Perumusan Masalah Pemodelan ko-eksistensi pariwisata dan perikanan : analisis konvergensi - divergensi (KODI) di Selat Lembeh Sulawesi Utara

pintu gerbang pariwisata regional karena posisinya yang strategis sebagai pintu masukpintu keluar di kawasan Timur Indonesia belahan utara ke pasar pariwisata global, khususnya di kawasan Asia Pasifik. Pengelolaan wilayah pesisir dan laut khususnya sektor pariwisata bahari di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan. Oleh karenanya perlu adanya peningkatkan kepedulian, keterlibatan dan kemampuan dalam mengelola dan melestarikan potensi-potensi wisata bahari, khususnya melibatkan partisipasi aktif secara seimbang antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Masyarakat diletakkan sebagai faktor utama, yang memiliki kepentingan berpartisipasi secara langsung dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui upaya konservasi serta pemanfaatan sumber daya alam oleh masyarakat setempat, kemitraan dengan pihak swasta dan sewa lahan atau sumber daya lainnya baik oleh masyarakat maupun kerja sama dengan swasta. Kawasan konservasi laut selama ini dipandang sebagai kawasan konservasi dengan menitik beratkan pada fungsi ekologinya semata. Padahal di dalam kawasan koservasi tersebut tersimpan nilai-nilai ekonomi dan sosial yang sangat potensial. Ketimpangan pandangan tersebut selain karena kurangnya informasi mengenai pentingnya kawasan konservasi laut, juga dilatar belakangi oleh minimnya informasi mengenai nilai ekonomi yang diperoleh dari kawasan tersebut serta ketiadaan pengetahuan mengenai pendanaan yang berkelanjutan untuk keperluan pengelolaan kawasan konservasi laut. Untuk itulah penelitian ini dibuat dalam rangka mengembangkan Model Pengelolaan Kawasan Wisata, Kawasan Konservasi Pesisir dan Perikanan secara ko-eksistensi melalui analisis Konvergensi dan Divergensi di Selat Lembeh, Sulawesi Utara.

1.2 Perumusan Masalah

Kebijakan yang menjamin bertahannya industri pariwisata dalam jangka waktu yang lama memang sulit tanpa adanya pengaruh terhadap lingkungan. Oleh karenanya, industri wisata perlu dikelola dengan baik dan benar dalam rangka memelihara kelestarian ekosistem dan menjamin keberlanjutannya. Pada dasarnya akar permasalahan dari pengembangan pariwisata bahari adalah pengelolaannya yang belum optimal. Pemanfaatan lahan di daerah pesisir terus meningkat dan mendesak sampai pada lahan-lahan yang seharusnya sebagai daerah konservasi, hal ini disebabkan karena lemahmya keterpaduan antar sektor yang terlibat di daerah pesisir. Kelemahan ini berkaitan dengan rendahnya pemahaman masyarakat pesisir tentang potensi yang terkandung pada sumberdaya pesisir dan laut itu sendiri. Selain itu, adanya konflik kepentingan dan lemahnya informasi sebagai landasan pengelolaan, juga menjadi akar permasalahan dalam mencapai tujuan akhir keterpaduan pengelolaan pariwisata .di daerah pesisir. Lembaga pemerintah dan swasta masih belum optimum dalam memberdayakan masyarakat di daerah wisata bahari. Akibatnya terjadi pengelolaan sumberdaya pariwisata bahari yang belum terintegrasi. Gambar 1 dibawah ini menjelaskan usulan pemecahan masalah untuk menjawab kelemahan pengelolaan wisata bahari yang sekaligus menjadi kawasan konservasi. SDA Pesisir dan Laut PERMASALAHAN KONDI SI I DEAL Potensi Barang Potensi Jasa Pariwisata Perikanan Potensi I ntrinsik Ekso- genous Endo- genous Kendala I nfrastruktur Makro Political System Kendala SD Konflik Akses Karakteristik intrinsik Penge- lolaan SD Wisata yang belum optimal dan Terinte- grasi Opsi Pengelolaan dan Solusi Permasalahan melalui Pendekatan Analitis dan Pemodelan KO DI KO Tipo- Logi Penge Lolaan Pari- Wisata Dan Per- ikanan Analisis Dinamika I nstitusi USULAN PEMECAHAN MASALAH Konservasi SDA Pesisir dan Laut PERMASALAHAN KONDI SI I DEAL Potensi Barang Potensi Jasa Pariwisata Perikanan Potensi I ntrinsik Ekso- genous Endo- genous Kendala I nfrastruktur Makro Political System Kendala SD Konflik Akses Karakteristik intrinsik Penge- lolaan SD Wisata yang belum optimal dan Terinte- grasi Opsi Pengelolaan dan Solusi Permasalahan melalui Pendekatan Analitis dan Pemodelan KO DI KO Tipo- Logi Penge Lolaan Pari- Wisata Dan Per- ikanan Analisis Dinamika I nstitusi USULAN PEMECAHAN MASALAH Konservasi Gambar 1 Perumusan masalah penelitian dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan lautan. Pertanyaan Penelitian Atas dasar rumusan masalah dalam Gambar 1 di atas, maka beberapa pertanyaan yang muncul adalah : 1 Bagaimana suatu kawasan konservasi yang ditujukan untuk wisata bahari dapat ko-eksis dengan kegiatan ekonomi lainnya seperti perikanan ? 2 Apakah memungkinkan terjadinya konvergensi atau divergensi antara wisata di daerah konservasi dengan kegiatan perikanan ? 3 Bagaimana pengelolaan suatu kawasan yang bersifat multiple use dapat dilakukan dalam suatu pendekatan modeling ? 4 Bagaimana implikasi kebijakan dari penerapan pengelolaan seperti diuraikan pada poin-poin diatas ? Berdasarkan uraian di atas, pokok permasalahan yang terdapat pada kawasan konservasi dimana sekaligus sebagai kawasan wisata bahari adalah belum adanya model pengelolaan kawasan wisata bahari yang ko-eksis dengan kawasan perikanan.

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian