Pengusaha Wisata Usaha Kecil
Nelayan Pembina
Fasilitator
•Manajemen •Teknologi
•Pembinaan Pendidikan
Pengusaha Wisata Usaha Kecil
Nelayan Pembina
Fasilitator
•Manajemen •Teknologi
•Pembinaan Pendidikan
Gambar 42 Pola kemitraan antara pengusaha wisata dan usaha kecil nelayan di Selat Lembeh.
6.8 Logical Framework LOGFRAME Analysis untuk Implikasi Kebijakan
Logical Framework Logframe pada dasarnya adalah alat analisis untuk merencanakan kebijakan dan sekaligus memonitor rancangan keluaran yang akan
dihasilkan Odame 2001. Teknik ini pertama kali dikembangkan oleh United States Department of Defense yang kemudian diadopsi oleh United State Agency
for International Development sejak akhir tahun 1960-an. Beberapa negara donor seperti Canada, Inggris dan German untuk mengembangkan program-program
pemberdayan di negara berkembang. Teknik Logframe dimulai dengan menentukan tujuan umum atau kebijakan
yang kemudian diikuti oleh purpose atau tujuan jangka pendek dari kebijakan. Selanjutnya adalah output atau hasil yang di antisipasi dari program kebijakan
kemudian diikuti dengan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Kemudian dilakukan verifikasi dengan menggunakan indikator-
indikator yang dilengkapi dengan asumsi-asumsi dan resiko yang harus diambil agar kebijakan lebih realistis.
Dalam analisis Logframe ini beberapa isu dan pendekatan strategis akan dijabarkan secara lebih rinci dalam bentuk tabular. Matriks Logframe dimulai
dengan memberikan ringkasan narasi dari goal, purpose tujuan jangka pendek, output dan kegiatan yang direkomendasikan. Ringkasan narasi ini merupakan
gambaran ringkas dari hasil analisis. Pada kolom indikator, secara rinci digambarkan ukuran-ukuran yang harus dicapai serta target relative dari ukuran
tersebut dalam prosentasi maupun dalam obsolut yang harus dicapai dari baseline kondisi saat ini sampai kurang lebih lima tahun mendatang. Angka lima tahun
dipilih karena menyesuaikan dengan perubahan politik dan perubahan anggaran keuangan di tingkat makro nasional maupun daerah. Pada kolom MOV Means of
Verification atau alat verifikasi disajikan berbagai opsi untuk melihat pekembangan-perkembangan yang akan dicapai di masa mendatang.
Perkembangan tersebut bisa diperoleh dari laporan tahunan dari lembaga pemerintah maupun survey-survey dari badan independen yang akan dilakukan di
masa mendatang. Pada kolom akhir disajikan Risiko dan asumsi yang terkait dengan Goal, Purpose dan Output. Kolom ini diisi berdasarkan keterkaitan baris
yang diisi dengan baris sebelumnya misalnya output terhap purpose, dlsb Tabel 31 berikut menggambarkan Matriks Logframe untuk pengelolaan
kawasan konservasi untuk wisata yang dapat ko-eksis dengan kegiatan ekonomi pesisir lainnya seperti perikanan di Selat Lembeh.
Tabel 31 Matriks Logframe pengelolaan kawasan pesisir di Selat Lembeh
TUJUAN INDIKATOR Output M.O.V
Means of
Verification Resiko dan Asumsi
Perikanan yang lestari berkelanjutan
Peningkatan Kesejahteraan :
♦
Peningkatan Pendapatan
♦
Produksi yang lestari
♦
Produksi perikanan yang tidak melebihi produksi
lestari
♦
Pendapatan dari perikanan
≥ kondisi sekarang
♦
PDRB
♦
Statisitk Perikanan
♦
Potensi Desa Asumsi :
♦
Tidak ada peningkatan input perikanan yang drastis
♦
Stabilitas politik dan sosial Resiko :
Adanya kesenjangan sosial Konservasi Ko-exist
dengan perikanan Peningkatan sumberdaya fisik :
♦
Secara kualitas dan kuantitas terjadi perubahan yang lebih
baik
♦
Peningkatan penutupan karang
♦
Peningkatan non-use. Misalkan fungsi lahan hutan
bakau sebagai nursery ground kepiting
♦
Stok ikan karang meningkat
♦
Coverage terumbu karang meningkat
♦
Produksi tangkap perikanan meningkat
♦
Laporan penelitian
♦
Data Statistik
♦
Adanya nelayan yang ikut berpartisipasi dlm
memelihara lingkungan Asumsi :
Tidak ada defector perusak Resiko :
Terjadi influx pendatang
Wisata Ko-exist dengan Perikanan
♦
Peningkatan jumlah wisatawan
♦
Peningkatan nelayan part time
♦
Peningkatan Tenaga Kerja
♦
Peningkatan pendapatan dari diving operator Tourist
operator
♦
Laju pertumbuhan wisatawan
≥ kondisi sekarang
♦
Meningkatnya penyerapan tenaga kerja
♦
Meningkatnya tingkat kesejahteraan
masyarakat setempat
♦
Data Statistik :
♦
Dinas Pariwisata
♦
Pengelola Usaha Wisata Asumsi :
♦
Perbaikan infrastruktur
♦
Stabilitas keamanan Resiko :
Adanya konflik penggunaan lahan
TUJUAN INDIKATOR Output M.O.V
Means of
Verification Resiko dan Asumsi
Perikanan yang lestari berkelanjutan
Peningkatan Kesejahteraan :
♦
Peningkatan Pendapatan
♦
Produksi yang lestari
♦
Produksi perikanan yang tidak melebihi produksi
lestari
♦
Pendapatan dari perikanan
≥ kondisi sekarang
♦
PDRB
♦
Statisitk Perikanan
♦
Potensi Desa Asumsi :
♦
Tidak ada peningkatan input perikanan yang drastis
♦
Stabilitas politik dan sosial Resiko :
Adanya kesenjangan sosial Konservasi Ko-exist
dengan perikanan Peningkatan sumberdaya fisik :
♦
Secara kualitas dan kuantitas terjadi perubahan yang lebih
baik
♦
Peningkatan penutupan karang
♦
Peningkatan non-use. Misalkan fungsi lahan hutan
bakau sebagai nursery ground kepiting
♦
Stok ikan karang meningkat
♦
Coverage terumbu karang meningkat
♦
Produksi tangkap perikanan meningkat
♦
Laporan penelitian
♦
Data Statistik
♦
Adanya nelayan yang ikut berpartisipasi dlm
memelihara lingkungan Asumsi :
Tidak ada defector perusak Resiko :
Terjadi influx pendatang
Wisata Ko-exist dengan Perikanan
♦
Peningkatan jumlah wisatawan
♦
Peningkatan nelayan part time
♦
Peningkatan Tenaga Kerja
♦
Peningkatan pendapatan dari diving operator Tourist
operator
♦
Laju pertumbuhan wisatawan
≥ kondisi sekarang
♦
Meningkatnya penyerapan tenaga kerja
♦
Meningkatnya tingkat kesejahteraan
masyarakat setempat
♦
Data Statistik :
♦
Dinas Pariwisata
♦
Pengelola Usaha Wisata Asumsi :
♦
Perbaikan infrastruktur
♦
Stabilitas keamanan Resiko :
Adanya konflik penggunaan lahan
7 SIMPULAN DAN SARAN
7.1 Simpulan