Pengembangan Perikanan Tangkap Berbasis Perikanan Budidaya

benih, terbatasnya penyediaan pakan buatan, rendahnya penguasaan teknik pembasmian penyakit di tingkat petani, belum adanya tata ruang pengembangan budidaya laut, belum tercukupinya pasokan benih dan sarana produksi lain seperti pakan dan obat-obatan, serta belum terkendalinya masalah lingkungan dan penyakit.

5.3 Pengembangan Perikanan Tangkap Berbasis Perikanan Budidaya

Pengembangan perikanan tangkap berbasis perikanan budidaya dilakukan dalam rangka menyeimbangkan pemanfaatan sumberdaya perikanan guna kepentingan ekonomi masyarakat dan kelestarian sumberdaya perikanan itu sendiri dan lingkungan adalah salah satu alternatif program pengembangan perikanan yang sangat mengintegrasikan antara kegiatan perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Kegiatan ini masih tergolong baru untuk diaplikasi di perairan laut, selama ini konsep ini diterapkan pada perairan umum di darat seperti: waduk dan rawasitu. Secara sederhana kegiatan ini terdiri atas: 1 penetapan lokasi dan batas-batasnya, 2 pengorganisasian masyarakat yang terlibat organsisasi dan aturan, 3 penyusunan rencana kerja, 4 penebaran, 5 pengawasan, 6 pemanenan dan 7 pemungutan iuran untuk dana penebaran kembali. Benih ikan yang akan ditebar di lokasi pengembangan perikanan tangkap berbasis budidaya di laut adalah jenis ikan yang non migratori, memiliki pertumbuhan cepat, teknologi perbenihan telah dikuasi dan memiliki nilai ekonomis penting, seperti: beberapa jenis ikan kerapu, kakap putih dan udang. Lokasi penebaran ditetapkan dengan jelas batas dan wilayahnya. Lokasi yang telah ditetapkan untuk dikelola dan ditebari ikan selanjutnya ditetapkan secara adat kearifan lokal serta disosialisasikan secara luas kepada masyarakat sekitar untuk menghindari gangguan dari aktivitas lain. Selama masa pemeliharaan atau dari penebaran sampai panen anggota kelompok secara bergantian mengawasai lokasi tersebut dari berbagai macam gangguan dan melakukan berbagai upaya untuk perbaikan kualitas lingkungan seperti transplantasi karang dan pembuatan terumbu karang buatan. Beberapa lokasi dapat dikembangkan sebagai lokasi pengembangan perikanan tangkap berbasis perikanan budidaya, diantaranya Pulau Sebesi. Secara biofisik perairan ini sangat sesuai dan berpotensi untuk pengembangan perikanan budidaya laut, akan tetapi karena perairan tersebut sebelumnya telah ditetapkan sebagai daerah perlindungan laut marine protected area maka kegiatan yang bisa dikembangkan pada kawasan tersebut adalah kegiatan pemanfaatan terbatas, diantaranya perikanan tangkap berbasis perikanan budidaya.

5.4 Pengembangan Sistem Integrasi Pengembangan Perikanan Tangkap dan Perikanan Budidaya