Saran Strategi Integrasi Pengembangan Perikanan Tangkap dan Perikanan Budidaya (Studi Kasus di Teluk Lampung )

150 6 Pelaku yang memiliki peran sebagai unsur kunci untuk menjadi pendorong pengembangan adalah nelayan, pembudidaya, dan masyarakat. Untuk pencapaian tujuan pengembangan, tolok ukur yang dapat dijadikan unsur kunci adalah peningkatan jumlah dan pendapatan nelayan pembudidaya. Aktivitas kunci yang dibutuhkan guna perencanaan tindakan dalam pengembangan adalah koordinasi antar sektor. Peningkatan pendapatan nelayan pembudidaya merupakan elemen kunci dalam keberhasilan pengembangan. Peningkatan pendapatan nelayan pembudidaya merupakan elemen kunci dari elemen perubahan. Kemudahan birokrasi merupakan unsur kunci dari unsur kebutuhan yang harus terpenuhi untuk mendorong integrasi pengembangan perikanan tangkap dan perikanan budidaya. 7 Integrasi pengembangan perikanan tangkap dan perikanan budidaya yang direkayasa melalui model CAP-AQUADEV berbasis komputer membantu peningkatan efisiensi mekanisme pengambilan keputusan, sehingga dapat dengan cepat mengantisipasi dinamika perubahan informasi. Model CAP- AQUADEV mampu mengakomodasi kebutuhan pengambil keputusan untuk membantu mengidentifikasi permasalahan yang hendak dikelompokkan, mengidentifikasi dan membuat prioritas komoditas, teknologi penangkapan ikan, strategi atau permasalahan lain yang hendak difokuskan, membantu dalam analisis finansial beserta aspek kelembagaan.

6.2 Saran

Hal-hal yang perlu diperhatikan dari penelitian ini adalah: 1 Diperlukan suatu kajian komprehensif mengenai sistem pembiayaan usaha berbasis sumberdaya alam berdaya saing tinggi dan bersifat strategis. 2 Diperlukan kebijakan yang jelas untuk mendukung pengembangan perikanan tangkap berbasis budidaya bernilai tambah tinggi, mengingat besarnya multiplier effect yang ditimbulkan. Terkait hal tersebut juga diperlukan pembinaan kepada masyarakat secara terus menerus terhadap penerapan teknologi perbenihan komoditas yang akan ditebar dan inovasi teknologi perbenihan komoditas yang belum bisa dipijahkan secara buatan. 3 Untuk mengatasi berbagai keterbatasan dalam model sistem pengambilan keputusan CAP-AQUADEV ini, diperlukan pengembangan seperti memasukkan komponen manajemen berbasis pengetahuan knowledge based management. DAFTAR PUSTAKA Agustedi. 2000. Rancang Bangun Model Perencanaan dan Pembinaan Agroindustri Hasil Laut Orientasi ekspor dengan Pendekatan Wilayah. Disertasi. Bogor: IPB. 203 hlm. Amri, K. 2008. Analisis Hubungan Kondisi Oseanografi Dengan Fluktuasi Hasil Tangkapan Ikan Pelagis di Selat Sunda. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol.14 No.1. halaman 55 - 65. Pusat Riset Perikanan Tangkap. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Atmaja, B.S. and Nugroho, D. 2005. Geographical Distribution And Status of Scads Population in The Water of the southern Part of sunda Shelf. Indonesian Fisheries Research Journal. Vol.11 No.1. Page 1-7. Pusat Riset Perikanan Tangkap. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Atmaja, B.S. and Nugroho, D. 2005. Interaksi Antara Biomassa dengan Upaya Penangkapan: Studi Kasus Perikanan Pukat Cincin di Pekalongan dan Juana. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol.12 No.1. halaman 57 - 68. Pusat Riset Perikanan Tangkap. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Baer, K., J. Blasel and M. Diekmann.2007. Benefits of repeated stocking with adult, hatchery-reared brown trout, Salmo trutta, to recreational fisheries?. Fisheries Management and Ecology Volume 14 Issue 1, Pages 51 – 59. Fisheries Research Station Baden-Württemberg, Langenargen, Lake Constance, Germany. Badan Riset Kelautan dan Perikanan, DKP. 2009. Dukungan Riset Bagi Pelaksanaan Pemacuan Sumberdaya Ikan Di Indonesia. Forum Nasional Pemacuan Stok Indonesia. Purwakarta. Badrudin,M., Priono, B., dan Amin,E. M. 1991. Potensi dan Penyebaran Sumberdaya Ikan Pelagis Kecil. Direktorat Jenderal Perikanan. Jakarta. Barani HM. 2005. Model Pengelolaan Perikanan di Wilayah Padat Tangkap: Kasus Perairan Laut Sulawesi Selatan Bagian Selatan. [Ringkasan Disertasi]. Bogor: IPB. 26 hlm. Bell Johann D., Bartley Devin M., Lorenzen Kai, Loneragan Neil R., 2006. Restocking and stock enhancement of coastal fisheries: potential, problems and progress. Fisheries Research 80. 1-8 Scince Direct www. sciencedirect.com Brandt. 1984. Fishing Catching Methods of the Word 3 rd edition. England: Fishing News Books Ltd. 418 pp. Cholic F., Jagatraya GA., Poernomo RP., Jauzi A. 2005. Akuakultur “Tumpuan Harapan Masa Depan Bangsa”. PT. Viktoria Kreasi Mandiri. Jakarta. 415 hlm. Coastal Resources Management Project 1998; Increasing Conservation and sustainable Use of Coastal Resources Cooper, E.L. 1969 “Growth of Wild and Hatchery Strains of Brook Trout” in Trans. of American Fisheries Society; Vol.90, No.4, pp424–438 Dahuri, R. 2001. Prospek dan Strategi Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Makalah Seminar. Universitas Pekalongan. Pekalongan. Dahuri R. 2002. Paradigma Baru Pengembangan Indonesia Berbasis Kelautan. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Bidang Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Lautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Bogor: IPB. 233 hlm. Dahuri R. 2004. Kebijakan Pakan Udang atau Ikan dan Penanganan Permasalahan Antibiotika Pada Budidaya. Pidato Sambutan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Dalam Acara Pembukaan Temu Nasional. Jakarta. Dent, J.B., and M.J. Blackie. 1979. Systems simulation in Agriculture.Applied Science Publishers, London, England. Departemen Kelautan dan Perikanan. 2003. Strategi Nasional Implementasi Code of Conduct for Responsible Fisheries. Jakarta. 107 hlm Departemen Kelautan dan Perikanan. 2006. Pedoman Pembentukan Kelembagaan Operasional dan Pemeliharaan Prasarana Budidaya. Jakarta. 47 hlm. Departemen Kelautan dan Perikanan. 2007. Pola Pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah ”Alat Tangkap Jaring Lingkar Purse Seine”. Jakarta. 70 hlm. Departemen Kelautan dan Perikanan. 2008. Pola Pembiayaan Usaha Kecil” Pancing Ulur Berumpon. Jakarta. 61 hlm. Departemen Kelautan dan Perikanan. 2008. Pola Pembiayaan Usaha Kecil” Pancing Rawai. Jakarta. 58 hlm. De Silva S.S., Amarasinghe U.S., Nguyen T.T.T. 2006. Better Practice Approaches for Culture Based Fisheries Depelovment in Asia. ACIAR. Australia. 96 pp. Diantari. R. dan Efendi. E. 2005. Pengkajian Potensi dan Musim Penangkapan Ikan Kembung Rastrelliger spp di Perairan Teluk Lampung.Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung. 2001. Profil Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung. Lampung. Direktorat Jenderal Perikanan. 2000. Potensi Perikanan Tangkap Indonesia. Ditjen Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung. 2002. Profil Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung. Lampung. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung. 2003. Profil Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung. Lampung. 115 hlm. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung. 2003. Rencana Tata Ruang Pesisir Teluk Lampung dan Teluk Semangka, Laporan Akhir, CV GEBE Consultan, Lampung. 145 hlm. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung. 2004. Profil Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung. Lampung. 274 hlm. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung. 2005. Profil Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung. Lampung. 115 hlm. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung. 2006. Profil Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung. Lampung. 114 hlm. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung. 2007. Profil Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung. Lampung. Direktorat Jenderal Urusan Pesisir Pantai dan Pulau-Pulau Kecil. 2000. Pengelolaan Tata Ruang Kawasan Pesisir Lampung Untuk Kegiatan Usaha Masyarakat. Bogor. 150 hlm. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. 2002. Statistik Perikanan Budidaya. Dirjen Perikanan Tangkap. 2008. Statistik Perikanan Tangkap Indonesia 2001 – 2006. Jakarta. 136 hlm. Djamin Z. 1984. Perencanaan dan Analisa Proyek. Edisi Satu. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 167 hlm. Dwiponggo. 1983. Pengkajian Sumberdaya Perikanan Laut Indonesia. Laporan Penelitian Perikanan Laut nomor-2. BPPL. Jakarta. Effendi. 2004. Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya. Ernawati, T dan Sumiyono,B. 2009. Fluktuasi Bulanan Hasil Tangkapan Cantrang yang Berbasis di Pelabuhan Perikanan Pantai Tegal Sari, Kota Tegal. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol.15 No.1. halaman 69 – 77. Pusat Riset Perikanan Tangkap. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Eriyatno. 1998. Ilmu Sistem Meningkatkan Mutu dan efektivitas Manajemen. Bogor: IPB Press. 147 hlm. Eriyatno dan Sofyar Fadjar. 2007. Ilmu Riset Kebijakan. Metode Penelitian untuk Pascasarjana, IPB Press. 79 hlm. Fauzi A. 2004. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 259 hlm. Fauzi A. 2005. Kebijakan Perikanan dan Kelautan “Isu, Sintesis dan Gagasan”. PT. Gramedia Pusaka Utama. Jakarta. 185 hlm. [FAO] Food Agriculture Organization. 1995. Code of Conduct for Responsible Fisheries. Rome Italy. 41 pp. [FAO] Food Agriculture Organization. 1999. Introduksi Pengkajian Ikan Tropis. Jakarta. 438 hlm. [FAO] Food Agriculture Organization. 2002. The State of World Fisheries and Aquaculture. Rome: FAO Fisheries Department. 142 pp. Giyatmi. 2005. Sistem Pengembangan Agroindustri Perikanan Laut: Suatu Kajian Kelayakan dan Strategi Pengembangan di Propinsi Jawa Tengah. [Disertasi]. Bogor: IPB. 225 hlm. Gulland, J.A. 1986. A Manual of Methods for Fish Stock Assessment. F A O. Roma. Hariati, T., Chodriyah, U., dan Taufik, M. 2009. Perikanan Pukat Cincin di Pemangkat, Kalimantan Barat. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol.15 No.1. halaman 79 - 91. Pusat Riset Perikanan Tangkap. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Hariyanto, Tri, Baskoro, MS, Haluan, J., Iskandar, BH, 2009, Pengembangan Teknologi Penangkapan Ikan Berbasis Komoditas Potensial di Teluk Lampung, Jurnal Saintek Perikanan Volume 4 No 2 Tahun 2008, FPIK, Universitas Diponegoro, Semarang. Hariyanto, Tri, Baskoro, MS, Haluan, J., Iskandar, BH, 2009, Analisis Integrasi Pengembangan Perikanan tangkap dan Perikanan Budidaya Studi Kasus di Lampung Selatan, Jurnal Pusat Riset Perikanan Tangkap Tahun 2009, Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan Hartoto I. D. 2000. An Overview of Some Limnological Parameters and Management Status of Fishery Reserves in Central Kalimantan. Pusat Penelitian Limnologi-LIPI.Kompleks LIPI Cibinong. Jadwiga Ziolkowska. 2008. Evaluation of Agri-environmental Measures. International Journal of Rural Management, Vol. 4, No. 1-2, 1-24. Humboldt University of Berlin. Jorgensen J. V and Thompson P. M. 2007. Culture-base Fhiseries in Bangladesh ”A socio-economic perrspective. FAO. Rome. 41 hlm. Kitojo Wetengere. 2009. Socio-economic factors critical for adoption of fish farming technology: The case of selected villages in Eastern Tanzania. International Journal of Fisheries and Aquaculture Vol. 1 3, pp. 028 - 037, August 2009 © 2009 Academic Journals. Institute of Social Work ISW, P.O. Box 3375, Dar es Salaam, Tanzania. Lampung Selatan Dalam Angka 2007. BPS Kabupaten Lampung Selatan Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Lampung. 2007, Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Lampung. Bamdar Lampung. Lewy . P and Nielsen A. 2003. Modelling stochastic fish stock dynamics using Markov Chain Monte Carlo. ICES Journal of Marine Science: Journal du Conseil 2003 604:743-752. Danish Institute for Fisheries Research, Charlottenlund Slot 2920 Charlottenlund, Denmark. Lorenzen K. 1995. Population Dynamic and Management of Culture Based Fisheries. Fisheries management and Ecology. London – UK. 61-73 pp. Mateus, L. A. de F. and Estupiñán, G. M. B. 2002. FISH STOCK ASSESSMENT OF PIRAPUTANGA Brycon Microlepis IN THE CUIABÁ RIVER BASIN, PANTANAL OF MATO GROSSO, BRAZIL. Brazilian Journal of Biology.Vol.62 No.1 Mc PHIE R. P. 1 AND S. E. C AMPANA . 2009. Reproductive characteristics and population decline of four species of skate Rajidae off the eastern coast of Canada. Journal of Fish Biology Volume 75 Issue 1, Pages 223 – 246. The Fisheries Society of the British Isles. Manetsch dan Park. 1974. System Analysis and Simulation with Application to Economic and Social System. Michigan: Michigan State University. 145 hlm. Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Jakarta: Grasindo. 197 hlm. Marimin. 2005. Teori dan Aplikasi Sistem Pakar dalam Teknologi Manjerial. IPB Press. Grasindo. Jakarta. Masyarakat Perikanan Nusantara. 2006. 60 Tahun Perikanan Indonesia. PT. Victoria Kreasi Mandiri. 365 hlm. Minch dan Burns. 1983. Conceptual Design of Decision Support System Utilizing Management Science Models. IEEE Transaction of System, Man and Cybernetics. Monintja D. 2000. Pemanfaatan Sumber Daya Pesisir dalam Bidang Perikanan Tangkap. Prosiding Pelatihan Untuk Pelatih Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu. Bogor: Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB. 156 hlm. Mora C, Myers RA, Coll M, Libralato S, Pitcher TJ, U. Sumaila6, Dirk Zeller6, Reg Watson6, Kevin J. Gaston7, Boris Worm2. 2009. Management Effectiveness of the Worlds Marine Fisheries. PLoS. Journal.pbio.1000131. Morten D. Skogen, Mette Eknes, Lars C. Asplin and Anne D. Sandvik.2009. Modelling the environmental effects of fish farming in a Norwegian fjord. Institute of Marine Research, Pb.1870, N-5817 Bergen, Norway. Mulyadi S. 2005. Ekonomi Kelautan. PT. Raja Grafido Persada. Jakarta. 223 hlm. Naamin, Widodo,J., dan Sadhotomo,S. 1991. Potensi dan Penyebaran Ikan Laut di Perairan Indonesia. Ditjenkan Puslitbang Perikanan- Puslitbang Oceanologi LIPI. Jakarta. Nikijuluw, Victor PH, 2002, Rezim Pengelolaan Sumberdaya Perikanan, Pusat pemberdayaan dan Pembangunan Regional P3R dengan PT Pustaka Cidesindo Nurdjana ML, A Sudrajat, E Harris, BE Priyono, IBM Suastika, T Trimulyantoro, Sudiharno, IS Djunaedah, A Purnomo, E Danakusumah, K Sugama, T Permadi, S Siregar, R Eliza, dan Sudaryanto. 1998. Potensi Lahan Pengembangan Budidaya Pantai dan Laut Indonesia. Proyek Pengembangan dan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Laut. Jakarta: Ditjen Perikanan, Departemen Pertanian. Nurhakim, S. 2007. Buku Wilayah Pengelolaan Perikanan. Pusat Riset Perikanan Tangkap – BRKP. Pascoe S, and Mardle S. 2001. Bioeconomic model, fisheries management, multi-objective modelling, goal programming, Common Fisheries Policy. European Review of Agriculture Economics Vol 28 2 pp.161-185. Centre for the Economics and Management of Aquatic Resources CEMARE, Southsea, UK. Pressman TE. 1992. A Synthesis of System Inquiry and Easthern Mode of Inquiry. Journal System Research 9: hlm 47-65. Pusar Riset Perikanan Tangkap – DKP. 2007. Wilayah Pengelolaan Perikanan “ Status Perikanan Menurut Wilayah Pengelolaan”: Informasi Dasar Pemanfaatan Berkelanjutan. 47 hlm. Romimohtarto K., Juana S. 2005. Biologi Laut “Ilmu Pengentahuan Tentang Biota Laut”. Cetakan Kedua. Djambatan. Jakarta. 540 hlm. Royce WF. 1996. Introduction to The Practice of Fisheries Science. Revised Edition. Academic Press Inc. USA. 448 hlm. Saaty. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. Terjemahan. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo. 268 hlm. Saphakdy, B., Phomsouvanh, A., Davy, B., Nguyen, T.T.T. and De Silva, S.S. 2009. Contrasting Community Management and Revenue Sharing Practices of Culture-Based Fisheries in Lao PDR. NACA. Aquaculture Asia Magazine Volume XIV No. 3, July - September 2009 Satria A., Umbari A., Fauzi A., Purbayanto A., Sutarto E., Muchsin I., Muflikhati I., Karim M., Saad S., Oktariza W., dan Imran Z. 2002. Menuju Desentralisasi Kelautan. PT. Pustaka Cidesindo. 210 hlm. Simatupang, 1995. Tingkat Kesejahteraan Ekonomi Nelayan Dan Kaitannya Dengan Teknologi, Kelembagaan Dan Kebijaksanaan Pemerintah. Makalah seminar nasional PERHEPI di Cisarua, Bogor Thomas. 2004. Analisa Komparasi Bubu Dasar Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Nelayan di Pulau Nusa Penida Kabupaten Klungkung, Bali. Tesisi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Turban. 1988. Decision Support and Expert System. New York: Mc Millan Publishing Company. 936 hlm. Uki, N. 2006. Stock Enhancement of the Japanese scallops Patinopecten yessoensis in Hokkaido. Fisheries Research 80. 62-66. Scince Direct www. sciencedirect.com Universitas Nusa Cendana dan Dinas Perindustrian NTT. 2006. Analisis Komoditas Unggulan dan Peluang Usaha Budidaya Ikan Kerapu. Kupang.Nusa Tenggaa Timur. Valbo-Jorgensen J. dan Thompson P. M. 2007. Culture-based Fisheris in Bangladesh: A sosio-economic perspective. FAO Fisheries Technical Paper No. 499. Food and Agriculture Organization of the United Nations. Roma. 41 p. Wahyudi, Wiryawan Budy, Handoko A.S. 1998.Penyelidikan Geologi Lingkungan Pesisir Lampung, Technical Report, Proyek Pesisir. Widodo, J.,Sadhotomo, B., dan Merta, I.G.S. 1999. Sumberdaya Perikanan Pelagis Kecil dalam Potensi dan Penyebaran Sumberdaya Ikan Laut di Perairan Indonesia. Direktorat Jenderal Perikanan. Jakarta. Wiryawan B, Marsden, Bill, Susanto H Adi, Mahi, A Kabul, Ahmad, Marizal, Poespitasari, H, 2002. Atlas Sumberdaya Wilayah Pesisir Lampung, Kerjasama Pemerintah Propinsi Lampung dengan Proyek Pesisir – PKSPL, Institut Pertanian Bogor. Worm B., Barbier B.E., Beaumont N., Duffy E. J., Folke C., Halpern S. B., Jeremy B. C. Jackson, Heike K. Lotze, Micheli F., Palumbi R. S., Sala E., Kimberley A. Selkoe., John J. Stachowicz, Reg Watson. 2006. Impacts of Biodiversity Loss on Ocean Ecosystem Services.SCIENCE VOL 314 3 NOVEMBER 2006. Canada. Wyrtki, K., 1961. Physical oceanography of the southeast Asian waters. University of California, NAGA Report, No. 2, 195 pp. Eriyatno 2003 Cooper 1969 Ernst 1988 Hartris Widodo, J, Djamali, A, Aziz, KA, Priyono, B.E, Tampubolon, G.H, Naamin, N, Nurhakim, S, Mertha, IGS, Uktolseja, J.C.B, Amarullah, M.H, Susanto, K, Sumiono, B, Boer, M, Mubarak, H. 1996. Potensi dan Penyebaran Sumberdaya Ikan Laut di Perairan Indonesia. Komisi Nasional Pengkajian Stok Sumber Daya Ikan. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. ari dan Eriyatno 2003 Simatupang, 1995 Dent dan Blackie 1979 Oxman 1985 Rauch Hindin 1988 Martin dan Oxman 1988 Hadisenjaya, 1995 Laporan Tahunan Propinsi Lampung, 2007 CRMP, 1998 Kabupaten Lampung Selatan dalam Angka, 2007 Lampiran 1 Produksi ikan demersal, jumlah unit penangkapan dan trip operasi penangkapan ikan di Teluk Lampung Payang No. Tahun Produksi Per Alat Tangkap Jumlah Unit Penangkapan per alat tangkap Trip Produksi per alat tangkap 1 2001 3,382.80 140.00 14,700.00 2 2002 4,231.60 209.00 15,025.00 3 2003 4,246.70 211.00 22,535.00 4 2004 4,586.00 221.00 21,740.00 5 2005 4,834.00 250.00 20,359.00 6 2006 5,213.40 245.00 19,600.00 7 2007 4,970.30 248.00 10,680.00 cantrang No. Tahun Produksi Per Alat Tangkap Jumlah Unit Penangkapan per alat tangkap Trip Produksi per alat tangkap 1 2001 1,314.00 85.00 8,925.00 2 2002 1,533.00 99.00 10,412.00 3 2003 1,752.00 113.00 11,899.00 4 2004 1,971.00 127.00 13,386.00 5 2005 2,190.00 141.00 14,873.00 6 2006 1,752.00 155.00 16,360.00 7 2007 1,463.00 169.00 17,847.00 Dogol No. Tahun Produksi Per Alat Tangkap Jumlah Unit Penangkapan per alat tangkap Trip Produksi per alat tangkap 1 2001 303.50 47.00 4,230.00 2 2002 227.90 72.00 4,011.00 3 2003 234.70 85.00 4,137.00 4 2004 308.70 107.00 5,034.00 5 2005 234.70 123.00 5,370.00 6 2006 190.70 132.00 6,045.00 7 2007 116.70 122.00 6,254.00 Pancing No. Tahun Produksi Per Alat Tangkap Jumlah Unit Penangkapan per alat tangkap Trip Produksi per alat tangkap 1 2001 218.30 512.00 89,600.00 2 2002 331.10 743.00 92,612.00 3 2003 1,729.00 812.00 263,909.00 4 2004 2,511.00 916.00 146,560.00 5 2005 3,696.00 2,165.00 346,400.00 6 2006 4,191.20 2,159.00 345,440.00 7 2007 3,141.40 1,851.00 443,640.00 Bubu No. Tahun Produksi Per Alat Tangkap Jumlah Unit Penangkapan per alat tangkap Trip Produksi per alat tangkap 1 2001 21.20 46.00 5,520.00 2 2002 123.86 86.00 11,653.00 3 2003 367.20 142.00 35,804.00 4 2004 370.50 131.00 15,720.00 5 2005 459.70 320.00 38,400.00 6 2006 681.40 484.00 58,080.00 7 2007 522.20 421.00 56,076.00 Trap No. Tahun Produksi Per Alat Tangkap Jumlah Unit Penangkapan per alat tangkap Trip Produksi per alat tangkap 1 2001 64.20 95.00 11,400.00 2 2002 17.10 74.00 6,340.00 3 2003 47.80 90.00 7,543.00 4 2004 69.60 109.00 18,645.00 5 2005 150.00 131.00 26,897.00 6 2006 340.60 187.00 35,740.00 7 2007 664.10 361.00 43,320.00 Lampiran 2 Produksi ikan demersal, trip produksi dan CPUE yang sudah distandarisasikan di Teluk Lampung Produksi No. Tahun Payang cantrang Dogol Pancing Bubu Trap 1 2001 3,382.80 1,314.00 303.50 218.30 21.20 64.20 2 2002 4,231.60 1,533.00 227.90 331.10 123.86 17.10 3 2003 4,246.70 1,752.00 234.70 1,729.00 367.20 47.80 4 2004 4,586.00 1,971.00 308.70 2,511.00 370.50 69.60 5 2005 4,834.00 2,190.00 234.70 3,696.00 459.70 150.00 6 2006 5,213.40 1,752.00 190.70 4,191.20 681.40 340.60 7 2007 4,770.30 1,463.00 116.70 3,141.40 522.20 664.10 Trip No. Tahun Payang cantrang Dogol Pancing Bubu Trap 1 2001 14,700 8,925 4,230 89,600 5,520 11,400 2 2002 15,025 10,412 4,011 92,612 11,653 6,340 3 2003 22,535 11,899 4,137 263,909 35,804 7,543 4 2004 21,740 13,386 5,034 146,560 15,720 18,645 5 2005 20,359 14,873 5,370 346,400 38,400 26,897 6 2006 19,600 16,360 6,045 345,440 58,080 35,740 7 2007 10,680 17,847 6,254 443,640 56,076 43,320 CPUE No. Tahun Payang cantrang Dogol Pancing Bubu Trap 1 2001 0.230 0.147 0.072 0.002 0.004 0.006 2 2002 0.282 0.147 0.057 0.004 0.011 0.003 3 2003 0.188 0.147 0.057 0.007 0.010 0.006 4 2004 0.211 0.147 0.061 0.017 0.024 0.004 5 2005 0.237 0.147 0.044 0.011 0.012 0.006 6 2006 0.266 0.107 0.032 0.012 0.012 0.010 7 2007 0.447 0.082 0.019 0.007 0.009 0.015 Standarisasi No. Tahun Payang cantrang Dogol Pancing Bubu Trap 1 2001 1.00 0.64 0.31 0.01 0.02 0.02 2 2002 1.00 0.52 0.20 0.01 0.04 0.01 3 2003 1.00 0.78 0.30 0.03 0.05 0.03 4 2004 1.00 0.70 0.29 0.08 0.11 0.02 5 2005 1.00 0.62 0.18 0.04 0.05 0.02 6 2006 1.00 0.40 0.12 0.05 0.04 0.04 7 2007 1.00 0.18 0.04 0.02 0.02 0.03 Trip standar No. Tahun Payang cantrang Dogol Pancing Bubu Trap 1 2001 14,700.00 5,710.00 1,318.86 948.63 92.12 278.98 2 2002 15,025.00 5,443.17 809.20 1,175.63 439.79 60.72 3 2003 22,535.00 9,296.94 1,245.43 9,174.89 1,948.54 253.65 4 2004 21,740.00 9,343.55 1,463.40 11,903.43 1,756.36 329.94 5 2005 20,359.00 9,223.46 988.47 15,566.17 1,936.08 631.74 6 2006 19,600.00 6,586.72 716.94 15,757.00 2,561.75 1,280.50 7 2007 10,680.00 3,275.44 261.27 7,033.13 1,169.13 1,486.82 CPUE Standart No. Tahun Payang cantrang Dogol Pancing Bubu Trap 1 2001 0.23 0.23 0.23 0.23 0.23 0.23 2 2002 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 3 2003 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 4 2004 0.21 0.21 0.21 0.21 0.21 0.21 5 2005 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 6 2006 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 7 2007 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 Lampiran 3 Produksi ikan pelagis, jumlah unit penangkapan dan trip operasi penangkapan ikan di Teluk Lampung Produksi No. Tahun Pukat Pantai Pukat Cincin Jaring insang hanyut Jaring lingkar Jaring Klitik Jaring insang tetap Rawai Tuna Rawai Hanyut Rawai tetap Pancing tonda 1 2001 824.80 2,534.30 303.50 935.20 397.10 1,015.00 370.80 260.50 314.20 51.70 2 2002 1,816.90 4,909.00 227.90 1,084.20 195.30 719.20 265.67 384.70 317.00 102.45 3 2003 1,394.80 2,286.40 234.70 352.20 22.70 1,510.20 146.80 475.60 758.50 153.20 4 2004 998.00 1,239.10 308.70 343.70 50.80 1,956.70 47.90 476.20 614.60 137.80 5 2005 1,025.74 1,235.70 234.70 392.40 64.80 1,560.00 57.80 428.60 964.10 77.70 6 2006 1,024.70 1,030.60 190.70 410.80 66.30 1,163.30 65.20 331.20 984.80 54.00 7 2007 1,074.70 986.70 116.70 345.30 43.20 1,265.90 56.90 310.50 1,000.50 79.00 Trip No. Tahun Pukat Pantai Pukat Cincin Jaring insang hanyut Jaring lingkar Jaring Klitik Jaring insang tetap Rawai Tuna Rawai Hanyut Rawai tetap Pancing tonda 1 2001 26040 5640 8640 13330 1860 24700 16625 16100 24150 5600 2 2002 32412 8716 8579 13465 2269 18460 13462 31290 27410 9876 3 2003 24752 4358 13900 8950 228 31515 10257 23114 38269 9993 4 2004 11400 5400 22400 9673 324 18400 6656 25728 33120 8960 5 2005 15600 6227 21100 9534 624 33600 7595 24064 30960 6224 6 2006 14880 5820 18000 8672 917 32900 6846 24448 37528 5543 7 2007 62040 4975 59940 5768 950 33800 9045 25634 57500 9643 CPUE No. Tahun Pukat Pantai Pukat Cincin Jaring insang hanyut Jaring lingkar Jaring Klitik Jaring insang tetap Rawai Tuna Rawai Hanyut Rawai tetap Pancing tonda 1 2001 0.03 0.45 0.04 0.07 0.21 0.04 0.02 0.02 0.01 0.01 2 2002 0.06 0.56 0.03 0.08 0.09 0.04 0.02 0.01 0.01 0.01 3 2003 0.06 0.52 0.02 0.04 0.10 0.05 0.01 0.02 0.02 0.02 4 2004 0.09 0.23 0.01 0.04 0.16 0.11 0.01 0.02 0.02 0.02 5 2005 0.07 0.20 0.01 0.04 0.10 0.05 0.01 0.02 0.03 0.01 6 2006 0.07 0.18 0.01 0.05 0.07 0.04 0.01 0.01 0.03 0.01 7 2007 0.02 0.20 0.00 0.06 0.05 0.04 0.01 0.01 0.02 0.01 Standarisasi No. Tahun Pukat Pantai Pukat Cincin Jaring insang hanyut Jaring lingkar Jaring Klitik Jaring insang tetap Rawai Tuna Rawai Hanyut Rawai tetap Pancing tonda 1 2001 0.77 10.93 0.85 1.71 5.20 1.00 0.54 0.39 0.32 0.22 2 2002 1.44 14.46 0.68 2.07 2.21 1.00 0.51 0.32 0.30 0.27 3 2003 1.18 10.95 0.35 0.82 2.08 1.00 0.30 0.43 0.41 0.32 4 2004 0.82 2.16 0.13 0.33 1.47 1.00 0.07 0.17 0.17 0.14 5 2005 1.42 4.27 0.24 0.89 2.24 1.00 0.16 0.38 0.67 0.27 6 2006 1.95 5.01 0.30 1.34 2.04 1.00 0.27 0.38 0.74 0.28 7 2007 0.46 5.30 0.05 1.60 1.21 1.00 0.17 0.32 0.46 0.22 Trip Standarisasi No. Tahun Pukat Pantai Pukat Cincin Jaring insang hanyut Jaring lingkar Jaring Klitik Jaring insang tetap Rawai Tuna Rawai Hanyut Rawai tetap Pancing tonda 1 2001 20,071.49 61,672.13 7,385.67 22,758.07 9,663.42 24,700.00 9,023.41 6,339.26 7,646.05 1,258.12 2 2002 46,635.11 126,001.31 5,849.60 27,828.60 5,012.84 18,460.00 6,819.06 9,874.25 8,136.57 2,629.63 3 2003 29,106.82 47,712.82 4,897.74 7,349.74 473.71 31,515.00 3,063.44 9,924.87 15,828.45 3,196.99 4 2004 9,384.78 11,651.99 2,902.89 3,232.01 477.70 18,400.00 450.43 4,477.99 5,779.44 1,295.81 5 2005 22,092.86 26,615.08 5,055.08 8,451.69 1,395.69 33,600.00 1,244.92 9,231.38 20,765.23 1,673.54 6 2006 28,980.17 29,147.03 5,393.30 11,618.09 1,875.07 32,900.00 1,843.96 9,366.87 27,851.73 1,527.21 7 2007 28,694.89 26,345.26 3,115.93 9,219.64 1,153.46 33,800.00 1,519.25 8,290.47 26,713.72 2,109.33 CPUE Standart No. Tahun Pukat Pantai Pukat Cincin Jaring insang hanyut Jaring lingkar Jaring Klitik Jaring insang tetap Rawai Tuna Rawai Hanyut Rawai tetap Pancing tonda 1 2001 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 2 2002 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 3 2003 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 4 2004 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 5 2005 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 6 2006 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 7 2007 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 Lampiran 4 Produksi ikan pelagis, trip produksi dan CPUE yang sudah Distandarisasikan di Teluk Lampung Pukat Pantai No. Tahun Produksi Per Alat Tangkap Jumlah Unit Penangkapan per alat tangkap Trip Produksi per alat tangkap 1 2001 824.80 93.00 26,040.00 2 2002 1,816.90 108.00 32,412.00 3 2003 1,394.80 95.00 24,752.00 4 2004 998.00 95.00 11,400.00 5 2005 1,025.74 130.00 15,600.00 6 2006 1,024.70 124.00 14,880.00 7 2007 1,074.70 261.00 62,040.00 Pukat Cincin No. Tahun Produksi Per Alat Tangkap Jumlah Unit Penangkapan per alat tangkap Trip Produksi per alat tangkap 1 2001 2,534.30 47.00 5,640.00 2 2002 4,909.00 62.00 8,716.00 3 2003 2,286.40 54.00 4,358.00 4 2004 1,239.10 45.00 5,400.00 5 2005 1,235.70 50.00 6,227.00 6 2006 1,030.60 47.00 5,820.00 7 2007 986.70 42.00 4,975.00 Jaring insang hanyut No. Tahun Produksi Per Alat Tangkap Jumlah Unit Penangkapan per alat tangkap Trip Produksi per alat tangkap 1 2001 1,143.50 72.00 8,640.00 2 2002 1,106.80 74.00 8,579.00 3 2003 1,079.80 105.00 13,900.00 4 2004 1,808.90 65.00 22,400.00 5 2005 1,520.35 70.00 21,100.00 6 2006 1,231.80 60.00 18,000.00 7 2007 4,927.20 265.00 59,940.00 Jaring lingkar No. Tahun Produksi Per Alat Tangkap Jumlah Unit Penangkapan per alat tangkap Trip Produksi per alat tangkap 1 2001 935.20 86.00 13,330.00 2 2002 1,084.20 89.00 13,465.00 3 2003 352.20 51.00 8,950.00 4 2004 343.70 46.00 9,673.00 5 2005 392.40 48.00 9,534.00 6 2006 410.80 55.00 8,672.00 7 2007 345.30 50.00 5,768.00 Jaring Klitik No. Tahun Produksi Per Alat Tangkap Jumlah Unit Penangkapan per alat tangkap Trip Produksi per alat tangkap 1 2001 397.10 12.00 1,860.00 2 2002 195.30 14.00 2,269.00 3 2003 22.70 8.00 228.00 4 2004 50.80 27.00 324.00 5 2005 64.80 30.00 624.00 6 2006 66.30 35.00 917.00 7 2007 43.20 26.00 950.00 Jaring insang tetap No. Tahun Produksi Per Alat Tangkap Jumlah Unit Penangkapan per alat tangkap Trip Produksi per alat tangkap 1 2001 1,015.00 190.00 24,700.00 2 2002 719.20 154.00 18,460.00 3 2003 1,510.20 238.00 31,515.00 4 2004 1,956.70 230.00 18,400.00 5 2005 1,560.00 336.00 33,600.00 6 2006 1,163.30 319.00 32,900.00 7 2007 1,265.90 320.00 33,800.00 Rawai Tuna No. Tahun Produksi Per Alat Tangkap Jumlah Unit Penangkapan per alat tangkap Trip Produksi per alat tangkap 1 2001 370.80 95.00 16,625.00 2 2002 265.67 85.00 13,462.00 3 2003 146.80 79.00 10,257.00 4 2004 47.90 52.00 6,656.00 5 2005 57.80 69.00 7,595.00 6 2006 65.20 89.00 6,846.00 7 2007 56.90 88.00 9,045.00 Rawai Hanyut No. Tahun Produksi Per Alat Tangkap Jumlah Unit Penangkapan per alat tangkap Trip Produksi per alat tangkap 1 2001 260.50 92.00 16,100.00 2 2002 384.70 128.00 31,290.00 3 2003 475.60 198.00 23,114.00 4 2004 476.20 201.00 25,728.00 5 2005 428.60 188.00 24,064.00 6 2006 331.20 191.00 24,448.00 7 2007 310.50 190.00 25,634.00 Rawai tetap No. Tahun Produksi Per Alat Tangkap Jumlah Unit Penangkapan per alat tangkap Trip Produksi per alat tangkap 1 2001 314.20 138 24,150 2 2002 317.00 152 27410 3 2003 758.50 312 38,269 4 2004 614.60 289 33,120 5 2005 964.10 387 30,960 6 2006 984.80 427 37,528 7 2007 1,000.50 479.00 57,500 Pancing tonda No. Tahun Produksi Per Alat Tangkap Jumlah Unit Penangkapan per alat tangkap Trip Produksi per alat tangkap 1 2001 51.70 72.00 5,600.00 2 2002 102.45 69.00 9,876.00 3 2003 153.20 62.00 9,993.00 4 2004 137.80 70.00 8,960.00 5 2005 77.70 53.00 6,224.00 6 2006 54.00 48.00 5,543.00 7 2007 79.00 69.00 9,643.00 Lampiran 5 Produksi crustacea, jumlah unit penangkapan dan trip operasi penangkapan ikan di Teluk Lampung Pukat Udang No. Tahun Produksi Per Alat Tangkap Jumlah Unit Penangkapan per alat tangkap Trip Produksi per alat tangkap 1 2001 132.80 17.00 4,760.00 2 2002 129.40 17.00 4,831.00 3 2003 102.80 15.00 4,692.00 4 2004 97.90 13.00 5,728.00 5 2005 63.60 14.00 4,629.00 6 2006 78.30 14 3,754.00 7 2007 68.20 16 4,185.00 Tramel net No. Tahun Produksi Per Alat Tangkap Jumlah Unit Penangkapan per alat tangkap Trip Produksi per alat tangkap 1 2001 287.00 35.00 5,775.00 2 2002 32.50 23.00 1,864.00 3 2003 28.40 18.00 229.00 4 2004 400.70 56.00 6,720.00 5 2005 256.20 37.00 5,376.00 6 2006 145.80 26.00 4,873.00 7 2007 72.60 21.00 1,267.00 Sero No. Tahun Produksi Per Alat Tangkap Jumlah Unit Penangkapan per alat tangkap Trip Produksi per alat tangkap 1 2001 1,337.00 726.00 27,050.00 2 2002 1,139.00 876.00 30,215.00 3 2003 916.20 864.00 21,854.00 4 2004 959.30 1,139.00 19,854.00 5 2005 501.20 550.00 16,600.00 6 2006 460.20 895.00 18,672.00 7 2007 654.80 995.00 17,498.00 Lampiran 6 Produksi crustacea, trip produksi dan CPUE yang sudah distandarisasikan di Teluk Lampung Produksi No. Tahun Pukat Udang Tramel net Sero 1 2001 132.80 287.00 1,337.00 2 2002 129.40 32.50 1,139.00 3 2003 102.80 28.40 916.20 4 2004 97.90 400.70 959.30 5 2005 63.60 256.20 501.20 6 2006 78.30 145.80 460.20 7 2007 68.20 72.60 654.80 Trip No. Tahun Pukat Udang Tramel net Sero 1 2001 4,760.00 5,775.00 27,050.00 2 2002 4,831.00 1,864.00 30,215.00 3 2003 4,692.00 229.00 21,854.00 4 2004 5,728.00 6,720.00 19,854.00 5 2005 4,629.00 5,376.00 16,600.00 6 2006 3,754.00 4,873.00 18,672.00 7 2007 4,185.00 1,267.00 17,498.00 CPUE No. Tahun Pukat Udang Tramel net Sero 1 2001 0.03 0.05 0.05 2 2002 0.03 0.02 0.04 3 2003 0.02 0.12 0.04 4 2004 0.02 0.06 0.05 5 2005 0.01 0.05 0.03 6 2006 0.02 0.03 0.02 7 2007 0.02 0.06 0.04 Standarisasi No. Tahun Pukat Udang Tramel net Sero 1 2001 0.56 1.00 0.99 2 2002 1.54 1.00 2.16 3 2003 0.18 1.00 0.34 4 2004 0.29 1.00 0.81 5 2005 0.29 1.00 0.63 6 2006 0.70 1.00 0.82 7 2007 0.28 1.00 0.65 Trip Standarisasi No. Tahun Pukat Udang Tramel net Sero 1 2001 2,672.20 5,775.00 26,903.05 2 2002 7,421.59 1,864.00 65,326.03 3 2003 828.92 229.00 7,387.67 4 2004 1,641.85 6,720.00 16,088.09 5 2005 1,334.56 5,376.00 10,516.98 6 2006 2,616.98 4,873.00 15,381.03 7 2007 1,190.21 1,267.00 11,427.43 CPUE Standarisasi No. Tahun Pukat Udang Tramel net Sero 1 2001 0.05 0.05 0.05 2 2002 0.02 0.02 0.02 3 2003 0.12 0.12 0.12 4 2004 0.06 0.06 0.06 5 2005 0.05 0.05 0.05 6 2006 0.03 0.03 0.03 7 2007 0.06 0.06 0.06 Lampiran 7 Produksi ikan lainnya, jumlah unit penangkapan dan trip operasi penangkapan ikan di Teluk Lampung Alat Lainya No. Tahun Produksi Per Alat Tangkap Jumlah Unit Penangkapan per alat tangkap Trip Produksi per alat tangkap 1 2001 107.40 137.00 1,840.00 2 2002 92.70 132.00 1,364.00 3 2003 87.20 130.00 1,254.00 4 2004 78.20 126.00 1,137.00 5 2005 73.90 95.00 1,038.00 6 2006 58.00 74.00 1,367.00 7 2007 46.10 89.00 1,076.00 Jaring Angkat Lain No. Tahun Produksi Per Alat Tangkap Jumlah Unit Penangkapan per alat tangkap Trip Produksi per alat tangkap 1 2001 179.10 192.00 37,320.00 2 2002 89.20 152.00 30,151.00 3 2003 41.40 105.00 17,263.00 4 2004 56.90 110.00 16,853.00 5 2005 89.30 149.00 24,741.00 6 2006 105.10 156.00 30,543.00 7 2007 97.90 135.00 29,547.00 Bagan Tancap No. Tahun Produksi Per Alat Tangkap Jumlah Unit Penangkapan per alat tangkap Trip Produksi per alat tangkap 1 2001 2,895.70 292.00 61,320.00 2 2002 2,658.30 280.00 62,610.00 3 2003 2,872.30 286.00 65,548.00 4 2004 3,654.50 292.00 46,720.00 5 2005 2,609.80 235.00 40,500.00 6 2006 1,445.80 220.00 39,600.00 7 2007 1,256.50 214.00 37,976.00 Bagan Perahu No. Tahun Produksi Per Alat Tangkap Jumlah Unit Penangkapan per alat tangkap Trip Produksi per alat tangkap 1 2001 2,691.70 115.00 17,250.00 2 2002 3,262.90 122.00 35,420.00 3 2003 2,188.50 115.00 19,445.00 4 2004 4,162.20 138.00 22,080.00 5 2005 5,822.50 243.00 48,600.00 6 2006 6,400.10 267.00 53,421.00 7 2007 2,449.90 233.00 37,740.00 Lampiran 8 Produksi ikan lainnya, trip produksi dan CPUE yang sudah distandarisasikan di Teluk Lampung Produksi No. Tahun Bagan Perahu Bagan Tancap Jaring Angkat Lain Alat Lainya 1 2001 2,691.70 2,895.70 179.10 107.40 2 2002 3,262.90 2,658.30 89.20 92.70 3 2003 2,188.50 2,872.30 41.40 87.20 4 2004 4,162.20 3,654.50 56.90 78.20 5 2005 5,822.50 2,609.80 89.30 73.90 6 2006 6,400.10 1,445.80 105.10 58.00 7 2007 2,449.90 1,256.50 97.90 46.10 Trip No. Tahun Bagan Perahu Bagan Tancap Jaring Angkat Lain Alat Lainya 1 2001 17,250 61,320 37,320 1,840 2 2002 35,420 62,610 30,151 1,364 3 2003 19,445 65,548 17,263 1,254 4 2004 22,080 46,720 16,853 1,137 5 2005 48,600 40,500 24,741 1,038 6 2006 53,421 39,600 30,543 1,367 7 2007 37,740 37,976 29,547 1,076 CPUE No. Tahun Bagan Perahu Bagan Tancap Jaring Angkat Lain Alat Lainya 1 2001 0.16 0.05 0.00 0.06 2 2002 0.09 0.04 0.00 0.07 3 2003 0.11 0.04 0.00 0.07 4 2004 0.19 0.08 0.00 0.07 5 2005 0.12 0.06 0.00 0.07 6 2006 0.12 0.04 0.00 0.04 7 2007 0.06 0.03 0.00 0.04 Standarisasi No. Tahun Bagan Perahu Bagan Tancap Jaring Angkat Lain Alat Lainya 1 2001 1.00 0.30 0.03 0.37 2 2002 1.00 0.46 0.03 0.74 3 2003 1.00 0.39 0.02 0.62 4 2004 1.00 0.41 0.02 0.36 5 2005 1.00 0.54 0.03 0.59 6 2006 1.00 0.30 0.03 0.35 7 2007 1.00 0.51 0.05 0.66 Trip standarisasi No. Tahun Bagan Perahu Bagan Tancap Jaring Angkat Lain Alat Lainya 1 2001 17,250.00 18,557.35 1,147.78 688.28 2 2002 35,420.00 28,856.84 968.30 1,006.29 3 2003 19,445.00 25,520.62 367.84 774.78 4 2004 22,080.00 19,386.71 301.85 414.84 5 2005 48,600.00 21,783.82 745.38 616.84 6 2006 53,421.00 12,067.95 877.26 484.12 7 2007 37,740.00 19,356.02 1,508.12 710.16 CPUE Standart No. Tahun Bagan Perahu Bagan Tancap Jaring Angkat Lain Alat Lainya 1 2001 0.16 0.16 0.16 0.16 2 2002 0.09 0.09 0.09 0.09 3 2003 0.11 0.11 0.11 0.11 4 2004 0.19 0.19 0.19 0.19 5 2005 0.12 0.12 0.12 0.12 6 2006 0.12 0.12 0.12 0.12 7 2007 0.06 0.06 0.06 0.06 Lampiran 9 Analisis Keseuaian Lokasi Budidaya Laut dengan Karamba Jaring Apung 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 Kategori 1 40 Suhu C 28 - 30 10 3 3 3 3 3 3 3 3 30 30 30 30 30 30 30 2 1 Salinitas ppt 20 - 30 10 3 3 3 3 30 30 30 2 2 2 2 2 20 20 20 20 1 DO ppm 8 - 10 15 3 3 3 45 45 2 2 2 2 30 30 30 1 1 1 15 15 DIN ppm nihil 5 3 3 15 2 2 2 10 10 1 1 1 1 1 5 5 5 5 TOM ppm 25 5 3 3 3 3 15 15 15 2 2 10 1 1 1 1 5 5 5 Ortho-P0 4 nihil 5 3 3 3 3 3 3 15 15 15 15 15 2 2 10 1 1 5 Arus cmdt 20 - 40 15 3 3 3 45 45 2 2 2 2 30 30 30 1 1 1 15 15 Polusi tidak ada 15 3 3 3 45 45 2 2 2 2 2 30 30 30 30 1 1 15 Alga blooms tidak ada 5 3 3 3 3 15 15 15 2 2 2 2 2 10 10 10 10 1 Organisme pathogen tidak ada 5 3 3 3 15 15 2 2 2 2 2 2 10 10 10 10 10 1 Pergantian air cepat 10 3 3 3 3 30 30 30 2 2 2 2 2 20 20 20 20 1 Jumlah 100 230 215 175 215 205 235 300 Nilai Kategori 1 92 86 70 86 82 94 120 Kategori 2 30 Kedalaman m 10 - 20 40 3 3 3 3 120 120 120 2 2 2 2 2 80 80 80 80 1 Keterlindungan terlindung 40 3 3 3 3 120 120 120 2 2 80 1 1 1 1 40 40 40 Substrat pasir campur pecahan karang 20 3 3 3 3 3 60 60 60 60 2 2 2 40 40 1 1 20 Jumlah 100 160 180 220 200 300 300 220 Nilai Kategori 2 48 54 66 60 90 90 66 Skor Bobot Kisaran Optimum Kategori Bobot x Skor per Stasiun Skor per Stasiun 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 Kategori 3 30 Aspek Legal Sesuai RUTRD 20 3 3 3 3 3 60 60 60 60 2 2 2 2 40 40 40 1 Kemudahan akses Mudah 20 3 3 60 2 2 2 2 40 40 40 1 1 1 1 20 20 20 Konflik Tidak ada 20 3 3 60 2 2 2 2 2 2 2 40 40 40 40 40 40 1 Keamanan Aman 20 3 3 3 3 60 60 60 2 2 2 2 40 40 40 1 1 20 Akses dengan pasar Dekat 20 3 3 60 2 2 2 2 2 2 40 40 40 40 40 1 1 20 100 201 222 223 224 245 389 187 Nilai Kategori 3 60 67 67 67 74 117 56 Total Nilai 1+2+3300100 67 69 68 71 82 100 81 Kelayakan KL KL KL KL L L L Keterangan 1. Kalianda 2. Tarahan 3. Teluk Hurun 4. Ringgung 5. Pulau Puhawang 6. Tanjung Putus 7. Pulau Sebesi 80 - 100 = layak L 50 - 79 50 = tidak layak TL Skor Bobot Kisaran Optimum Kategori Bobot x Skor per Stasiun Skor per Stasiun = kurang layak KL 176 Lampiran 10 Pemilihan teknologi penangkapan ikan Alternatif ada 4, yaitu: 1 Bubu 2 Jaring insang 3 Pancing 4 Sero Kriteria ada 8, yaitu: 1 Selektivitas tinggi K1. 2 Tidak destruktif terhadap habitat K2. 3 Tidak membahayakan nelayan K3. 4 Menghasilkan ikan yang bermutu baik K4. 5 Produk tidak membahayakan konsumen K5. 6 Minimum hasil tangkapan yang terbuang K6. 7 Dampak minimum terhadap keanekaragaman sumber daya hayati K7. 8 Tidak menangkap spesies yang dilindungi K8. Skala penilaian ada 7, yaitu: 1 P = Perfect atau Paling Tinggi 2 ST = Sangat Tinggi 3 T = Tinggi 4 S = Sedang 5 R = Rendah 6 SR = Sangat Rendah 7 PR = Paling Rendah Tingkat kriteria: Kriteria 1 K1 = ST Kriteria 2 K2 = ST Kriteria 3 K3 = T Kriteria 4 K4 = T Kriteria 5 K5 = T Kriteria 6 K6 = T Kriteria 7 K7 = ST Kriteria 8 K8 = T 177 Pakar ada 4, yaitu: 1. P1 2. P2 3. P3 4. P4 Pakar Alternatif Kriteria Penilaian K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 Pakar 1 Alt 1 ST T T T T ST T ST Alt 2 R S T R T R S R Alt 3 S ST T S T T ST T Alt 4 T S T S T S T S Pakar 2 Alt 1 ST ST T ST ST T S T Alt 2 S R T R S R R R Alt 3 T T S T T T T T Alt 4 S S T S T T S S Pakar 3 Alt 1 T T T T T T T T Alt 2 S R S R S R R R Alt 3 S T S S S T T T Alt 4 S T T S S S S R Pakar 4 Alt 1 ST T T T ST T T T Alt 2 R R S R S R R S Alt 3 T T S T S T T T Alt 4 R S S S T T S S Penilaian alternatif 1 : Bubu Data hasil penilaian pakar ke-j Pakar Alternatif Kriteria Penilaian K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 Pakar 1 Alt 1 ST T T T T ST T ST Pakar 2 Alt 1 ST ST T ST ST T S T Pakar 3 Alt 1 T T T T T T T T Pakar 4 Alt 1 ST T T T ST T T T 178 a Proses agregasi pada kriteria: V 11 = min [Neg W ak v V ij ak] = min [SR v ST, SR v T, R v T, R v T, R v T, R v ST, SR v T , R v ST] = min [ST, T, T, T, T, ST, T, ST] = min T V 21 = min [Neg W ak v V ij ak] = min [SR v ST, SR v ST, R v T, R v ST, R v ST, R v T, SR v S , R v T] = min [ST, ST, T, ST, ST, T, S, T] = min S V 31 = min [Neg W ak v V ij ak] = min [SR v T, SR v T, R v T, R v T, R v T, R v T, SR v T , R v T] = min [T, T, T, T, T, T, T, T] = min T V 41 = min [Neg W ak v V ij ak] = min [SR v ST, SR v T, R v T, R v T, R v ST, R v T, SR v T , R v T] = min [ST, T, T, T, ST, T, T, T] = min T Hasil agregasi kriteria didapatkan: T, S, T, T b Proses agregasi pada pakar: Menentukan bobot nilai Q k dengan menggunakan rumus: ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ + = − 1 1 r q k Int Q k Bobot nilai : Q 1 , Q 2 , Q 3 , Q 4 = R, S, ST, P Agregasi pakar dengan menggunakan rumus : V i = f V i = max [Q j ∧ b j ] j =1,2,…,m b j adalah urutan terbesar nilai dari penilaian pakar ke-j x j = T, S, T, T; sehingga b j = T, T, T, S V 1 = max [R v T, S v T, ST v T, P v S] = max [T, T, T, S] = T Sehingga nilai akhir alternatif satu adalah T tinggi 179 Penilaian alternatif 2 : Jaring insang Data hasil penilaian pakar ke-j Pakar Alternatif Kriteria Penilaian K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 Pakar 1 Alt 2 R S T R T R S R Pakar 2 Alt 2 S R T R S R R R Pakar 3 Alt 2 S R S R S R R R Pakar 4 Alt 2 R R S R S R R S a Proses agregasi pada kriteria: V 12 = min [Neg W ak v V ij ak] = min [SR v R, SR v S, R v T, R v R, R v T, R v R, SR v S , R v R] = min [R, S, T, R, T, R, S, R] = min R V 22 = min [Neg W ak v V ij ak] = min[SR v S, SR v R, R v T, R v R, R v S, R v R, SR v R , R v R] = min [S, R, T, R, S, R, R, R] = min R V 32 = min [Neg W ak v V ij ak] = min [SR v S, SR v R, R v S, R v R, R v S, R v R, SR v R , R v R] = min [S, R, S, R, S, R, R, R] = min R V 42 = min [Neg W ak v V ij ak] = min[SR v R, SR v R, R v S, R v R, R v S, R v R, SR v R , R v S] = min [R, R, S, R, S, R, R, S] = min R Hasil agregasi kriteria didapatkan: R, R, R, R, b Proses agregasi pada pakar: Menentukan bobot nilai Q k dengan menggunakan rumus: ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ + = − 1 1 r q k Int Q k Bobot nilai : Q 1 , Q 2 , Q 3 , Q 4 = R, S, ST, P Agregasi pakar dengan menggunakan rumus : V i = f V i = max [Q j ∧ b j ] j =1,2,…,m b j adalah urutan terbesar nilai dari penilaian pakar ke-j 180 x j = R, R, R, R; sehingga b j = R, R, R, R V 1 = max [R v R, S v R, ST v R, P v R] = max [R, R, R, R] = R Sehingga nilai akhir alternatif dua adalah R rendah Penilaian alternatif 3 : Pancing Data hasil penilaian pakar ke-j Pakar Alternatif Kriteria Penilaian K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 Pakar 1 Alt 3 S ST T S T T ST T Pakar 2 Alt 3 T T S T T T T T Pakar 3 Alt 3 S T S S S T T T Pakar 4 Alt 3 T T S T S T T T a Proses agregasi pada kriteria: V 13 = min [Neg W ak v V ij ak] = min [SR v S, SR v ST, R v T, R v S, R v T, R v T, SR v ST , R v T] = min [S, ST, T, S, T, T, ST, T] = min S V 23 = min [Neg W ak v V ij ak] = min[SR v T, SR v T, R v S, R v T, R v T, R v T, SR v T , R v T] = min [T, T, S, T, T, T, T, T] = min S V 33 = min [Neg W ak v V ij ak] = min[SR v S, SR v T, R v S, R v S, R v S, R v T, SR v T , R v T] = min [S, T, S, S, S, T, T, T] = min S V 43 = min [Neg W ak v V ij ak] = min [SR v T, SR v T, R v S, R v T, R v S, R v T, SR v T , R v T] = min [T, T, S, T, S, T, T, T] = min S Hasil agregasi kriteria didapatkan: S, S, S, S b Proses agregasi pada pakar: 181 Menentukan bobot nilai Q k dengan menggunakan rumus: ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ + = − 1 1 r q k Int Q k Bobot nilai : Q 1 , Q 2 , Q 3 , Q 4 = R, S, ST, P Agregasi pakar dengan menggunakan rumus : V i = f V i = max [Q j ∧ b j ] j =1,2,…,m b j adalah urutan terbesar nilai dari penilaian pakar ke-j x j = S, S, S, S; sehingga b j = S, S, S, S V 1 = max [R v S, S v S, ST v S, P v S] = max [S, S, S, S] = S Sehingga nilai akhir alternatif tiga adalah S sedang Penilaian alternatif 4 : Sero Data hasil penilaian pakar ke-j Pakar Alternatif Kriteria Penilaian K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 Pakar 1 Alt 4 T S T S T S T S Pakar 2 Alt 4 S S T S T T S S Pakar 3 Alt 4 S T T S S S S R Pakar 4 Alt 4 R S S S T T S S a Proses agregasi pada kriteria: V 14 = min [Neg W ak v V ij ak] = min [SR v T, SR v S, R v T, R v S, R v T, R v S, SR v T , R v S] = min [T, S, T, S, T, S, T, S] = min S V 24 = min [Neg W ak v V ij ak] = min [SR v S, SR v S, R v T, R v S, R v T, R v T, SR v S , R v S] = min [S, S, T, S, T, T, S, S] = min S V 34 = min [Neg W ak v V ij ak] = min [SR v S, SR v T, R v T, R v S, R v S, R v S, SR v S , R v R] = min [S, T, T, S, S, S, S, R] = min R 182 V 44 = min [Neg W ak v V ij ak] = min [SR v R, SR v S, R v S, R v S, R v T, R v T, SR v S , R v S] = min [R, S, S, S, T, T, S, S] = min R Hasil agregasi kriteria didapatkan: S, S, R, R b Proses agregasi pada pakar: Menentukan bobot nilai Q k dengan menggunakan rumus: ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ + = − 1 1 r q k Int Q k Bobot nilai : Q 1 , Q 2 , Q 3 , Q 4 = R, S, ST, P Agregasi pakar dengan menggunakan rumus : V i = f V i = max [Q j ∧ b j ] j =1,2,…,m b j adalah urutan terbesar nilai dari penilaian pakar ke-j x j = S, S, R, R; sehingga b j = R, R, S, S V 1 = max [R v R, S v R, ST v S, P v S] = max [R, R, S, S] = S Sehingga nilai akhir alternatif empat adalah S sedang Rangkuman hasil agregrasi kriteria-pakar adalah sebagai berikut: Bobot Nilai = R, S, ST, P Negasi Bobot Kriteria = SR, SR, R, R, R, R, SR, R Hasil agregrasi kriteria: - alternatif 1 = T, S, T, T - alternatif 2 = R, R, R, R - alternatif 3 = S, S, S, S - alternatif 4 = S, S, R, R Hasil agregrasi pakar: - alternatif 1 = T - alternatif 2 = R - alternatif 3 = S - alternatif 4 = S 183 Lampiran 11. Pemilihan Komoditas Potensial Alternatif ada 4, yaitu: 1 Kerapu 2 Rajungan 3 Udang Putih 4 Udang lain Kriteria ada 6, yaitu: 1 Kelayakan komoditas K1. 2 Ketersediaan dan tingkat kemudahan teknologi K2. 3 Nilai ekonomis K3. 4 Peluang pasar K4. 5 Penyerapan tenaga kerja K5. 6 Dampak ganda terhadap sektor lain K6. 7 Dampak terhadap lingkungan K7. 8 Kondisi budidaya laut saat ini K8. Skala penilaian ada 7, yaitu: 1 P = Perfect atau Paling Tinggi 2 ST = Sangat Tinggi 3 T = Tinggi 4 S = Sedang 5 R = Rendah 6 SR = Sangat Rendah 7 PR = Paling Rendah Tingkat kriteria: Kriteria 1 K1 = T Kriteria 2 K2 = T Kriteria 3 K3 = ST Kriteria 4 K4 = T Kriteria 5 K5 = T Kriteria 6 K6 = ST Kriteria 7 K7 = P Kriteria 8 K8 = T 184 Pakar ada 4, yaitu: 1. P1 2. P2 3. P3 4. P4 Pakar Alternatif Kriteria Penilaian K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 Pakar 1 Alt 1 ST T ST ST T ST T P Alt 2 T S T T T T T R Alt 3 T T ST ST T T S S Alt 4 T ST ST T S T S S Pakar 2 Alt 1 ST T ST ST S T T ST Alt 2 ST S ST ST R S T S Alt 3 ST T ST T R S R S Alt 4 T S T T R S S S Pakar 3 Alt 1 ST T ST ST T T T ST Alt 2 T R T T R S S S Alt 3 ST S T ST S T T T Alt 4 T R T T S S S S Pakar 4 Alt 1 T T T T S T T ST Alt 2 T S T T R S S S Alt 3 T S T T S T S T Alt 4 T S T T S S S S Penilaian alternatif 1 : Kerapu Data hasil penilaian pakar ke-j Pakar Alternatif Kriteria Penilaian K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 Pakar 1 Alt 1 ST T ST ST T ST T P Pakar 2 Alt 1 ST T ST ST S T T ST Pakar 3 Alt 1 ST T ST ST T T T ST Pakar 4 Alt 1 T T T T S T T ST 185 a Proses agregasi pada kriteria: V 11 = min [Neg W ak v V ij ak] = min [R v ST, R v T, SR v ST, R v ST, R v T, SR v ST, PR v T, R v P] = min [ST, T, ST, ST, T, ST, T, P] = min T V 21 = min [Neg W ak v V ij ak] = min [R v ST, R v T, SR v ST, R v ST, R v S, SR v T, PR v T, R v ST] = min [ST, T, ST, ST, S, T, T, ST] = min S V 31 = min [Neg W ak v V ij ak] = min [R v ST, R v T, SR v ST, R v ST, R v T, SR v T, PR v T, R v ST] = min [ST, T, ST, ST, T, T, T, ST] = min T V 41 = min [Neg W ak v V ij ak] = min[R v T, R v T, SR v T, R v T, R v S, SR v T, PR v T, R v ST] = min [T, T, T, T, S, T, T, ST] = min S Hasil agregasi kriteria didapatkan: T, S, T, S b Proses agregasi pada pakar: Menentukan bobot nilai Q k dengan menggunakan rumus: ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ + = − 1 1 r q k Int Q k Bobot nilai : Q 1 , Q 2 , Q 3 , Q 4 = R, S, ST, P Agregasi pakar dengan menggunakan rumus : V i = f V i = max [Q j ∧ b j ] j =1,2,…,m b j adalah urutan terbesar nilai dari penilaian pakar ke-j x j = T, S, T, S; sehingga b j = T, T, S, S V 1 = max [R v T, S v T, ST v S, P v S] = max [T, T, S, S] = T Sehingga nilai akhir alternatif satu adalah T tinggi 186 Penilaian alternatif 2 : Rajungan Data hasil penilaian pakar ke-j Pakar Alternatif Kriteria Penilaian K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 Pakar 1 Alt 2 T S T T T T T R Pakar 2 Alt 2 ST S ST ST R S T S Pakar 3 Alt 2 T R T T R S S S Pakar 4 Alt 2 T S T T R S S S a Proses agregasi pada kriteria: V 12 = min [Neg W ak v V ij ak] = min [R v T, R v S, SR v T, R v T, R v T, SR v T, PR v T, R v R] = min [T, S, T, T, T, T, T, R] = min R V 22 = min [Neg W ak v V ij ak] = min [R v ST, R v S, SR v ST, R v ST, R v R, SR v S, PR v T, R v S] = min [ST, S, ST, ST, R, S, T, S] = min R V 32 = min [Neg W ak v V ij ak] = min [R v T, R v R, SR v T, R v T, R v R, SR v S, PR v S, R v S] = min [T, R, T, T, R, S, S, S] = min R V 42 = min [Neg W ak v V ij ak] = min [R v T, R v S, SR v T, R v T, R v R, SR v S, PR v S, R v S] = min [T, S, T, T, R, S, S, S] = min R Hasil agregasi kriteria didapatkan: R, R, R, R b Proses agregasi pada pakar: Menentukan bobot nilai Q k dengan menggunakan rumus: ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ + = − 1 1 r q k Int Q k Bobot nilai : Q 1 , Q 2 , Q 3 , Q 4 = R, S, ST, P Agregasi pakar dengan menggunakan rumus : V i = f V i = max [Q j ∧ b j ] j =1,2,…,m b j adalah urutan terbesar nilai dari penilaian pakar ke-j 187 x j = R, R, R, R; sehingga b j = R, R, R, R V 1 = max [R v R, S v R, ST v R, P v R] = max [R, R, R, R] = R Sehingga nilai akhir alternatif dua adalah R rendah Penilaian alternatif 3 : Udang Putih Data hasil penilaian pakar ke-j Pakar Alternatif Kriteria Penilaian K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 Pakar 1 Alt 3 T T ST ST T T S S Pakar 2 Alt 3 ST T ST T R S R S Pakar 3 Alt 3 ST S T ST S T T T Pakar 4 Alt 3 T S T T S T S T a Proses agregasi pada kriteria: V 13 = min [Neg W ak v V ij ak] = min [R v T, R v T, SR v ST, R v ST, R v T, SR v T, PR v S, R v S] = min [T, T, ST, ST, T, T, S, S] = min S V 23 = min [Neg W ak v V ij ak] = min[R v ST, R v T, SR v T, R v T, R v T, SR v ST, PR v T, R v ST] = min [ST, T, ST, T, R, S, R, S] = min R V 33 = min [Neg W ak v V ij ak] = min [R v ST, R v S, SR v T, R v ST, R v S, SR v T, PR v T, R v T] = min [ST, S, T, ST, S, T, T, T] = min S V 43 = min [Neg W ak v V ij ak] = min [R v T, R v S, SR v T, R v T, R v S, SR v T, PR v S, R v T] = min [T, S, T, T, S, T, S, T] = min S Hasil agregasi kriteria didapatkan: S, R, S, S 188 b Proses agregasi pada pakar: Menentukan bobot nilai Q k dengan menggunakan rumus: ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ + = − 1 1 r q k Int Q k Bobot nilai : Q 1 , Q 2 , Q 3 , Q 4 = R, S, ST, P Agregasi pakar dengan menggunakan rumus : V i = f V i = max [Q j ∧ b j ] j =1,2,…,m b j adalah urutan terbesar nilai dari penilaian pakar ke-j x j = S, R, S, S; sehingga b j = S, S, S, R V 1 = max [R v S, S v S, ST v S, P v R] = max [S, S, S, R] = S Sehingga nilai akhir alternatif tiga adalah S sedang Penilaian alternatif 4 : Udang lain Data hasil penilaian pakar ke-j Pakar Alternatif Kriteria Penilaian K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 Pakar 1 Alt 4 T ST ST T S T S S Pakar 2 Alt 4 T S T T R S S S Pakar 3 Alt 4 T R T T S S S S Pakar 4 Alt 4 T S T T S S S S a Proses agregasi pada kriteria: V 14 = min [Neg W ak v V ij ak] = min [R v T, R v ST, SR v ST, R v T, R v S, SR v T, PR v S, R v S] = min [T, ST, ST, T, S, T, S, S] = min S V 24 = min [Neg W ak v V ij ak] = min [R v T, R v S, SR v T, R v T, R v R, SR v S, PR v S, R v S] = min [T, S, T, T, R, S, S, S] = min R V 34 = min [Neg W ak v V ij ak] = min [R v T, R v R, SR v T, R v T, R v S, SR v S, PR v S, R v S] = min [T, R, T, T, S, S, S, S] = min R 189 V 44 = min [Neg W ak v V ij ak] = min [R v T, R v S, SR v T, R v T, R v S, SR v S, PR v S, R v S] = min [T, S, T, T, S, S, S, S] = min S Hasil agregasi kriteria didapatkan: S, R, R, S b Proses agregasi pada pakar: Menentukan bobot nilai Q k dengan menggunakan rumus: ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ + = − 1 1 r q k Int Q k Bobot nilai : Q 1 , Q 2 , Q 3 , Q 4 = R, S, ST, P Agregasi pakar dengan menggunakan rumus : V i = f V i = max [Q j ∧ b j ] j =1,2,…,m b j adalah urutan terbesar nilai dari penilaian pakar ke-j x j = S, R, R, S; sehingga b j = S, S, R, R V 1 = max [R v S, S v S, ST v R, P v R] = max [S, S, R, R] = S Sehingga nilai akhir alternatif empat adalah S sedang Rangkuman hasil agregrasi kriteria-pakar adalah sebagai berikut: Bobot Nilai = R, S, ST, P Negasi Bobot Kriteria = R, R, SR, R, R, SR, PR, R Hasil agregrasi kriteria: - alternatif 1 = T, S, T, S - alternatif 2 = R, R, R, R - alternatif 3 = S, R, S, S - alternatif 4 = S, R, R, S Hasil agregrasi pakar: - alternatif 1 = T - alternatif 2 = R - alternatif 3 = S - alternatif 4 = S Lampiran 12 Analisis Finansial Budidaya Udang Vaname Sederhana 1 2 3 4 I Investasi 1 Perbaikan Tambak 1.00 Unit 2,500,000.00 2,500,000.00 2 Pompa 1.00 Unit 2,000,000.00 2,000,000.00 3 Kincir - - - 4 Peralatan Tambak 1.00 Paket 500,000.00 500,000.00 Jumlah 5,000,000.00 II Modal Kerja 1 Benih 50,000.00 ekor 25.00 1,250,000.00 2 Pakan 466.67 kg 10,000.00 4,666,666.67 3 Kapur 500.00 kg 500.00 250,000.00 4 Pupuk 50.00 kg 3,500.00 175,000.00 5 Saponin 50.00 kg 2,500.00 125,000.00 6 Probiotik 27.00 kg 50,000.00 1,350,000.00 7 Desinfektan 50.00 kg 11,000.00 550,000.00 8 Solar 1.00 Paket 500,000.00 500,000.00 9 Tenaga Kerja 6.00 Paket 700,000.00 4,200,000.00 10 Biaya Panen 1.00 Paket 583,333.33 583,333.33 Jumlah 13,650,000.00 III Jumlah Modal 1 Investasi 5,000,000.00 2 Modal Kerja 13,650,000.00 Jumlah 18,650,000.00 Nilai No. Uraian Volume Satuan Harga 1 2 3 4 IV Rugi - Laba 1 Hasil Produksi 583.33 kg 38,000.00 22,166,666.67 2 Biaya Operasional a Modal Kerja 13,650,000.00 b Penyusutan 625,000.00 Jumlah 14,275,000.00 Keuntungan 7,891,666.67 Per tahun 157,833,333.33 V Rugi-Laba Tahunan 1 Hasil Produksi 1166.67 kg 38000 44,333,333.3 44,333,333.3 44,333,333.3 44,333,333.3 2 Biaya Operasional 28,550,000.00 28,550,000.00 28,550,000.00 28,550,000.00 3 Keuntungan 15,783,333.33 15,783,333.33 15,783,333.33 15,783,333.33 VI Cash Flow 1.00 2.00 3.00 4.00 A. Pemasukan 1 Modal Awal 18,680,000.00 - - - 2 Hasil Penjualan 44,333,333.33 44,333,333.33 44,333,333.33 44,333,333.33 Jumlah A 62,983,333.33 44,333,333.33 44,333,333.33 44,333,333.33 B Pengeluaran 1 Investasi 5,000,000.00 - - - 2 Biaya Operasional 28,550,000.00 28,550,000.00 28,550,000.00 28,550,000.00 Jumlah B 33,550,000.00 28,550,000.00 28,550,000.00 28,550,000.00 Harga Nilai Volume Satuan No. Uraian 1 2 3 4 C Balance 29,433,333.33 15,783,333.33 15,783,333.33 15,783,333.33 D Saldo Awal - 29,433,333.33 45,216,666.67 61,000,000.00 E Saldo Akhir 29,433,333.33 45,216,666.67 61,000,000.00 76,783,333.33 VII Analisis Finansial A Cash Inflow 44,333,333.33 44,333,333.33 44,333,333.33 44,333,333.33 df 15 0.87 0.67 0.66 0.57 Net Cash Inflow - 38,550,724.64 33,522,369.25 29,149,886.30 25,347,727.22 B Cash Outflow Investasi 5,000,000.00 28,550,000.00 28,550,000.00 28,550,000.00 28,550,000.00 df 15 1.00 0.87 0.76 0.66 0.57 Net Cash Outflow 5,000,000.00 24,826,086.96 21,587,901.70 18,772,088.44 16,323,555.16 Net Cashflow 5,000,000.00 13,724,637.68 11,934,467.55 10,377,797.87 9,024,172.06 NVP df 15 40,061,075.16 Net BC Ratio 1.46 PBP Tahun Ke

1.00 IRR