and Prospects of Small Island in Bell, W., P. dAyala and P Heins Eds.. Sustainable Development and Environmental Management of Small Islands. UNESCO, Paris. Holden A. 2000. Environment and Tourism. Rouledge Introductions to Environment Series. Rouledge Taylor and Francis Group. London and New York. [IPB] Institut Pertanian Bogor. 1998. Strategi Dasar Pembangunan Kelautan di Indonesia. Kerjasama Antara PKSPL-IPB dengan Bappenas. Bogor. [JICA] Japan International Coperation Agency, Ministry of Marine Affairs and Fisheries Government DKP of Indonesia, Regional Planning Research and Development Agency North Sulawesi Province BAPELITBANG. 2002. The Study on the Integrated Coral Reef Management Plan ini Sulawesi in the Republic of Indonesia. Maps of coastal environmental conditions and coastal management zoning. Pasific Consultanta International. 17 pp. Jones CI. 1997. Convergence Revisited . Journal of Economic Growth, 2: 131 – 153. Kluwer Academic Publishers, Boston. Kay R, Alder J. 1999. Coastal Planning and Management. Simultaneously Publ. E FN Spon, an imprint of Routledge. London and New York, USA. Kocenda E. 2001. Macroeconomic Convergence in Transition Countries. Journal of Comparative Economics 29, 1 – 23. Academic Press. Lalli MC, Parson RT. 1993. Biological Oceanography An Introduction. Pergamon Press. Li EA. 2000. Optimum Harvesting with Marine Reserves. North American Journal of Fisheries Management 20:882-896. Lourenco N, Jorge R. 2003. Tourism : Spatial Dimention. Pariwisata: Dimensi Spatial dan Tenaga Penggerak. Universidade Nova de Lisboa, Lisbon, Portugal. Madden JR, Thapa PJ. 2000. The Contribution of Tourism to the New South Wales Economy. Report Commissioned by CRR for Sustainable Toursm, Centre for Regional Economic Analysis, University of Tasmania, Hobart. Mak J. 2004. Tourism and The Economy: Understanding the economics of tourism. University of Hawai’I Press. Honolulu. Martasuganda S. 2005. Bubu Traps. Depertemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Mulyadi S. 2005. Ekonomi Kelautan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Nasution S. 1996. Metode research Penelitian Ilmiah. Ed.1, Cet.2. Bumi Aksara. Jakarta. Nybakken JW. Terj., 1992 Biologi Laut, Suatu Pendekatan Ekologis. Cetakan kedua. Penerbit PT Gramedia. Jakarta. Noronha L et al. 2003. Coastal Tourism, Environment, and Sustainable Local Development. TERI. New Delhi. India. Odame HH. 2001. Engendering The Logical Framework. International Service for National Agricultural Research ISNAR Pemerintah Kota Bitung dan Mitra Pesisir. 2005. Naskah Akademik kawasan Konservasi Laut Selat Lembeh Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara. Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Utara - Dinas Perikanan. 1987. Buku Tahunan Statistik Perikanan Tahun 1986. Manado. Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Utara - Dinas Perikanan. 1988. Buku Tahunan Statistik Perikanan Tahun 1987. Manado. Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Utara - Dinas Perikanan. 1989. Buku Tahunan Statistik Perikanan Tahun 1988 Manado. Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Utara - Dinas Perikanan. 1990. Buku Tahunan Statistik Perikanan Tahun 1989. Manado. Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Utara - Dinas Perikanan. 1991. Buku Tahunan Statistik Perikanan Tahun 1990. Manado. Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Utara - Dinas Perikanan. 1992. Buku Tahunan Statistik Perikanan Tahun 1991. Manado. Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Utara - Dinas Perikanan. 1993. Buku Tahunan Statistik Perikanan Tahun 1992. Manado. Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Utara - Dinas Perikanan. 1994. Buku Tahunan Statistik Perikanan Tahun 1993. Manado. Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Utara - Dinas Perikanan. 1995. Buku Tahunan Statistik Perikanan Tahun 1994. Manado. Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Utara - Dinas Perikanan. 1996. Buku Tahunan Statistik Perikanan Tahun 1995. Manado. Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Utara - Dinas Perikanan. 1997. Buku Tahunan Statistik Perikanan Tahun 1996. Manado. Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Utara - Dinas Perikanan. 1998. Buku Tahunan Statistik Perikanan Tahun 1997. Manado. Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Utara - Dinas Perikanan. 1999. Buku Tahunan Statistik Perikanan Tahun 1998. Manado. Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Utara - Dinas Perikanan. 2000. Buku Tahunan Statistik Perikanan Tahun 1999. Manado. Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Utara - Dinas Perikanan. 2001. Buku Tahunan Statistik Perikanan dan Kelautan Sulawesi Utara Tahun 2000. Manado. Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Utara - Dinas Perikanan. 2002. Buku Tahunan Statistik Perikanan dan Kelautan Sulawesi Utara Tahun 2001. Manado. Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Utara - Dinas Perikanan. 2003. Buku Tahunan Statistik Perikanan dan Kelautan Sulawesi Utara Tahun 2002. Manado. Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Utara - Dinas Perikanan. 2004. Buku Tahunan Statistik Perikanan dan Kelautan Sulawesi Utara Tahun 2003. Manado. Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Utara - Dinas Perikanan. 2005. Buku Tahunan Statistik Perikanan dan Kelautan Sulawesi Utara Tahun 2004. Manado. Pratasik SB et al. 2002. A Preliminary Study on Socio-Economic Conditions and Biological Aspects of Lembeh Strait, Bitung North Sulawesi, Indonesia. Sam Ratulangi University. Manado. [PPPIK] Pusat Pengkajian Penelitian Perikanan dan Ilmu Kelautan. 2005. Laporan Penelitian Kajian Identifikasi Kawasan Konservasi Selat Lembeh. Universitas Sam Ratulangi. Menado. Primack RB. 1997. A Primer of Conservation Biology. Sinauer Associates Inc Rees J. 1985. National Resources : Allocation, Economics and Policy. Second Edition. Great Britain by Biddles Ltd, Guildford and King’s Lynn. New York. Roberts CM. 1995. Rapid Build-up of Fishing Biomass in Caribbean Marine Reserve. Conservation Biology, Vol.9, No.4, pp. 815 – 826. Romer D. 1996. Advanced macroeconomics. McGraw Hill Companies, Inc. Berkeley, USA. Ruth M, Bruce Hannon. 1997. Modeling Dynamic Economic Systems. With a Foreword by Jay W.Forrester. Springer-Verlag New York, INC. Salaa OT. 2000. Ikan Pipa dan Kuda Laut Singnathidae di Perairan Selat Lembeh. Skripsi. Fakultas Perikanan UNSRAT. Manado. Salim E. 1992. Pidato Pengarahan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup pada Seminar Kelautan Strategi Konservasi dan Pengelolaan Terumbu Karang. Diselenggarakan atas kerjasama Kantor Menteri KLH, EMDI dan WWF, Jakarta 7 Agustus 1992. Salm RV, Clark JR, Siirila E. 2000. Marine and Coastal Protected Areas: A Guide for Planners and Managers. Third Edition. International Union for Conservation of Nature and Natural Resources, Gland, Switzerland. Sanchirico JM, Cohran KA, Emerson PM. 2002. Marine Protected Areas : Economic and Social Implication. Resource for the Future. Washington D.C. Satria A et al. 2002. Menuju Desentralisasi Kelautan. Kerjasama CIDESINDO - Pusat Kajian Agraria IPB – Partnership for Governance Reform in Indonesia. Schaefer M. 1954. Some Aspects of the Dynamics of Populations Important to the Management of Commercial Marine Fisheries. Bull. Inter-Am. Trop.Tuna. Comm 1:27-56. Smith SLJ. 1989. Tourism Analysis: A Handbook. Longman Scientific Technical, Copublished in USA with John Wiley Sons, Inc, New York. Soedharma D. 1999. Pengelolaan dan Konservasi Terumbu Karang. Bahan Kuliah IKL.722. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Souhoka J. 2000. Kondisi Terumbu Karang di Beberapa Lokasi Perairan Selat Lembeh Sulawesi Utara. LON-LIPI. 9 hal. Subani B. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia Fishing Gears for Marine fish and Shrimp in Indonesia. Nomor : 50 tahun 19881989 Edisi Khusus Jurnal Penelitian Perikanan Laut, Balai Penelitian Perikanan Laut. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta. Tackett LP, Tackett DN. 1996. Everything But Dragons In The King of Fire : In Garuda. Pp. 15-17. White AT. 1989. Two Community-based Marine Reserves : Lessons for Coastal Management. In: Chua, T-E D. Pauly Eds., Coastal Area Management in Southeast Asia : Policies, Management Strategies and Case Studies, pp. 85 – 96. Whitmarsh D et al. 2001. Economic Effects of Marine Protected Area on a small-scale fisheries : A case study of the trawl ban ini the Gulf of Castellammare, Sicily. CEMARE Research Paper No.151. University of Porthsmouth. UK. Wong PP. 1991. Coastal Tourism in Southeast Asia. Association of Southeast Asian Nations United States Coastal Resources Management Project Education Series 8. [WTO] World Tourism Organization. 1992. Guidelines: Development of National Parks and Protected Areas for Tourism. Madrid. Yulianda F. 2004. Pedoman Analisis Penentuan Status Kawasan Konservasi Laut. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor- Bogor Lampiran 1. Produksi Perikanan Kota Bitung Tahun 1986 sd Tahun 2004 No. Tahun Produksi ton 1 1986 8 572.5 2 1987 8 608.8 3 1988 8 885.7 4 1989 9 005.5 5 1990 13 425.8 6 1991 15 563.2 7 1992 19 652.6 8 1993 28 404 7 9 1994 48 461.0 10 1995 54 085.6 11 1996 55 822.4 12 1997 59 736.2 13 1998 112 431.4 14 1999 115 632.2 15 2000 119 367.1 16 2001 126 530.7 17 2002 128 352.3 18 2003 117 434.0 19 2004 135 965.1 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Sulawesi Utara, 2006 Lampiran 2. Data Effort Berdasarkan Alat Tangkap di Kota Bitung Tahun 1986-2004 EFFORT TAHUN Payang Pukat pantai Pukat cincin JIH JIT Bgn Perahu Pancing 1986 1,791.00 11,817.50 16,843.75 2,818.50 4,627.50 4,126.50 46,162.50 1987 1,829.00 111,912.50 16,598.50 3,186.00 6,941.00 3,849.75 23,030.25 1988 2,737.75 14,764.25 25,273.25 4,819.75 9,703.50 6,414.75 16,536.75 1989 3,717.50 15,087.25 28,376.75 4,509.25 15,239.50 2,220.75 12,049.50 1990 4,838.00 17,455.00 33,698.25 4,793.50 14,491.00 2,381.25 14,639.50 1991 3,967.50 15,510.25 55,365.50 5,823.00 10,455.00 3,801.00 21,582.00 1992 2,213.25 14,010.25 58,490.75 7,808.50 13,664.50 3,374.25 22,937.50 1993 4,884.75 17,708.75 21,083.00 4,410.25 13,729.00 3,798.75 32,382.25 1994 4,977.25 19,828.00 46,256.25 5,967.50 12,394.00 3,254.25 36,660.00 1995 4,724.00 15,996.25 24,934.00 6,487.50 28,164.00 4,324.00 32,344.00 1996 6,330.75 18,741.50 33,876.00 4,552.50 27,496.50 5,444.75 34,187.25 1997 6,913.50 19,411.75 23,661.75 6,686.50 25,374.00 4,609.50 27,338.50 1998 5,292.50 21,125.50 21,960.25 5,215.00 31,256.25 6,284.00 38,485.50 1999 6,969.00 20,789.75 36,561.00 5,623.25 31,431.25 5,180.75 37,979.25 2000 5,861.00 27,905.00 41,500.00 4,230.00 16,667.50 5,502.50 47,702.50 2001 6,581.50 21,972.60 42,405.10 4,690.20 27,327.50 6,579.30 36,901.90 2002 7,808.50 18,994.50 54,455.00 7,479.25 23,226.50 7,238.50 46,988.50 2003 8,901.50 20,892.00 58,083.50 6,815.25 13,824.25 7,299.75 54,782.25 2004 7,368.75 24,256.00 72,929.75 8,162.00 17,284.50 8,060.00 52,712.00 Rata- rata 97,707.00 448,178.60 712,352.35 104,077.70 343,297.25 93,744.30 635,401.90 Lampiran 3. Data Catch per Unit Effort Selat Lembeh berdasarkan Alat Tangkap Kota Bitung, Tahun 1986-2004 Tahun Payang Pukat pantai Pukat cincin JIH JIT Bagan perahu Pancing 1986 0.067169179 0.01630421 0.055946568 0.066738 0.075623987 0.03207924 0.002413 1987 0.137780208 0.00113414 0.033593397 0.048234 0.038607549 0.03270992 0.007391 1988 0.104684504 0.02496232 0.026950432 0.031718 0.014229402 0.04954987 0.014155 1989 0.061425689 0.02953819 0.031302915 0.047264 0.00685554 0.0781943 0.017764 1990 0.04741112 0.02334002 0.019038081 0.044905 0.012821751 0.06829396 0.01629 1991 0.084555766 0.03213681 0.019327921 0.038309 0.018094213 0.02882794 0.005891 1992 0.152479386 0.02088828 0.036004411 0.028933 0.014473636 0.04821071 0.005624 1993 0.111054813 0.01996471 0.113458711 0.05227 0.018244228 0.05934189 0.004956 1994 0.108584057 0.0191396 0.056195109 0.06054 0.014432387 0.06546823 0.010516 1995 0.13784928 0.03007892 0.129838774 0.060158 0.03199297 0.04904602 0.010398 1996 0.104201714 0.02730705 0.090990672 0.081417 0.006737221 0.04801414 0.014418 1997 0.105420554 0.02731851 0.191263326 0.058977 0.033509695 0.03534006 0.019586 1998 0.135606991 0.02913067 0.197509136 0.034041 0.019012997 0.04877864 0.022167 1999 0.10003946 0.02464436 0.173033424 0.083679 0.019714456 0.04137432 0.026295 2000 0.116818802 0.02044078 0.218750602 0.146206 0.046019199 0.04114948 0.018385 2001 0.123148218 0.02890873 0.178308741 0.133001 0.030580917 0.04310489 0.021996 2002 0.095706602 0.03251862 0.116606831 0.075836 0.037004069 0.02770602 0.035999 2003 0.082289502 0.02987268 0.190938907 0.123679 0.09423296 0.04187815 0.049887 2004 0.119450382 0.03074703 0.170976865 0.098444 0.080372588 0.06421526 0.112967 Rata-rata 1.995676228 0.46837563 2.050034822 1.31435 0.612559765 0.90328304 0.4171 CPUE Lampiran 4. MAPLE Output Untuk Optimal Produksi dan Effort dengan Beberapa Luasan KKL di Selat Lembeh, Sulawesi Utara

a. Sigma = 0.3 r:=0.1801624; q:=0.00003; K:=487.04014; sigma:=0.3; c:=0.0032; p:=3.4;