Fungsi terumbu karang lainnya yang menonjol secara fisik adalah ekosistem ini memproteksi garis pantai karena keberadaanya yang terus menerus dihantam
ombak mengakibatkan terjadi patahan karang yang membentuk tanggul dan mampu meredam ombak. Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, keberadaan
terumbu karang misalnya, bukan saja menguntungkan bagi konservasi wilayah pesisir namun juga dapat dijadikan aset bagi pengembangan wisata.
2.3 Ekonomi Wisata dan Konservasi Wilayah Pesisir
Konservasi adalah upaya perlindungan sumberdaya alam dan ekosistemnya yang dilakukan secara sadar, bijaksana, bertanggung jawab dan bermakna oleh
manusia, sehingga kualitas dan nilai keanekaragaman tetap terpelihara dan kesinambungan, pemanfaatan persediaanya tetap terjamin dan berkelanjutan
untuk pembangunan dan kesejahteraan manusia Soedharma 1999. Disamping itu, konservasi berperan dalam menuntun rencana pengelolaan sumberdaya alam
dengan skala prioritas maupun dalam pemanfaatan sumberdaya sesuai dengan karakteristik suatu wilayah.
Sejalan dengan maksud tersebut, secara global, tujuan dan kegiatan konservasi diarahkan untuk 1 menjaga proses ekologis penting sebagai
penyangga sistem kehidupan perlindungan sistem penyangga kehidupan: 2 melestarikan keanekaragaman sumberdaya genetik dan ekosistemnya yang
penting bagi pembangunan dan pengembangan IPTEK, budidaya, medis, pendidikan dan industri pengawetan keanekaragaman jenis; 3 menjamin
pemanfaatan pendayagunaan jenis dan ekosistemnya untuk mendukung kehidupan manusia dan menopang pembangunan pemanfaatan jenis dan ekosistem secara
lestari. Sejumlah ahli konservasi telah menyatakan bahwa yang perlu menjadi
sasaran utama bagi upaya konservasi adalah komunitas dan ekosistem, sedangkan spesies dapat menjadi sasaran sekunder McNaughton 1989; Scott et al. 1991;
Reid 1992; Grumbine 1994b diacu dalam Primack 1997. Kawasan konservasi laut selama ini dipandang sebagai kawasan konservasi dengan menitikberatkan
pada fungsi ekologinya semata. Padahal di dalam kawasan konservasi tersebut tersimpan nilai-nilai ekonomi dan sosial yang sangat potensial. Ketimpangan
pandangan tersebut selain karena kurangnya informasi mengenai pentingnya kawasan konservasi laut, juga dilatar belakangi oleh minimnya informasi
mengenai nilai ekonomi yang diperoleh dari kawasan tersebut serta ketiadaan pengetahuan mengenai pendanaan yang berkelanjutan untuk keperluan
pengelolaan kawasan konservasi laut. Padahal jika kawasan ini dikelola dengan baik dengan mengetahui nilai ekonomi yang dapat ditingkatkan akan memberikan
manfaat yang tinggi.
2.4 Kawasan Konservasi dan Pengendalian Perikanan