Nilai Ekonomi Non-Ekstraktif Analisis Nilai Ekonomi KKL

best alternative use dari resources. Tindakan ini juga di sisi lain akan bisa meyakinkan publik, khususnya masyarakat nelayan, yang dari hasil wawancara sebagian besar lebih dari 50 menyatakan bahwa sumber daya ikan di Selat Lembeh mulai menurun. Dengan investasi di KKL tersebut maka dalam jangka panjang catch rate akan meningkat sehingga persepsi masyarakatpun akan berubah dengan sendirinya.

5.7.2. Nilai Ekonomi Non-Ekstraktif

Kawasan Selat Lembeh selain memiliki nilai ekstraktif dari perikanan, juga memiliki ekosistem yang meskipun tidak dikonsumsi secara langsung non ekstraktif memiliki nilai ekonomi tersendiri. Untuk menentukan berapa nilai non-ekstraktif ini, penelitian ini menggunakan pendekatan back of the envelope BOTE Fauzi dan Anna, 2005 dengan cara menghitung nilai pemanfaatan saat ini dari kegiatan non ekstraktif dikalikan dengan nilai ekonomi saat ini existing value. Kegiatan non ekstraktif di Selat Lembeh meliputi kegiatan diving, transportasi, taxi air sebagai sarana penyeberangan antara Pulau Lembeh dan Bitung. Sebagai baseline indikator untuk menghitung nilai ekonomi non ekstraktif tersebut, studi yang dilakukan oleh Pratasik, et.al 2002 dijadikan acuan sebagai bahan untuk mengkalibrasi tingkat pemanfaatan yang ada saat ini. Kemudian hasil penelitian di lapangan juga dijadikan patokan untuk menentukan tingkat pemanfaatan pada saat ini existing. Tabel 5.12. berikut menyajikan nilai ekonomi non-ekstraktif Selat Lembeh dari ketiga aktifitas di atas. Nilai ini merupakan nilai baseline yang kemudian akan dijadikan basis perhitungan skenario KKL. Sebagaimana terlihat pada Tabel tersebut, kegiatan penyelaman memberikan manfaat ekonomi gross benefits sekitar Rp 300 juta per tahun, sementara dari sewa kapal charter boat dan sea taxi masing-masing memberikan nilai ekonomi sebesar Rp 25 juta dan Rp 90 juta per tahun. Nilai ini jika dihitung dalam kurun waktu jangka panjang capitalized dengan discount rate sebesar 8 maka akan diperoleh Rp 3.75 milyar untuk diving dan Rp 315 juta serta Rp 1.3 milyar untuk sewa kapal dan sea taxi. Tabel 5.12. Nilai Ekonomi Non-ekstraktif Selat Lembeh Aktivitas Unit Rate Usage rate Nilai Ekonomi PV 8 per month Diving Rpperson 1000000 25 300000000 3750000000 Chartered boat Rpboatday 175000 12 25200000 315000000 Sea Taxi Rpperson 5000 1500 90000000 1125000000 Jika simulasi yang sama dilakukan terhadap nilai non-ekstraktif, khususnya dari kegiatan diving, maka skenario pertama dengan meningkatnya rate fee sebesar 15 dan peningkatan usage rate sebesar 15 akan meningkatkan nilai present value dari diving sekitar Rp 4 milyar. Nilai ini menunjukan nilai KKL dari diving sebagaimana terlihat pada Gambar 5.17 berikut. 3400 3600 3800 4000 4200 4400 Base line Skenario1 Skenario 2 Ske nario P r e se nt V a lue J ut a R upi a h PV 8 Juta Gambar 5.17. Peningkatan Present Value dari Diving Untuk menentukan nilai keberadaan existence value dari ekosistem Selat Lembeh, penelitian ini menggunakan teknik perhitungan ”Benefit Transfer” yakni menggunakan nilai unit perhitungan yang sudah dilakukan sebelumnya dan diaplikasikan untuk kondisi Selat Lembeh. Meskipun ada berbagai jenis ekosistem di Selat Lembeh, penelitian ini hanya menghitung nilai dari tiga jenis ekosistem yang dominan, yakni terumbu karang, hutan mangrove dan padang lamun sea grass. Untuk menghitung nilai total ekosistem tersebut luasan dari masing-masing ekosistem tersebut dicari terlebih dahulu kemudian nilainya dihitung dengan menggunakan nilai basis dari Cesar, et al 2003 dan Hansen et al 2003. Tabel 5.13. berikut ini menyajikan hasil perhitungan nilai ekosistem tersebut. Tabel 5.13. Nilai Ekonomi Ekosistim di Selat Lembeh Ekosistim Luasan ha Nilaiha US Nilai Total US Capitalized Pada 8 Terumbu Karang a 90 17 777.7 1 600 000 20 000 000 Mangrove b 8.9 828 7 369.2 92 115 Padang Lamun b 90 349 31 410 392 625 Total 1 638 779.2 20 484 740 Catatan: a dihitung dengan basis angka dasar dari Cesar et al 2003 b dihitung dengan basis angka dasar dari Hansen et al 2003 Dari Tabel 5.13 diatas dapat diketahui bahwa nilai keberadaan ekosistem di Selat Lembeh adalah sekitar US 1.6 juta yang setara dengan Rp. 15 milyar kurs 9500,-. Artinya bahwa terlepas apakah dikonsumsi atau tidak keberadaan ekosistem tersebut memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi yang di dalamnya mengandung nilai-nilai lain seperti keanekaragamam hayati, fungsi ekologis, fungsi estetika dan sebagainya. Nilai ekonomi ini juga dapat diartikan bahwa jika ketiga ekosistem itu hilang atau rusak, maka akan diderita kerugian yang setara dengan Rp. 15 milyar per tahun.

5.7.3. Nilai Ekonomi Total Selat Lembeh