Gambaran Umum Kota Bitung

4 KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Kota Bitung

Geografis dan Administrasi Kota Bitung salah satu dari tiga kota di Propinsi Sulawesi Utara, dua kota lainnya adalah kota Manado dan kota Tomohon, berada pada posisi geografis 1 o 23’23’’ – 1 o 35’39’’ LU dan 125 o 1’43’’ – 126 o 18’13’’ BT, yang meliputi wilayah daratan seluas 304 km 2 30 400 Ha dan terbagi dalam empat wilayah kecamatan serta 44 kelurahan, yaitu Kecamatan Bitung Utara dengan luas wilayah 136.40 km 2 , memiliki 11 kelurahan, Kecamatan Bitung Tengah 58.12 km 2 dengan 14 kelurahan, Kecamatan Bitung Timur 59.08 km 2 dengan 10 kelurahan, dan Kecamatan Bitung Selatan yang terdapat di Pulau Lembeh dengan luas 50.40 km 2 yang memiliki 10 kelurahan. Kota Bitung yang terletak di pantai utara Sulawesi ini memiliki jarah tempuh sekitar 47 km dari kota Menado dengan jumlah penduduk pada tahun 2000, sebanyak 140 395 jiwa. Pada saat ini Bitung menjadi pelabuhan komersial dan juga sebagai pintu masuk para wisatawan. Pelabuhan Bitung mampu mengakomodasikan kapal pesiar modern modern cruise ships. Sejatinya kekayaan utama Bitung adalah Selat Lembeh dan Pulau Lembeh dimana keduanya mampu bertindak sebagai pelindung alami terhadap angin dan rough seas. Oleh karenanya beberapa literatur juga menyebutkan bahwa nama Bitung dapat diartikan sebagai pohon rindang yang tumbuh di pantai sebagai pelindung dan tempat berteduh penduduknya dari teriknya matahari, hujan dan angin. Menurut beberapa literatur, Bitung berasal dari kata Balisung yang berarti tempat pengobatan yang mujarab, atau tempat perteduan atau negeri sentosa. Dengan pengertian lain, Balisung berarti kedamaian dan kesejahteraan. Awal perkembangan Kota Bitung ditandai dengan ditemukannya sumber mata air yang disebut Aer Prang sekitar tahun 1922. Pada tanggal 1 Januari 1918, Bitung diakui oleh pemerintah Belanda sebagai suatu negeri, walaupun pengesahannya terjadi pada tanggal 1 Januari 1928 setelah dikeluarkan beslit oleh pemerintah. Bitung berada di bawah distrik Kauditan sejak tanggal 1 Juli 1947, dengan jumlah penduduk 13.428 jiwa yang tersebar di 11 desa dengan luas wilayah 19,87 km 2 . Pada Tahun 1964 dengan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat Sulawesi Utara Nomor 244 Tahun 1964, Bitung ditetapkan menjadi satu Kecamatan dengan jumlah penduduk 32 000 jiwa yang tersebar di 28 desa dengan luas wilayah 29.79 km 2 . Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1975, maka pada tanggal 10 April 1975, Kecamatan Bitung diresmikan sebagai Kota Administratif yang pertama di Indonesia, dengan luas wilayah 304 km 2 terdiri dari tiga Kecamatan dan 35 desa. Dengan semakin berkembangnya Kota Bitung yang kemudian dijuluki Kota serba Dimensi yaitu Kota Pelabuhan, Kota Industri, Kota Perdagangan, Kota Pariwisata, dan Kota Pemerintahan, maka pada tanggal 10 Oktober 1990, Kota Administratif Bitung meningkat statusnya menjadi Kota Madya Daerah Tingkat II Bitung berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1990, dengan luas wilayah 304 km 2 , 3 kecamatan dan 44 kelurahan. Pada tahun 1995, sesuai dengan PP Nomor 43 Tahun 1995 tertanggal 6 Desember 1995, terbentuklah Kecamatan Bitung Timur sebagi hasil pemekaran dari Kecamatan Bitung Tengah. Dengan demikian Bitung menjadi 4 wilayah kecamatan. Luas perairan laut Sulawesi Utara lebih kurang 504 981 km2 terdiri dari perairan territorial seluas 314 981 km2 dan perairan Zona Ekonomi Eksklusif seluas 190 000 km2. Salah satu bagian Sulawesi Utara yang penting peranannya dalam menunjang roda perekonomian daerah ini adalah kota Bitung. Daerah ini, dengan pelabuhan alamnya, melayani segala kebutuhan masyarakat mulai dari minyak sampai bahan makanan ke pulau-pulau kecil di sebelah utara daratan Sulawesi Utara, dengan memanfaatkan Selat Lembeh sebagai tempat pelabuhan utamanya. Selat merupakan suatu kawasan yang sempit diapit oleh dua daratan yang menghubungkan dua perairan laut. Selat Lembeh memisahkan pulau lembeh dengan daratan utama pulau Sulawesi bagian Utara. Selat ini terletak di bagian ujung Utara dan Timur daratan utama Pulau Sulawesi dalam wilayah Kota Bitung. Selat Lembeh memiliki panjang 16 km dengan lebar 1 – 2 km, dengan kedalaman laut berkisar 25 – 70 m dan rata-rata 15 – 20 m serta suhu air 25 – 27 o C Gambar 13. Gambar 13 Pulau Lembeh, Selat Lembeh dan kota Bitung. Kota Bitung memiliki batas-batas sebelah Utara dengan Kecamatan Likupang Kabupaten Minahasa Utara, sebelah Timur dan Selatan dengan Laut Maluku, Teluk Tomini, dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa Utara. Kota ini terbagi ke dalam lima wilayah kecamatan, yaitu kecamatan Bitung Utara dengan luas 136.40 km2, Bitung Timur 59.08 km2, Bitung Selatan 50.90 km2, Bitung Tengah dengan luas 24 km2, dan Bitung Barat dengan luas 33.62 km2. BAPPEDA BPS Kota Bitung 2005. Jarak antara Ibukota Bitung dengan Ibukota Kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah ini. Tabel 2 Jarak antara ibukota Bitung dengan ibukota kecamatan Ibukota Bitung ke Ibukota Kecamatan Jarak km Kota Bitung ke Papusungan Kota Bitung ke Aertembaga Kota Bitung ke Madidir Kota Bitung ke Danowudu 3.5 3.5 4 10 Sumber : Bitung Dalam Angka. 2005.

4.2 Kondisi Fisik