persoalan yang kompleks dan belum memiliki algoritme. Dalam penerapannya, sistem pakar dapat digunakan untuk memecahkan persoalan yang bersifat
analitis interprestasi dan diagnostik, sintesis, dan integrasi yang sesuai dengan konsep sistem informasi dengan penerapan data dasar modelisasi konseptual,
konsepsi fisik, restrukturisasi data dan administrasi dokumen.
2.5. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang telah dilakukan yang berkaitan dengan analisa kelayakan investasi diantaranya telah dilakukan oleh Hadisenjaya 1995 yang merancang
dan mengembangkan model FISHTool yang merupakan aplikasi sistem penunjang keputusan untuk investasi pada industri tepung ikan. Model ini dibuat
untuk membantu menganalisa kelayakan pendirian industri tepung ikan ditinjau dari aspek pasar, aspek teknis khususnya pemilihan lokasi, dan aspek finansial.
Kriteria investasi yang digunakan untuk mengukur kelayakan dalam model ini adalah Payback Period, Net Present Value NPV, dan Internal Rate of Return
IRR.
Selanjutnya Agustedi 2000 merancang model Perencanaan Pembinaan Agroindustri Hasil Laut Orientasi Ekspor dengan Pendekatan Wilayah yang
dikembangkan. Penelitian tersebut bertujuan untuk menghasilkan suatu model perencanaan dan pembinaan agroindustri hasil laut orientasi eksport dengan
pendekatan wilayah yang antara lain meliputi analisis faktor-faktor pendukung dan penghambat pembinaan agroindustri hasil laut, menganalisis struktur biaya
biaya usaha agro industri hasil laut. Penelitian juga menghasil satu perangkat lunak AGROSILA sebagai suatu model berbasis komputer.
Penelitian Giyatmi 2005 dengan judul Sistem Pengembangan Agroindustri Perikanan Laut: Suatu Kajian Kelayakan dan Strategi Pengembangan di Provinsi
Jawa Tengah. Penelitian ini antara lain bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan cara pengelompokan wilayah untuk pengelompokan kawasan
pengembangan, mengidentifikasi dan merumuskan cara pemilihan komoditas potensial dan produk unggulan agroindustri perikanan laut, serta kelayakan
usahanya di masing-masing kawasan pengembangan serta menyusun suatu strategi pengembangan dan cara pemberdayaan kelembagaan agroindustri
perikanan laut serta mengembangkan alternatif model pengembangan agroindustri hasil laut berbasis sistem penunjang keputusan. Kajian ini
menghasilkan sistem pengembangan agroindustri perikanan laut yang dirancang dalam suatu program komputer dengan nama AGRIPAL.
CAP-AQUADEV ini dirancang untuk membantu para pengambil keputusan di lingkungan pemerintah daerah untuk menentukan kebijakan ke depan. Hasil
akhir yang direkomendasikan yaitu 1 sub model potensi SDI, 2 sub model kesesuaian lahan, 3 sub model pemilihan teknologi penangkapan ikan, 4 sub
model pemilihan komoditas potensial, 5 sub model kelayakan usaha, 6 sub model strategi, dan 7 sub model kelembagaan.
3 METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian