3 METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Pendekatan Penelitian
Wilayah pesisir merupakan wilayah dengan segala aktifitas yang sangat kompleks dan permasalahan yang memiliki multi dimensi. Selama ini pendekatan
analisis dalam menangani masalah yang terjadi di wilayah pesisir cenderung dilakukan secara parsial dan cenderung sektoral. Misalnya saja permasalahan
yang terjadi pada perikanan dianalisis melalui pendekatan perikanan semata padahal kegiatan perikanan tidak bisa terlepas dari kegiatan wisata sehingga
pendekatan parsial sering tidak mengenai sasaran. Di sisi lain pendekatan konservasi juga dilakukan secara parsial dan tidak menyentuh aspek perikanan
yang sangat tergantung dari keberhasilan konservasi. Oleh karenanya pendekatan yang memadukan berbagai sektoral tersebut dalam satu analisis yang utuh
sangatlah diperlukan. Penelitian ini diharapkan menjawab tantangan dan kebutuhan tersebut
melalui pendekatan yang integratif yang mengkombinasikan berbagai penelitian kuantitatif dan kualitatif. Kerangka penelitian studi didekati dari pemikiran
bahwa kawasan pesisir merupakan kawasan yang dapat dimanfaatkan baik untuk kepentingan wisata, konservasi maupun untuk kepentingan kegiatan perikanan.
Untuk itu diperlukan assessment terlebih dahulu dalam melihat pemanfaatan kedua kepentingan tersebut. Pada assessment konservasi dan perikanan
diperlukan penilaian menyangkut nilai ekonomi kawasan tersebut melalui pendekatan valuasi ekonomi dan beberapa nilai kegunaan langsung antara
konservasi dan perikanan melalui pendekatan bioekonomi. Kedua penilaian ini akan menghasilkan nilai ekonomi total seluruh kawasan konservasi yang
diperlukan untuk menentukan nilai kegunaan multiple use dari kawasan tersebut. Untuk assessment kawasan wisata dilakukan penilaian menyangkut nilai
langsung direct value, nilai tambah value added dan aspek kesejahteraan wellfare aspect dari kegiatan wisata. Keseluruhan penilaian tersebut akan
menghasilkan nilai ekonomi wisata keseluruhan yang juga diperlukan dalam analisis multiple use.
Setelah nilai kegunaan ganda multiple use kawasan tersebut ditentukan barulah dilakukan analisis konvergensi dan divergensi yang didukung oleh
analisis kelembagaan dan analisis dinamik dari sumber daya yang ada. Interaksi ketiga analisis ini akan menghasilkan tipologi pengelolaan kawasan konservasi
dan wisata untuk Selat Lembeh yang kemudian diturunkan lebih rinci dalam bentuk implikasi kebijakan pengelolaan. Keseluruhan pendekatan tersebut dapat
dilihat pada Gambar 4 berikut.
KAWASAN PESISIR
Assessment Konservasi
Perikanan
Assessment Wisata
Direct Value
Welfare Value
Added Bio
ekonomi
Valuasi Ekonomi
Nilai Ekonomi
Konservasi
Nilai Ekonomi
Wisata Multiple
Use
Institusi KODI-
KO
SDA Analisis
Dinamika
Tipologi Pengelolaan
Implikasi KAWASAN
PESISIR
Assessment Konservasi
Perikanan
Assessment Wisata
Direct Value
Welfare Value
Added Bio
ekonomi
Valuasi Ekonomi
Nilai Ekonomi
Konservasi
Nilai Ekonomi
Wisata Multiple
Use
Institusi KODI-
KO
SDA Analisis
Dinamika
Tipologi Pengelolaan
Implikasi
Gambar 4 Pendekatan analisis untuk mengembangkan model Pengelolaan Pariwisata dan Perikanan.
3.2 Metode Assessment Konservasi dan Perikanan